Chapter 335 : Bukan Dia

218 35 0
                                    

Mata Situ Lin melebar kala ia mendengar itu. "Apa?! Su Xi-er?!" Jantungnya serasa sesak. Kalau itu adalah Su Xi-er, maka habislah aku! Departemen Rumah Tangga Kekaisaran akan menyelidiki kematian seorang court lady, dan Paman Kekaisaranku akan mengetahui bahwa aku meninggalkan istana kekaisaran untuk bermain-main. Perlindungan Commandery Prince Xie tidak akan berarti apa-apa jika seseorang mati!

Para warga sipil melaporkan pada pihak berwenang bahwa seseorang sudah terjatuh ke dalam air, dan bahwa tubuhnya masih belum ditemukan. Tak lama setelahnya, pembantu petugas polisi pun tiba dan memerintahkan kerumunan untuk bubar sebelum menyelam ke dalam air untuk mencari jasadnya.

Situ Lin masih tercengang, dan bahkan tidak menyadari ketika seorang pembantu petugas polisi yang berjalan ke arahnya, menginstruksikan supaya ia meninggalkan area tersebut.

Pembantu petugas polisi itu mengira bahwa ia hanyalah seorang tuan muda yang suka bersenang-senang, sehingga ia berbicara lebih keras, "Tuan Muda, tolong pergi dan berhenti mengganggu penyelidikan kami."

"Tidak, aku harus melihat apakah itu adalah Su Xi-er."

Saat pembantu petugas polisi itu mendengarkan permohonannya, ia segera memahami bahwa wanita yang jatuh ke dalam air itu berkaitan dengan si tuan muda yang ada di depannya. "Baiklah kalau begitu, kau tetap di sini dan jangan menghalangi kami mengeluarkan mayatnya."

Kaki Situ Lin gemetaran ketika ia mendengar kata 'mayat', berdoa supaya itu bukan Su Xi-er.

Situ Lin, Tan Ge, dan si pengawal kekaisaran pun menunggu di dekat danau, dan menyaksikan sementara para petugas itu mencari mayatnya. Mereka melanjutkan hingga Hakim Provinsi tiba, tetapi masih belum menemukan apa-apa.

Ia sudah menunggu di Kantor Hakim Provinsi untuk sebuah laporan, tetapi saat tak seorang pun yang kembali bahkan setelah satu jam, ia pun memutuskan untuk datang sendiri. Sewaktu ia melihat Situ Lin, tubuhnya gemetaran. Bukankah itu adalah Yang Mulia?

Sebagai Hakim Provinsi ibu kota, ia sudah diundang sebagai seorang tamu ke perjamuan Tahun Baru tahun lalu. Di sana, ia cukup beruntung, bisa melihat Kaisar sepintas lalu.

Si Hakim Provinsi pun segera berjalan menuju ke arah Situ Lin dan membungkuk. "Pejabat rendahan ini memberi hormat pada Yang Mulia."

Ekspresi Situ Lin berubah. Seseorang mengenaliku! Apakah mereka akan memberitahukan Paman Kekaisaranku? Ia menggigil ketika ia memikirkan ini, tetapi ekspresinya tidak berubah. Ia mengangkat tangannya sedikit untuk memberi isyarat agar si Hakim Provinsi bangkit. "Bawahan-bawahanmu itu lambat sekali dalam mencari jenazahnya."

Hakim Provinsi itu tidak berani bersikap ceroboh dan buru-buru menjawab, "Pejabat rendahan ini akan pergi dan mendesak mereka agar bertindak cepat." Setelah itu, ia langsung bangkit dan mulai menginstruksikan sendiri para petugas polisi di dekat danau.

Semua petugas polisi pun menjadi lebih teliti dalam pencarian; beberapa orang bahkan mulai menggunakan jala.

"Saat pejabat rendahan ini mendengar bahwa seorang wanita yang jatuh ke dalam air, aku mengira bahwa itu adalah seorang wanita yang kesusahan akibat cinta yang memutuskan untuk bunuh diri."

Ekspresi Situ Lin menjadi serius. "Tidak akan jadi masalah sebesar ini kalau itu hanya warga sipil biasa!"

Saat Hakim Provinsi mendengar ini, ia merasa seolah ada sebongkah batu yang membebani hatinya. Mungkinkah itu adalah seorang wanita dari istana kekaisaran?

"Cepatlah temukan jenazahnya; Kaisar ini menunggu sebuah jawaban. Jika itu adalah Su Xi-er, Kaisar ini akan berada dalam masalah."

Aku tidak percaya bahwa ada seorang wanita yang bisa membuat Yang Mulia berada dalam masalah. Alis si Hakim Provinsi mengerut kuat. Ia berbalik dan memerhatikan bawahannya terus mencari jenazah tersebut.

Consort of A Thousand Faces 2 [Terjemahan Indonesia]Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu