Chapter 245 : Menghajarnya

254 44 3
                                    

Wei Mo Hai memerintahkan bawahannya untuk menunggu di Sungai Air Caltrop sebelum menuju ke Kapal Naga seorang diri. Berhenti di depan kamar Yun Ruo Feng, ia mengetuk pintunya.

Yun Ruo Feng sedang duduk di atas kursi di dalam kamar sambil menyesap secangkir teh, diam-diam mengamati selagi Ning An Lian tertidur di ranjang. Ketika ia mendengar ketukan di pintu, ia menurunkan cangkir teh di tangannya ke atas meja sebelum membuka pintu, menemukan Wei Mo Hai memasang ekspresi gelisah.

Yun Ruo Feng menautkan alisnya dan menutup pintunya. "Kau gagal?"

"Bawahan ini sudah gagal. Mohon hukum aku, Pangeran Yun." Wei Mo Hai menyatukan kedua kepalan tangannya dan membungkuk.

Yun Ruo Feng melambaikan tangannya dan menengadahkan kepalanya untuk menatap bulan sabit di langit. "Bulannya selalu purnama selama perjamuan kerajaan tahun-tahun sebelumnya. Mengingat tahun ini adalah bulan sabit, kita harusnya menduga sesuatu jadi tidak biasa. Tidak mungkin semuanya berjalan dengan lancar."

Di saat ini, Yun Ruo Feng terkekeh. "Besok akan menjadi hari ketiga perjamuan kerajaan. Pasti akan ada orang-orang yang mencoba membuat masalah selama prosesi penabuhan genderang berlangsung. Utus lebih banyak pengawal di Sungai Air Caltrop besok, dan pastikan kalau siapa pun dengan aura pelajar dilarang mendekat."

"Bawahan ini akan mematuhinya. Sementara untuk Asosiasi Sastra, semuanya akan berjalan dengan lancar, hanya saja sepertinya seseorang sudah memperingatkan mereka lebih dulu. Mereka sudah siap, dan seorang pemuda handal yang suka minum-minum menghadang jalan kami; tinjuan mabuknya sangat hebat. Akhirnya, ada orang lain yang bersembunyi dalam kegelapan, membangunkan warga sekitar segera setelah kami tiba."

Ada kilatan melintas di mata Yun Ruo Feng. "Seperti apa rupa orang yang bersembunyi itu? Pria atau wanita?"

"Bawahan ini tidak melihatnya; situasinya kacau, dan mustahil untuk menentukan penampilan dan jenis kelamin mereka. Bawahan ini bahkan tidak mendengar suara mereka." Wei Mo Hai menyatakan perlahan-lahan dengan ekspresi yang serius.

Sudut mulut Yun Ruo Feng terangkat. "Menarik, siapa pun yang mencoba menyembunyikan suara dan penampilan mereka darimu pastinya memang hebat. Orang seperti ini pasti akan muncul besok, dan Pangeran ini akan mencari tahu siapa mereka sebenarnya."

Kilatan jahat melintas di mata Yun Ruo Feng sewaktu ia berbicara, menghilang tak lama setelahnya dan digantikan dengan aura lembutnya yang biasa.

"Pergi dan segera sebarkan beberapa pengawal di Sungai Air Caltrop. Selain dari ini, jalanan di dekat sini juga harus diperiksa dengan cermat."

"Baik, bawahan ini mengerti." Wei Mo Hai membungkuk dan meninggalkan kapal.

Ditinggal seorang diri, Yun Ruo Feng menoleh ke arah kapal tempat Ning Lian Chen beristirahat, sebelum perlahan-lahan bangkit dan mulai berjalan ke arah sana.

Saat Yun Ruo Feng sampai di kamar Ning Lian Chen, ia mengangkat tangannya dan mengetuk pintunya. Tidak ada suara dari dalam sana, tetapi ia tahu bahwa Ning Lian Chen tidak tidur.

Tak lama setelahnya, langkah kaki terdengar dari balik pintu sebelum perlahan-lahan terbuka. "Pangeran Yun, apa yang kau lakukan, mengunjungi Kaisar ini di tengah malam?"

Yun Ruo Feng mengangkat tangannya dan mencoba mendorong Ning Lian Chen ke samping untuk masuk ke dalam kamar; sebagai balasannya, orang itu segera berdiri kokoh dan menghadangnya. "Pangeran Yun, kita akan bicara di luar."

"Apa, apa kau menyembunyikan seseorang di sini?" Yun Ruo Feng melihat ke arah tirai ranjang yang sudah terangkat dan meninggikan nada suaranya, niatannya terpampang nyata.

Consort of A Thousand Faces 2 [Terjemahan Indonesia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang