Chapter 334 : Bertemu dengan Kemalangan

234 34 0
                                    

Tidak mampu mengabaikan keadaan linglung Tan Ge yang tidak biasa, Su Xi-er segera bicara ke topiknya. "Mengapa Commandery Prince Xie mencarimu setelah Istana Kecantikan dibubarkan? Kesepakatan macam apa yang dibuatnya denganmu?"

Tan Ge tertegun. Aku tidak berpikir kalau Su Xi-er akan menanyaiku dengan cara yang seterus-terang ini. Tetapi, aku tidak bisa memberitahunya. "Aku tidak tahu kenapa ia datang mencariku, dan aku bahkan tidak tahu apa yang ia pikir dapat kuperbuat untuknya."

"Begitukah?" Nada bicara Su Xi-er meninggi, tatapan menyelidiknya perlahan-lahan surut dari matanya.

Tan Ge tertawa. "Aku tidak bisa memahami Commandery Prince Xie, maupun membuat kesepakatan dengannya. Apa kau tidak percaya ucapanku? Meski jika aku ingin membuat suatu kesepakatan, pastinya akan ada alasan yang cukup baginya untuk bekerja bersamaku. Menurutmu, apa yang tertinggal di Kediaman Tan, yang mampu memikat seorang bangsawan untuk menolongku?"

Su Xi-er tidak merespon itu. Apa yang dikatakan Tan Ge masuk akal. Namun, itu juga aneh baginya untuk mengikuti kami keluar istana kekaisaran. Apa yang bisa dilakukannya di luar istana?

Keduanya tidak bicara setelah itu, meninggalkan hanya derak roda kereta kuda di telinga mereka selama sisa perjalanan mereka menuju ke jalanan paling ramai di ibu kota.

Di saat kereta kudanya berhenti, Situ Lin sudah berganti ke busana lain. Ia mengenakan seragam Perpustakaan Kekaisaran yang sama seperti Su Xi-er dan Tan Ge. Namun, busana itu mirip dengan gaun yang biasa dikenakan oleh wanita biasa. Apabila orang tidak melihat ujung dari lengan jubahnya dengan cermat, mereka tidak akan melihat kata-kata 'Busana Kekaisaran' pada mereka.

Tatapan penuh rasa ingin tahu Situ Lin menyapu ke kiri dan kanan sementara ia terus berjalan. Ketika ia menemukan sesuatu yang menarik, ia akan langsung memutuskan untuk membelinya, membiarkan si pengawal kekaisaran di sebelahnya yang membayarkannya.

Segera saja, ia sudah mengumpulkan sejumlah besar barang. Saat penjaja lain menyadari ini, mereka mengira bahwa ia adalah seorang tuan muda yang boros yang berasal dari keluarga bangsawan, dan mulai bersaing untuk menawarkan barang dagangan mereka, dengan harapan mendapatkan perhatiannya.

"Wow, lempar cincin!" Situ Lin menyerahkan benda di tangannya kepada pengawal kekaisaran dan berjalan menuju ke kios lemparan dering tersebut. Ia membeli beberapa lusin cincin lingkarnya dan mulai bermain dengan bersemangat, tetapi tidak punya keberuntungan untuk mengenai targetnya.

Si pedagang pun mencoba menyembunyikan senyumannya. "Tuan Muda, cobalah perhatikan baik-baik teknikmu, dan kau akan segera mengenai sebuah target."

Su Xi-er melihat ekspresi terkalahkan di wajah Situ Lin, sehingga ia maju dan mengambil beberapa cincin dari tangannya sebelum membidikkan mereka kepada objek yang terlihat paling indah di tanah.

Sebelum si pedagang bisa mengatakan apa-apa, Su Xi-er mengibaskan pergelangan tangannya, dan suara dari cincin yang melingkar di sekitar sasarannya pun dapat terdengar. Tepat sasaran!

Situ Lin bertepuk tangan penuh kegembiraan. "Kena! Cepat bawakan kemari!"

Si pedagang pun membungkuk dan dengan enggan mengambilkan sebuah vas porselen indah dengan desain bunga dari tanah. "Nona, kau benar-benar beruntung." Tuan muda itu hanya membeli beberapa lusin cincin, tetapi mereka sudah memenangkan hadiah paling mahal yang kumiliki. Selama bertahun-tahun aku mempunyai kios ini, belum pernah ada orang yang memenangkannya.

Mana mungkin aku tidak menghela napas ketika aku rugi hari ini karena satu vas itu!

"Lemparkan lagi, aku akan memberikanmu semua cincinnya!" Menyaksikan teknik Su Xi-er, Situ Lin memberikan semua cincinnya pada Su Xi-er.

Consort of A Thousand Faces 2 [Terjemahan Indonesia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang