Mengenali Dunia Kepenulisan dan Menulis dalam Perspektif Agama Islam

125 3 0
                                    

¤Mengenali Dunia Kepenulisan dan Menulis dalam Perspektif Agama Islam¤


MENGENALI DUNIA KEPENULISAN.
Pada dasarnya, menulis adalah sebuah ekspresi Anda dari pemikiran, penjiwaan, dan perasaan Anda sendiri.
Maksudnya, ketika Anda menulis pasti Anda menggunakan aspek-aspek tersebut baik menulis karya fiksi maupun non-fiksi.
Tentunya akan banyak faktor mengapa Anda akan menulis, apakah itu karena hanya iseng belaka, mengikuti event atau karena ingin membukukan karya sendiri, atau juga ingin membuat nama Anda besar dan terpampang di tiap-tiap billboard atau reklame karena Anda seorang penulis. Tentukan dahulu sebelum Anda menulis, sudah?

Beberapa penelitian pribadi, bahwa arah dan tujuan penulisan itu penting. Karena dalam sebuah penulisan karya pasti akan ada tentang bagaimana karya akan dibuat, karya akan dituju ke siapa atau pasar mana, dan juga apa maksud dari penulisan karya ini?

Bagaimana jika karya tanpa arah dan tujuan? Pastinya akan acak-acakan, bukan?

Maka dari itu, adanya arah dan tujuan menjadi modal awal dalam penulisan Anda.

Dalam pengamatan yang telah dilakukan, beberapa penulis khususnya novel atau cerpen menggunakan outline sebelum menuliskan sebuah karya.

Selalu menggunakan outline adalah kebiasaan yang terbaik untuk menjadi penulis novel besar.

Selanjutnya, dalam penulisan puisi, pantun, syair dan karya mini lainnya, Anda hanya perlu projek peluasan imajinasi dan kreativitas dalam mengolah kata. Karena dalam pembuatan karya tersebut membutuhkan skill mengolah majas, diksi dan juga kata-kata yang menyihir pembaca.

Beberapa langkah menulis oleh saya sendiri mungkin bisa membantu Anda dalam menuliskan sebuah karya.

Pertama dan paling utama, adalah kuatkan niat Anda. Anda menuliskan sebuah karya untuk apa, untuk siapa, dan mau dibuat bagaimana?

Selanjutnya, Anda akan memulai dari zona perancangan dan prospek kepenulisan. Di sini Anda akan dibujuk oleh alam bawah sadar Anda agar menuliskan sebuah rancangan khusus untuk menulis.

Setelah rancangan tersebut selesai, Anda akan digerakkan untuk memikirkan prospek atau tujuan penulisan. Mau dibuat apa dan bagaimana, serta mau diedarkan kepada siapa? Pasti Anda akan menanyakan hal tersebut saat memulai merancang prospek kepenulisan.

Selanjutnya, Anda akan dibawa ke dalam sebuah ruang hampa yang berisikan kata-kata. Di sana Anda akan diprogram oleh jiwa Anda sendiri untuk memulai menulis.

Pemrograman jiwa Anda tergantung kesiapan diri Anda melakukan kegiatan menulis.

Kemudian, Anda akan melakukan rekam ulang setelah karya yang Anda tulis sudah selesai.

Apa sih unsur-unsur rekam ulangnya? Apakah sama dengan self editing?

Self-editing adalah proses membenahi karya dengan mengulas mana yang tidak sesuai dan yang sesuai. Intinya hanya memperbaiki tulisan setelah selesai dibuat.

Sedangkan ulas-kupas adalah teknik editing dengan mengedepankan perbaikan kata dengan cara mengulas/memberi nilai pada karya tersebut.

Agak sulit memang membedakan self editing dengan mengulas dan mengupas?

Tetapi ada sedikit perbedaan dari kedua kegiatan tersebut yaitu dalam self-editing hanya mencermati bagian mana yang tidak sesuai dengan kaidah Bahasa Indonesia atau KBBI dan PUEBI. Sedangkan mengulas dan mengupas, Anda akan membaca ulang dan mengupas segala yang kurang pas dengan apa yang diinginkan oleh Anda juga oleh publik. Dalam mengulas, Anda akan berdiskusi dengan diri Anda sendiri atau dengan orang lain.

Celengan PengetahuanWhere stories live. Discover now