Menulis Song Fiction dan Tips Konsisten Menulis

65 2 0
                                    

Sebelumnya, aku mau meluruskan tentang temanya menjadi:

"Menulis Song Fiction dan Cara Konsisten Menulis Agar Mencapai Target"

Mengapa Song Fiction dan bukan Songlit? Karena, Songlit itu novel yang diadaptasi dari lagu. Sementara, Song Fiction cerita yang diadaptasi dari lagu. Kita bahas Song Fiction karena kalau Songlit kepanjangan, nggak selesai semalaman.

Pada dasarnya sama cara menulisnya, tetapi jika songlit harus terdapat banyak konflik sedangkan song fiction cukup satu konflik.

Apa itu Song Fiction?

Song Fiction itu memfiksikan lagu.

Caranya?

Caranya dengan menjabarkan setiap lirik lagu menjadi sebuah paragraf.

Apakah setiap satu lirik harus satu paragraf?

Tentu tidak, Sayang.

Kalau aku biasanya satu lirik jadi beberapa paragraf. Suka-suka ajah. Asalkan masih menggambarkan lirik lagu itu.

Menulis song fiction sedikit berbeda dengan menulis cerita pada umumnya. Selain kita harus manut dan nurut dengan lagu yang difiksikan, susunan menulis song fiction juga berbeda dengan menulis cerita pada umumnya.

Bagaimana susunannya?

Susunan menulis song fiction itu begini:

Judul Cerita
Judul lagu-Penyanyi

Penulis

🖋️ Lirik lagu
🖋️ Paragraf
🖋️ Lirik lagu
🖋️ Paragraf

Begitu seterusnya.

Berikut aku kasih sedikit song fiction dari potongan lagu Cemburu dari DEWA 19.

#Secuil_songfiction

Cemburu

Cemburu-DEWA 19

Song fiction by Dwi Suryani

~Ingin kubunuh pacarmu,
saat dia peluk tubuh indahmu
di depan teman-temanku
Makan hati jadinya ...
Cantik, aku cemburu~

***


Sengaja diri ini keliling Aula, tempat di mana banyak orang berkumpul di sana. Sedikit bingung dengan apa yang mereka lakukan, tetapi yang jelas Aula ini selalu ramai dikunjungi.

Saat berjalan mataku menangkap sesosok pria tinggi dengan rambut gondrong. Dialah Derana. Kekasihku satu-satunya. Namun sayang, aku bukanlah pacar satu-satunya. Selingkuhan. Mungkin nama itu tepat disematkan padaku.

Saat ini, dia sedang mengobrol dengan seorang perempuan cantik ---tetapi tentu lebih cantik aku. Aku tahu dia adalah pacar kekasihku.

Tangan kekar Mas Derana terlihat tanpa ragu melingkar di pinggangnya begitu juga si perempuan. Sakit? Bukan lagi. Sayangnya, ini bukan kali pertama aku melihat kejadian ini. Jika membunuh tidak dosa, mungkin hal itu akan kulakukan sejak lama.
_____________________________

~Mungkin memang nasibku
yang slalu menunggu
untuk jadi yang pertama
Ingin kukatakan kepadanya saja
Bahwa aku juga milikmu
Bahwa aku juga kekasih hatimu~

***

Geram! Rasanya ingin aku tabok pakai sandal tuh, dua orang. Mulut ini pun ingin berteriak kalau pacar Derana bukan cuma dia saja. Tangan pun ingin melampiaskan tinju yang sudah sejak tujuh tahun lalu tertahan.

Namun, rasa takut kehilangan yang begitu besar lagi-lagi memaksa agar aku tetap diam.

Diam meski itu menyakitkan. Tetap diam meski hati ini hancur berantakan. Terus diam hingga saat Derana lelah berpetualang dan kembali ke pelukanku yang penuh ketulusan.

Derana, aku mencintaimu sampai kapan pun itu.

Di celah hati yang luka, 15 Juni 2021

Materi selanjutnya ialah Tips Konsisten Menulis Agar Mencapai Target

Ini lucu. Padahal aku tuh, masih males-malesan kalau nulis, tapi ya kadang kalau lagi semangat bisa 60 ribu kata sebulan. Bukan sombong cuma ngasih tau doang. 🤭

Nah, gimana cara aku bisa nulis 60 ribu kata sebulan?

1. Jadi aku targetin sehari minimal 2000 kata.

Apa bisa?

Kalau aku bisa, kamu juga pasti bisa.

2. Aku tuh, pakai metode tidur lebih awal agar bisa bangun lebih awal.

Jadi jangan begadang biar mood selalu senang dan badan nggak meriang.

3. Aku biasa nulis setelah anakku tidur semua, sekitar jam 8 malam, aku batasi sampai jam 9, maksimal jam 10. Itu udah terlalu telat tidurnya, tapi kadang masih sering kebablasan sampe jam 12 malem. Jangan ditiru ya, begadangnya. 😅

4. Bangun jam 4 pagi, masak nasi, terus ditinggal nulis dulu sebelum Subuh. Lalu dilanjut setelah salat Subuh.

Untuk nonmuslim bisa disesuaikan. Intinya pada pagi hari, saat pikiran kita masih fresh.

Biasanya kan kalau pagi, Bang Edi sama Bang Ilham datengnya berebutan.

Kalau Bang Kukuh mah datengnya kalau pas lagi kumat, 🤣 Canda kumat.

Sapa pula Bang Kukuh, tuh? 😅

Aku biasanya nulis sampai jam setengah 6. Kalau si bungsu udah bangun, aku berhenti nulis, terus aku masak buat sarapan anak sama bapaknya anak-anak.

Satu jam itu cukup untuk mendapatkan 700-1000 kata. Akan tetapi, nggak harus terpaku juga, sih. Kadang kurang, kadang lebih.

Satu jam sebelum tidur dan satu jam saat bangun tidur. Jadi 1000 kata sebelum tidur, 1000 kata pas bangun tidur. Kalau berasa berat ya 500 kata sebelum tidur, 500 kata pas bangun tidur.

Awalnya emang berat, apalagi tergoda dengan notifikasi sosmed. Namun, jika dirutinkan nanti akan terbiasa dan akan mudah dilaksanakan.

5. Abaikan PUEBI dan KBBI saat menulis.

Menulis sesukanya, seliar-liarnya. Masalah KBBI dan PUEBI bisa revisi entar-entaran. Kalau males revisi, banyak kok, editor yang mampu memperbaiki naskahmu. Aku, misalnya. 🤭

Lah, Kakak kan emang udah lama nulis, ya pantes aja bisa 1000 kata sejam, lah aku?

Kalau kamu berpikir begitu, itu salah.

Alasan mengapa aku bisa menulis sebegitu cepat, yaitu aku membuat perencanaan sebelum menulis.

Apa saja perencanaannya?

6. Perencanaan menulisku antara lain:

🖋️ Niat
🖋️ Berdoa
🖋️ Tentuin tema dan genre
🖋️ Bikin premis
🖋️ Nulisin tokoh-tokoh
🖋️ Nulisin karakternya
🖋️ Nulisin setting atau tempat yg akan dipakai
🖋️ Riset tentang tema yg akan ditulis.
🖋️ Bikin outline
🖋️ Lalu nulis sesukanya

Ga perlu berurutan dari part 1. Aku biasanya nulis part 1 yang isinya perkenalan, lalu nulis konflik puncak sekitar part 28 atau 30, lalu ending entah di part berapa.

Akan tetapi, kalau kamu ingin ikut maraton menulis, ya harus nulis berurutan. Ga boleh lompat-lompat, emangnya kanguru. 🤣

Sekian tips menulis dari dedek gemes yang imutnya limited edition.

No debat. 😎

Sumber: Dwi Suryani

Celengan PengetahuanWhere stories live. Discover now