Penyebab Menulis Terasa Begitu Berat

78 9 0
                                    

Untuk sajian kali ini, saya akan mulai dengan sebuah pertanyaan, "Apa yang harus dilakukan untuk menggerakkan diri sendiri untuk menuju sebuah perubahan dengan berani mengambil sebuah keputusan?"

Jika kita menelaah pikiran Simon Sinek, seorang praktisi bisnis dan ilmu manusia, menjawab dalam bukunya yang berjudul Start with Why. Simon menjelaskan dengan memberikan penekankan bahwa, untuk memengaruhi orang secara maksimal, mulailah dari  why (kenapa).

Disadari atau tidak, banyak orang ketika melakukan sesuatu hanya fokus pada what (apa) dan how (bagaimana), bukan pada why (kenapa).

Padahal, untuk mendapatkan hasil maksimal, faktor "why" menjadi penentu.

Misalnya, katakanlah ada seorang sahabat yang berhasil menuntaskan menulis buku dan kemudian bukunya menjadi best seller dan memperoleh penghasilan besar dari penjual buku.

Maksudnya?

Biasanya, sebagai manusia normal, kita cenderung kepo dan bertanya, "Wih, gimana caranya?"

Bener gak?

Coba perhatikan ini baik-baik!!!

Kebanyakan dari kita langsung mencari tahu how-nya (caranya) ketimbang why-nya (alasannya).

Dalam kaitannya dengan menulis, saya sadar betul akan hal tersebut. Oleh karena itu, dalam Program Mentoring Menulis Buku 30 Hari, komposisinya 70% membangun kesadaran menulis dan kebiasaan, sisanya 30% skill menulis.

Coba rubah cara berpikirnya dengan cara bertanya,

"Apa ya yang membuat dia bisa seperti itu?"

"Kenapa ya dia melakukan itu?"

"Kenapa ya dia melakukannya se-gila itu?"

"Kenapa ya dia kok bisa konsisten dan seistiqomah itu?"

Kenapa? kenapa? kenapa?

"kenapa", start with why.

Semoga bisa dipahami yah.

Sekarang, mari kita bicara soal nulis buku.

Ingat yaak ....

Only why, why, and why

Coba pikirkan, apakah Anda sudah memiliki jawaban yang kuat atas pertanyaan-pertanyaan berikut ini:

1. Kenapa Anda memutuskan menulis buku?

2. Kenapa Anda memilih tema itu?

3. Kenapa Anda harus menulis setiap hari?

4. Kenapa Anda tidak malu menuangkan gagasan dalam tulisan?

5. Kenapa Anda tidak takut dikritik dan ditolak orang?

6. Kenapa Anda tidak peduli dengan cibiran orang?

7. Kenapa Anda ngotot ingin menulis buku?

8. Kenapa Anda istiqomah melakukannya?

Kenapa...?
Kenapa...?
Kenapa...?

Lalu jawablah itu dalam diri Anda sendiri?

Sekarang saya mau tanya lagi, kenapa orang hidupnya gitu-gitu aja, tidak ada perubahan? Karena why-nya untuk hidup maju nggak jelas dan dia punya why yang lain untuk bertahan dalam hidupnya. Bagaimana dengan Anda ??

Jika keinginan berkarya dan nulis buku hanya sebatas  dilamunan, keinginan doang? Nggak ada kemajuan, nggak ada action. Yah hasilnya hanya cukup sampai keinginan dan lamunan. segitu doang? jangan ya.

Kalau why-nya sudah jelas dan kuat, solusi akan hadir dengan sendirinya.

Kenapa banyak orang tiba-tiba berhenti nulis di tengah jalan?

Karena why-nya nggak jelas.

Kenapa banyak orang menyerah & putus asa hanya karena naskahnya dianggap tidak layak atau langsung minder, itu juga karena why-nya nggak jelas.

Coba tuliskan ulang di kertas atau note Anda, jangan cuma di pikiran dan hati saja. Lalu, tempelkan di dinding agar setiap hari Anda ingat itu.

Disadari atau tidak, jawaban atas pertanyaan tersebut akan memberikan energi tersendiri saat kita melakukannya.

Dari jawaban itulah yang akan membuat kita bersemangat untuk mencapai target-target di kehidupan.

yang akan membuat kita bertahan disaat adanya ujian, cibiran, cacian, dan makian.

yang akan membuat kita berjuang keras untuk melakukan yang terbaik setiap harinya.

Ingin jadi seperti apakah Anda?

Ingat ini ya !!!

Setiap orang tahu apa yang mereka lakukan. (what)

Beberapa orang tahu bagaimana mereka melakukannya. (how)

Tapi hanya sedikit orang yang tahu mengapa mereka melakukannya. (why)

So ....

Mulailah membangun kehidupan Anda dan semangat menulis dengan miliki alasan yang jelas & kuat.


Sumber: Kelas Menulis Produktif (KMP 3)

Celengan PengetahuanWhere stories live. Discover now