Tips Menulis Karya Tulis Ilmiah

84 1 0
                                    

Sebelum saya mulai saya ingin memberikan satu statement, kenapa sih kita harus menulis?

Jawabannya adalah, menulis adalah seni berteriak dalam sebuah karya. Kedua, menulis seperti memeluk dunia. Ketiga, menulis itu berkah, kamu menginspirasi dunia, maka dunia akan membawamu.

Baik, langsung saja. Karya tulis itu terbagi menjadi dua; karya tulis ilmiah dan karya tulis non ilmiah. Karya tulis ilmiah seperti essay ilmiah, Karya tulis ilmiah, skripsi, jurnal, artikel ilmiah
Karya tulis non ilmiah, puisi, cerpen, essay populer dll.

Simpelnya perbedaan karya tulis ilmiah dan non ilmiah hanya di metode penelitian, dan bahasanya lebih formal serta sumber yang didapatkan lebih diperhatikan sama sekali.

Kenapa saya kasih materi tentang essay? Sebenarnya saya lebih spesialis essay ilmiah, karena pengalaman saya lebih banyak di essay, tapi klo nanti ada yg tanya soal KTI never mind ya.

Jadi saya langsung jelaskan saja yg soal essay.

Kalau menurut hemat, menulis esai, sederhananya bagaimana kita mampu mengungkapan pandangan dan gagasan kita dalam bentuk tulisan yang baik terhadap suatu isu tertentu.

Jadi, esai sebenarnya salah satu tulisan yang tidak terlalu ribet secara sistematika daripada jenis tulisan lainnya.

Tapi, untuk esai yang dikompetisikan biasanya adalah esai ilmiah. Sifatnya tulisannya bisa akademis banget atau bisa saja populer.

Menulis esai sebenarnya tidak harus terlalu kaku, dan biasanya tidak ada sistematika yang kaku juga (seperti KTI, Laporan Hasil Penelitian, dll.), sebab tujuannya berfokus bagaimana penulis dapat membahas/berargumen suatu isu dalam bentuk tulisan yang baik.

Namun yang harus selalu diingat adalah, setiap tulisan harus memuat tiga hal (pendahuluan, isi, dan penutup). Walaupun tidak selalu harus dinarasikan/tersurat. Tapi secara substansi harus memuat ketiga hal tsb.

Lalu, untuk di bagian ISI, hal yang harus diperhatikan adalah, bukan saja bagaimana penulis memberikan sudut pandangnya/berargumen terhadap suatu isu. Tapi bagimana penulis menghadirkan bobot materi tulisan, kualitas analisis, cara menuangkan sitasi, logika dan organisasi pesan yang baik.

Terakhir, untuk di bagian Penutup, poin penting yang harus diperhatikan adalah, bagaimana kesimpulan yang kamu buat harus berhasil menjawab pertanyaan yang biasanya dimunculkan di pendahuluan.

Di bagian ini, penulis juga harus bisa mengungkapkan final comment/closing statement yang lugas, padat, dan tidak bertele2.

Ada beberapa hal yang sering menjadi kendala dalam menulis esai. Tapi, secara umum ada tiga kenadal yang sering dialami.

1. Bagaimana memilih judul atau topik dalam menulis esai?

2. Bagaimana membuat pendahuluan yang baik?

3. Bagaimana membangun sistematika esai (essay map)?

Poin 1: Bagaimana memilih judul atau topik?

Tips dan Trik dari kk niiih. Ada tiga hal yang bisa dijadikan inspirasi untuk memilih judul atau topik, yaitu:
Isu-isu hits atau yang sedang banyak diperbincangkan, isu-isu unik, dan isu-isu lampau yang terlupakan karena tergantikan oleh isu kekinian.

Poin 2: Bagaimana membuat pendahuluan yang baik?

Teman-teman, pendahuluan itu sangat penting sekali. Di sinilah starting point, sebuah tulisan bisa dikatakan baik/berkualitas/menarik.

Bahkan dalam lomba, ada juri yang hanya membaca pendahuluan dan penutupnya saja.

Nah, tips dan trik buat teman-teman, harus memperhatiakan beberapa hal yang harus ada dalam pendahuluan, yaitu:
1. Introduksi/pengantar awal
2. Masalah dan data
3. Kalimat paradoks
4. Gambaran umum dari solusi dan kutipan/informasi pendukung
5. Tujuan, rumusan masalah, dan harapan.

Celengan PengetahuanWhere stories live. Discover now