Mendapatkan Ide Dalam Menulis

27 2 0
                                    

Malam ini saya akan berbagi dengan teman-teman, bagaimana mendapatkan IDE dalam menulis.

Targetnya setelah materi malam ini teman-teman dapatkan, tidak ada lagi alasan kalau tidak ada IDE.

Baik, kita mulai, ya. Persiapkan pikiran yang positif, hindari kalimat negatif, dan jangan membuat alasan sebelum mencoba. Sepakat, ya.

IDE TULISAN

IDE.
Ide apa, sih?
Menurut teman-teman ide itu apa?

Kalau menurut KBBI ide itu adalah gagasan, cita-cita, rancangan yang tersusun di dalam pikiran.
Ide adalah perasaan yang benar-benar menyelimuti pikiran.

Kalau versi bahasa Inggris, idea is a thought or suggestion as to a possible course of action. Idea also the aim or purpose.

Jadi ide itu tidak cukup hanya lintasan pikiran, tetapi harus punya tujuan dan ada action-nya juga.

Saya sering mendapat keluhan tentang betapa sulitanya mendapatkan ide tulisan.
Kalau ditanya, kenapa tidak menulis, jawabnya tidak ada ide.
Atau bagaimana, sih, mendapatkan ide tulisan?

Kalau kata Tere Liye, IDE itu bisa DARI MANA SAJA.
Iya, se-simple itu.
Ide memang dari mana saja.

Masa, sih?
Kalau ide dari mana, kok sampai sekarang saya masih kesulitan mencari ide?

Oke, sekarang saya berikan dari mana saja ide bisa didapatkan.

1. Dari diri sendiri. Sumbernya bisa dari pengalaman pribadi.
2. Dari orang lain. Sumbernya bisa dari teman yang curhat.
3. Dari membaca. Sumbernya bisa novel, koran, artikel di internet, dan lainnya.
4. Dari film.
5. Dari radio.
6. Dari lingkungan sekitar.

Silakan tambahkan sendiri.

Dari sebanyak itu sumber ide, kenapa masih belum ada ide untuk menulis?

Nah, ada hal yang perlu dimiliki dan dilatih oleh seorang penulis.
Apakah itu?
Kepekaan.

Novel yang pertama saya tulis, Dearest Mai, yang sudah tersedia di toko buku, idenya dari pengalaman ketika masa kuliah.
Ketika itu di Wattpad banyak sekali novel romance untuk 17 tahun ke atas, tetapi dibaca oleh anak-anak yang tidak sesuai dengan umurnya. Pikiran saya terusik. Saya mempunyai keinginan untuk membuat novel percintaan remaja yang isinya aman untuk usia mereka.

Nah, itu ide.

Seorang penulis dituntut untuk peka dan bisa membaca situasi.
Misal seorang teman curhat tentang orangtuanya yang tidak pernah mengerti dirinya dan selalu memaksakan kehendak, sehingga membuat dia stress dan berujung menjadi tidak percaya diri.

Nah, ini adalah ide.

Dari curhatan tersebut kita mendapat insight. Wah, kalau begitu bagaimana kalau membuat tulisan tentang kata hati seorang remaja yang ingin didengar suaranya oleh orang dewasa. Sudah saatnya remaja angkat bicara dan orangtua mendengarkan keinginan anaknya.

Bisa jadi cerita, kan?

Novel saya Wedding Agreement itu lahir dari tugas kepenulisan romance. Saya ingin membuat cerita romance tapi pasangannya halal. Waktu itu saya memilih untuk mencari ide dari drama Korea, karena menurut saya kisah drama Korea itu manis-manis dan bikin terbawa perasaan alias baper.
Hasil menonton satu serial drakor akhirnya lahir ide pernikahan dengan kesepakatan.

Jadi terbukti, kan, kalau ide cerita itu bisa dari mana saja.

Persoalannya adalah… kenapa banyak yang bilang masih belum ada ide?
Karena, ide itu TIDAK DATANG BEGITU SAJA.
Ide itu perlu diusahakan.
Ide itu perlu dikembangkan.

Celengan PengetahuanDove le storie prendono vita. Scoprilo ora