Promoting Literature Through Storytelling

14 2 0
                                    

Promoting Literature Through Storytelling
By Dr. Margaret Read McDonald


Sebuah cerita bisa sangat bermanfaat dan memiliki pesan. Cerita mengajarkan kita tentang konsep berbagi. Di mana kita menceritakan cerita lalu kemudian cerita itu diceritakan kembali hingga seterusnya.

Cerita sangat penting, mereka (cerita) harus diceritakan kembali karena mereka memiliki pesan moral yang bisa diambil.

CARA MEMPELAJARI SEBUAH CERITA
PELAJARI CERITANYA: PELAJARAN 1 JAM


Pilihlah cerita yang Anda sukai!

Baca cerita dengan keras dan dengarkan.

Hafalkan awal dan akhir cerita yang ingin Anda pakai.

Hafalkan nyanyian, lagu, atau kata-kata yang ingin Anda pakai.

Bacalah cerita dan dengarkan sekali lagi. Perhatikan kecepatan dan penekanan.

Letakkan bukunya dan coba menceritakan kisahnya dengan kata-kata Anda sendiri. Tidak ada kata "terbenar" dalam menceritakan cerita rakyat.

Bila ada bagian yang terlupakan. Berhentilah dan lihat bukunya, kemudian lanjutkan.

Ceritakan lagi tanpa melihat buku.

LATIHLAH SESERING MUNGKIN

Ceritakan kisahnya pada diri sendiri ketika berkendara, mandi, berjalan, dsb-nya.

LATIHAN TERAKHIR

Ceritakan kisah dengan suara keras.

Bayangkan pendengar Anda duduk di depan Anda dan  berceritalah pada mereka.

Perbaiki kesalahan atau masalah ketika bercerita.

Berceritalah sekali lagi dengan keras. Sekarang Anda sudah  siap!

PERTUNJUKAN

Hening sejenak sebelum Anda mulai.

Kalimat pertama adalah pesonanya.

Perhatikan penonton Anda.

Berbicaralah pada mereka.

Berkomunikasilah.

Atur kecepatan ketika bercerita. Perlahan ... cepat ... Silakan bercerita.

Dengarkan kata-kata Anda sendiri.

Pergunakan bahasa yang indah.

Berlakulah seakan-akan Anda yakin.

Kalimat terakhir harus sempurna.

Hening sejenak setelah cerita berakhir.

SETELAH BERCERITA

Catat masalah yang ada.

Catat saat-saat menyenangkan/bagus yang ingin Anda ulangi lain kali.

Ceritakan kisah itu berulang-ulang pada banyak penonton.

Rekamlah cara Anda bercerita.

**

Contoh cerita:

Bukan Masalah Kita
Cerita rakyat Vietnam

Suatu hari, raja sedang menikmati madu ditemani oleh penasihatnya. Saat sedang asyik menyuap madu, madu itu menetes dari bibir sang raja dan jatuh ke kusen jendela. Sang penasihat pun berkata.

"Paduka, madunya menetes ke kusen jendela. Apakah aku harus mengelapnya," izinnya.

"Tak perlu. Itu bukan masalah kita." Raja menanggapi.

Kemudian, tetesan madu tersebut mengalir dan jatuhlah dari kusen ke bawah istana. Seekor lalat memakan madu itu. Berkatalah lagi si penasihat.

"Paduka, lalat itu memakan madunya."

Raja menjawab, "Tak apa. Itu bukan masalah kita."

Lalu datang seekor tokek yang menyantap lalat tadi.

"Paduka, lalat itu dimakan tokek."

Raja kembali menjawab, "Tak apa. Itu bukan masalah kita."

Setelah itu datanglah seekor kucing yang melompat dan menerkam tokek.

"Paduka, kucing itu memakan tokek!"

"Tak apa. Itu bukan masalah kita."

Lalu datanglah seekor anjing yang menyerang kucing tadi.

"Paduka, kucing itu diserang anjing."

Raja menghela napas. "Tak apa. Itu bukan masalah kita."

Wanita pemilik kucing melihat kucingnya diserang anjing. Ia pun mengambil kayu dan memukuli anjing tersebut. Sang penasihat melapor.

"Paduka, wanita itu memukuli anjing."

"Tak apa. Itu bukan masalah kita," katanya tak peduli.

Lelaki pemilik anjing melihat anjingnya sedang dipukuli. Ia pun menghampiri wanita itu dan memukulinya. Penasihat kembali melapor.

"Yang mulia, pemilik kucing itu dipukuli oleh pemilik anjing."

Dengan santai raja menjawab, "Tak apa. Itu bukan masalah kita."

Lalu, teman-teman si wanita pemilik kucing melihat kalau temannya sedang dipukuli, mereka pun membela wanita itu dan memukuli lelaki pemilik anjing. Kemudian teman-teman lelaki pemilik anjing melihat itu dan mereka pun membelanya. Dan terjadilah keributan.

"Paduka, di bawah istana terjadi keributan."

Lagi-lagi raja menjawab, "Tak apa. Itu bukan masalah kita."

Kemudian, lewatlah para tentara di depan istana. Mereka melihat keributan itu. Sebagian dari mereka ada yang membela si wanita, dan sebagian lagi membela si lelaki. Adu argumen pun terjadi. Hingga adu kekuatan. Salah seorang tentara menembakkan peluru. Dan pecahlah perang sipil.

"Paduka, di luar terjadi perang sipil!" seru sang penasihat, khawatir.

Namun raja hanya menjawab, "Tak apa. Itu bukan masalah kita."

Akibat perang di dekat istana itu membuat istana raja terbakar. Lalu runtuhlah istana tersebut. Raja dan penasihatnya berdiri di atas reruntuhan dan puing-puing istana.

Dengan lirih raja berkata, "Sepertinya masalah madu itu adalah masalah kita."

Selesai.

Jadi, dari cerita di atas mengajarkan kita untuk bertanggung jawab. Biasanya cerita ini digunakan oleh para guru untuk mengajarkan muridnya tentang tanggung jawab dalam kebersihan. Misalnya pada saat jam istirahat, anak-anak makan biasanya berserakan. Dan cerita ini memberi pelajaran bahwa mereka harus membersihkannya supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Celengan PengetahuanWhere stories live. Discover now