Trik Membuat Paragraf Pembuka yang Nendang

138 0 0
                                    

Mau cerpenmu dilirik redaksi atau juri lomba?

Jawabnya: bikinlah paragraf pembuka yang "nendang" supaya cerpenmu langsung dilirik untuk dibaca, yang peluang besar bisa tembus koran atau masuk nominasi lomba.

Sepertinya hal ini kurang mendapat perhatian, khususnya yang masih pemula. Padahal, di sinilah kuncinya supaya cerpenmu bisa memikat yang membacanya. Jika bikin asal-asalan, bisa ditebak, cerpenmu bakal langsung dilewatkan.

Nah, kali ini Saya akan memberikan trik menulis paragraf pembuka yang bisa memikat pembaca. Tolong diperhatikan ya, habis itu kita latihan menulisnya.

Kira-kira apa aja yakkk? Kuyyy disimak.

1. Pertama, mainkan irama kata atau nada

Ketika saya menulis cerita, saya sering mendengarkan muratthal ataupun desiran angin.
Karena dari situ saya banyak menemukan inspirasi yang membuat kalimat yang tertulis berirama seperti musik.

Bacalah contoh paragraf pembuka pada cerpen yang berjudul Arajang.

Dari contoh tersebut, kita dapat melihat bagaimana kata demi kata bergerak dalam nada tertentu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Dari contoh tersebut, kita dapat melihat bagaimana kata demi kata bergerak dalam nada tertentu. Kadang lambat, kadang cepat. Permainan tempo itu dapat memicu ketukan di kepala pembaca sehingga mereka tanpa sadar larut dalam cerita.

Paragraf tersebut langsung dibuka dengan kalimat: Tidak mudah menjadi lelaki. Pada bagian penutup paragraf tertera kalimat: Tapi tidak begitu jika kamu calabai. Dalam jeda antarkalimat tersaji irama perasaan narator, mulai dari bagaimana menjadi lelaki, lalu menjadi perempuan, dan akhirnya menjadi calabai.

Ketika kamu membuka cerita, bukalah paragraf awal dengan runtun kata dan rentet kalimat yang berirama. Bagaimanapun, membaca sebenarnya adalah mendengarkan musik. Ada melodi yang bersembunyi di balik untaian kata yang kita eja.

2. Kedua, mainkan pola tarik-ulur

Jangan kamu buka ceritamu dengan menjejalkan seluruh informasi atau semua gagasan ke dalam kalimat pembuka. Pelan-pelan saja. Singkap sedikit, tetapi jangan semuanya.

Coba perhatikan contoh berikut:

Coba perhatikan contoh berikut:

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Celengan PengetahuanWhere stories live. Discover now