27 Ciri-Ciri Kalau Kamu Penulis Sejati

69 2 0
                                    

*🔑 27 Ciri-Ciri Kalau Kamu Penulis Sejati 🔑*

#1. Suka Membaca

Membaca bisa menghibur, mencengangkan, menginspirasi, dsb. Tergantung isi bacaannya. Pokoknya bagi penulis, membaca itu memang menghadirkan efek yang ajaib dan fun. Dia pun tak bisa lepas dari hobinya tersebut. Sumbernya sendiri bisa dari mana saja. Ya buku, blog, portal berita, dsb.

Baca Juga :  Mengikuti Acara FLP Kuningan: Trik Melejitkan Konten Blog di Mesin Pencari 

(Well, saya ngga terlalu suka baca. Suka baca tapi baca cerita, bukan buku pelajaran/plak)


#2. Hobi Mengoleksi Kata-kata atau Kutipan

Quote atau kutipan bisa datang dari mana saja. Dari sopir angkot, dari film, dari penceramah, dari status sebuah akun, dsb. Ketika menemukan ada yang menarik, penulis akan segera “menangkapnya”.

(So damn true. Dari satu kata bisa jadi sumber cerita. Sebelumnya saya ada grup yang niatnya untuk saya dan pembaca cerita, tapi ngga ada yang gabung. Yasudah jadilah grup itu sebagai bank ide saya. Temen saya yang jadi korban, karena kalau mau buat grup harus masukin min. 1 orang haha. Tapi kemudian saya buat grup lagi yang isinya cuma saya, biar tidak ganggu teman.)


#3. Cenderung Melankolis

Sosok yang melankolis itu begitu menekankan perasaan. Pokoknya sensitif dan peka. Namun apa yang dirasakan itu bisa diungkapkan lewat tulisan, dan biasanya pembaca akan hanyut juga. Entah dalam tulisan yang galau, mungkin terkesan lebay, romantis, dsb.

(This is me wkwk. Terkesan galau romantis, padahal sebenernya jomlo wakakak :v)


#4. Suka “Berpetualang”

Petualangan di sini maksudnya… kadang pikiran penulis itu (maaf) kerap tidak fokus pada satu tempat. Makanya suka ada kesalahpahaman kalau dia itu sering jadi pelupa, atau seperti tak memerhatikan. Padahal dia memiliki dunia lain yang sangat luas, yang dinamakan imajinasi. Somewhere only they know, gitu.

(Ini bener ... saya suka bikin cerita dalam pikiran saya, sehingga suka bikin tidak fokus. Bahkan suka ngomong sendiri dalam hati :p)


#5. Berwajah Dua

Ups!

Meski tidak selamanya, namun isi tulisan penulis seringkali justeru berbanding terbalik dengan kenyataannya. Topiknya tentang senyum, padahal realitanya justeru sedang sedih. Atau topiknya tentang sesuatu yang memotivasi, padahal nyatanya sang penulis sendiri sedang rapuh.

(Kalimat terakhirnya itu lho ... ngejleb right in the kokoro :'v)



#6. Menulis Dirasa Lebih Baik Ketimbang Berbicara

Ada momen di mana orang ingin sekali bersuara lantang agar didengar. Entah pengin meluapkan unek-unek, menyatakan cinta, mengajukan komplain, dsb. Tak banyak yang bisa menahannya, kecuali penulis. Mereka bisa diam dan memendamnya. Bukan karena ciut, tapi karena… entahlah. Pokoknya dia lebih memilih mencurahkannya lewat tulisan.

(Unek-unek saya biasanya saya tuliskan di status WA, tapi saya buat seperti cerita haha. Supaya release aja gitu. Ada juga di buku Notes n Words)



#7. Cenderung Pendendam

Dendam menjadi salah-satu rasa yang kerap hadir di hati manusia, termasuk penulis. Contohnya ketika penulis dicemooh seseorang lantaran dinilai abal-abal dan enggak mutu, maka ia akan ingat terus. Omongannya akan selalu terngiang. Namun masing-masing penulis memiliki aneka cara untuk membalaskan dendamnya. Ada yang memilih menjelek-jelekkan via tulisan, ada juga yang mengolahnya menjadi motivasi.

Celengan PengetahuanWo Geschichten leben. Entdecke jetzt