Pentigraf

120 2 4
                                    

Sebagai karya sastra, pentigraf masuk dalam kelompok cerita mini, yaitu cerita pendek yang pendek. Dalam cerita mini dikenal pula istilah flash fiction, cerita pendek yang sangat singkat. Meskipun tidak ada batasan pasti, flash fiction rata-rata memuat 250 hingga 1000 kata. Cerita mini yang lebih dari 1000 kata juga ada.

Namun, alih-alih dibatasi jumlah kata, pentigraf lebih dibatasi pada jumlah paragraf (alinea).

Seperti kepanjangan dari akronimnya, karya pentigraf harus terdiri atas tiga paragraf-tidak kurang, tidak lebih.

Pertama-tama adalah kepastian panjang teks yang tidak dibatasi jumlah kata ataupun huruf memungkinkan penulis lebih leluasa menuangkan gagasan; dan yang kedua adalah kepadatan teks serupa puisi sehingga mendorong penulis untuk menguraikan cerita secara padat.

Saya ingat dalam pelajaran bahasa Indonesia, satu paragraf bisa berisi satu kata hingga beberapa kalimat, tetapi agar mudah ditangkap idealnya tidak lebih dari 7-10 kalimat.

Cerita dalam pentigraf harus memiliki tokoh, alur, dan juga konflik.

Dialog atau percakapan langsung yang biasanya terdapat di dalam cerpen sebaiknya dikurangi dan lebih baik dinarasikan.

Satu hal lagi yang selalu ditekankan agar pentigraf memiliki daya tarik maka baik jika ada kejutan pada akhir cerita.

Struktur Flash fiction pentigraf tentu permulaan, tengah, dan penutup. Semudah itu saya mengajari anak-anak didik saya di kelas. Bagilah kisah seperti Anda membayangkan lemari plastik di kamar. Ada laci atas, laci tengah, dan laci bawah. Tiap laci tentu berbeda isinya.

Permulaan paragraf pertama pentigraf dapat memakai pengenalan tokoh dan konflik/permasalahannya. Anda dapat memasukkan unsur setting di situ bila perlu. Yakinkan pada bagian ini harus menarik, buat pembaca penasaran.

Lantas, pada paragraf kedua buatlah cerita maju dengan memasukkan unsur argumen. Sampaikan argumen mengenai permasalahan di paragraf pertama. Pilih argumen yang kuat tetapi tidak klise dan gunakan kalimat yang pendek. Karakter tokoh pun bisa ditampilkan pada bagian ini.

Sedangkan sebagai penutup pada paragraf ketiga, tampilkan resolusi. Pilih kalimat kesimpulan yang berkesan. Usahakan masukkan twist supaya pembaca terkesima atau bahkan tertawa.

Bagaimana agar pentigraf menyisakan daya tarik sampai paragraf terakhir? Banyak penulis flash fiction memakai twist di situ. Ada kejutan yang membuat pembaca ingin membaca ulang dari awal.
Ada bumbu rahasia Pentigraf agar menarik. Yaitu dengan twist tersebut. Jangan biarkan pembaca ketika selesai membaca tidak merasakan terkesan di ending. Kita harus membuat mereka terkesan dengan kesimpulan di paragraf terakhir, yang mana membuat mereka tidak menyangka dengan apa yang ada di argumen dengan apa yang ada di kesimpulan.

Yang harus diperhatikan dalam pentigraf yaitu keringkasannya. Kita bisa berpanjang-panjang kata untuk menyampaikan cerita, tetapi usahakan untuk meringkasnya dalam tiga paragraf yang menarik, ringkas, dan pas, serta tidak bertele-tele.

Ceritanya harus terus bergerak maju (sesuai struktur) lengkap dengan konflik dan resolusinya.

Contoh pentigraf

Kenapa Saya Bertahan Naik Ojek Saat Berangkat Sekolah?
Oleh: Ayu Ratna Sari

Ada mobil jemputan sekolah, kenapa saya malah memilih naik ojek? Pertanyaan itu tidak hanya sekali saya dengar. Bahkan, beberapa teman dan guru pernah bertanya soal itu kepada saya. Tapi, saya tetap bergeming. Naik ojek pulang dan pergi ke sekolah adalah pilihan terbaik.

Naik ojek itu tidak harus bangun pagi karena penumpang yang diantar hanya saya sendiri, tidak harus putar-putar jemput penumpang lain. Tempat duduk juga lega karena bangku penumpang untuk saya seorang. Naik ojek juga luwes menerobos kemacetan. Pulang sekolah lebih enak lagi, saya ditunggui seperti punya sopir pribadi karena saya langganan ojek.

Saya tidak bosan naik ojek, bahkan saya sudah melakoni naik ojek sejak kelas 1 SD sampai SMP sekarang ini. Asyiknya, ojek saya tidak mau dibayar dan saya tidak terpikir untuk membayarnya. Sebab, ojek saya adalah bapak saya sendiri. Dia ojek pangkalan dan saya bangga bisa bersekolah berkat profesi bapak yang unik dan mulia itu.

Tengok paragraf pertama. Yakinkan bahwa bagian itu harus menarik, bikin penasaran, sampaikan problem atau topik.

Tengok paragraf kedua. Pada bagian ini sampaikan argumen. Pilih argumen yang kuat, tidak klise, dan pakai kalimat pendek-pendek. Karakter tokoh bisa terbaca pada bagian ini.

Tengok juga paragraf ketiga. Pilih kalimat kesimpulan yang paling berkesan. Berusahalah memasukkan twist hingga pembaca terkesima atau malah tertawa.

Pentigraf di atas sengaja saya buat simpel. Jelas, itu fiksi alias sekadar cerita rekaan. Meskipun demikian, anak-anak suka dengan cerita itu.

Lagi, contoh pentigraf yang menarik.

Salah Insyaf
Oleh: Apriliyantino

Senja baru saja turun. Asap tipis menyepuh langit kian temaram. Langkah kaki Mashito begitu anggun. Kerudung putih yang dikenakannya begitu padu dengan bajunya yang senada. Duhai elok sekali paras wajahnya nan berseri. Hari ini Mashito telah bertekad bulat untuk berhijrah.

Orang-orang terpana. Seisi surau tak kuasa menahan tanya. Bisik-bisik kian berisik. Mereka menduga-duga. Siapakah sosok asing yang berdiri di antara shaf shalat wanita? Posturnya tegap, tinggi semampai. Mereka hendak bersiap bertakbiratul ihrom ketika terdengar suara yang tak asing bagi mereka. Allahu akbar!
Mashito tak ragu lagi melangkah ke arah baru di peta hidupnya. Ia berharap tak lagi salah jalan. Segera bertaubat dan menemukan pedoman. Hatinya dipenuhi kebahagiaan. Sesuatu yang selama ini telah hilang. Dia merasa telah menemukan hidayah! Assalamualaikum warahmatullah.... "Mas Hito? Ini kamu? Ngapain di sini? Ini shaf wanita! Orang-orang ribut. Mereka saling pandang. "Kenapa? Saya hanya ingin insyaf dan bertaubat! Berhenti jadi banci!" Tawa meledak. Memecah keheningan senja yang mulai berganti malam.

Sumber: Ayu Ratna Sari

Celengan PengetahuanDonde viven las historias. Descúbrelo ahora