Celengan Pengetahuan

Kalimat Efektif Dalan Cerita

Kalimat efektif itu seperti apa?

Kalimat yang tidak berlebihan dalam penggunaan kata.

Namun, menurut saya, kalimat efektif adalah kalimat yang mampu mempresentasikan maksud penulis tanpa ada ganjalan.

Seperti pada kata "serangan".

*Kerap penulis suka memubazirkan kata yang sama, berulangkali dalam satu paragraf.*

Dulu, ketika baru belajar kalimat efektif, seringkali memangkas penggunaan subjek berulang.

Misalnya penggunaan kata *"Aku"*

Aku membuka pintu, lalu aku melangkah ke luar ruangan.

Bukankah lebih enak kalau dituliskan seperti berikut.

Aku membuka pintu lalu keluar dari ruangan.

*Naik ke atas.*

Padahal sudah jelas kalau naik pasti ke atas. Maka gunakan naik atau ke atas saja.

Saya melihat banyak ikan-ikan di sungai.

Gunakan:
Saya melihat banyak ikan di sungai.
atau
Saya melihat ikan-ikan di sungai.

Kata "Banyak" sudah menjelaskan jamak, tidak perlu lagi mengulang kata ikan.

Kecenderungan gaya penulisan yang sama.

Misal penggunaan kaya kontradiktif yang seragam. Seperti:

Nggak mungkin kamu nggak mengerti keadaan yang nggak mengenakkan.

Eneg nggak, sih?

Pengecualian untuk kisah romansa yang butuh hal-hal puitis nan receh yang suka menggunakan kata berlebihan.

Maka kalimat efektif justru kalimat yang mampu mengolah kata menjadi lebih indah.

Apalagi dalam genre metropop, chicklit, teenlit, romance, slice of life, dan hal lain yang bersinggungan dengan keseharian.

Kalimat yang efektif dalam genre cerita ini justru yang mampu membuat pembaca merasa masuk dalam cerita.

Gunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah aslinya. Cerita daerah dengan pola kalimat setempat. Atau pola terjemahan pada cerita berlatar dan karakter luar negeri.

Oleh karena itu, endapkan dulu ceritamu. Tentunya setiap orang punya jangka waktu berbeda untuk bisa lepas dari karyanya.

Setelah pengendapan, biasanya kamu bisa membaca karyamu seperti membaca karya orang lain.

Sumber: Berkilau Bersama Pilau