Motivasi Generasi Milenial

25 1 0
                                    

Malam ini, saya sangat bersyukur dan bahagia. Kenapa? Karena saya telah berada di antara calon orang-orang hebat. Saya telah berada di tengah-tengah calon orang-orang sukses.

Mengapa saya bilang begitu? Karena salah satu ciri orang sukses adalah mereka yang selalu berkata, "Di mana ada ilmu, di situ harus ada SAYA."

Mereka senantiasa haus ilmu dan tidak pernah lelah untuk belajar dan terus belajar.

Jadikan setiap orang sebagai Guru tanpa gelar. Jadikan setiap tempat sebagai Madrasah tanpa atap.

Izinkan saya untuk menyampaikan sedikit ilmu, bukan berarti saya menggurui. Bisa jadi, teman-teman di sini adalah Guru tanpa gelar bagi saya.

Oke, siap belajar ya?
Yok, kita mulai kosongkan gelas masing-masing.

Langsung saja,

Dengan Tema Bedah Buku "ASSALAMUALAIKUM, GENERASI MILENIAL" maka saya akan mengupas sekilas isi dari buku Assalamualaikum, Generasi Milenial.

Dalam buku ini, saya menyapa teman-teman khususnya generasi Milenial, untuk Ayo kita sama-sama berevolusi. "Revolusikan Mentalmu, Mimpimu, dan Cintamu, Menuju Generasi yang Hebat"

Pertama, bab 1 saya memberi judul; REVOLUSIKAN MENTALMU, TINGKATKAN KAPASITASMU.

Berbicara tentang perjalanan hidup. Ada orang-orang yang jalan hidupnya mulus, alus, seperti jalan tol. Ada juga orang-orang yang jalan hidupnya putar kanan, lalu putar kiri, belok kanan, lalu belok kiri, seperti tikungan. Ada juga orang-orang yang jalan hidupnya panjat tebing, lalu turun tebing, seperti pendaki. Bahkan ada juga yang terjun bebas, lepas, seperti main paralayang. Ya seperti itulah hakikat perjalanan hidup (potongan tulisan buku Assalamualaikum Generasi Milenial hal.9)

Dari setiap kisah perjalanan hidup yang akan, sedang, atau telah di tempuh, akan memberikan dampak yang cukup besar terhadap tumbuh kembang karakter diri (mental). Pertanyaannya; Apakah karakter diri (mental) terbentuk menjadi lebih baik atau justru sebaliknya.

Mental terbentuk dari seberapa sering kita diuji, dari seberapa berat level ujiannya, dari seberapa kuat kapasitas kita menghadapinya.

Pernah saya menuliskan "Ada orang-orang yang diuji dengan ujian yang begitu dahsyat (kebanjiran, gunung meletus, gempa bumi, tidak bisa makan, kehilangan anggota keluarga, dll) sesuai kapasitasnya, tapi sabarnya minta ampun.

Namun, ada juga orang-orang yang baru diuji misal; ditolak judul skripsinya, cancel ketemu dosen pembimbing, banyak tugas sekolah/kuliah, banyak beban kerjaan, dll, mengeluhnya minta ampun.

Tidak penting siapa mereka. Tapi, yang lebih penting kita termasuk yang mana?
#Reminder

Bukan permasalahan seberapa besar ujian yang datang menghadang. Tapi permasalahannya adalah sudahkan mental kita siap untuk menghadapinya?

Mari berevolusi mulai dari sekarang.

Revolusikan mentalmu, tingkatkan kapasitasmu. Karena sampai kapan pun, selama kita masih diberi jatah usia, maka ujian, masalah, halangan, tantangan, dan rintangan akan selalu ada. Membersamai setiap langkah dan perjalanan kita.

Oleh karenanya, jadilah generasi yang tidak banyak mengeluh ketika masalah datang. Jadilah pribadi yang tidak mudah gencar ketika ujian kerap kali menghadang. Tetapi, mari kita sama-sama belajar menjadi generasi yang tangguh dalam bertindak, cerdas dalam berpikir, dan pandai dalam berperilaku.

Kedua, bab 2 saya memberi judul; REVOLUSIKAN MIMPIMU, TINGGIKAN KELASMU.

Saya pernah menuliskan; Ada orang-orang yang hidupnya penuh dengan mimpi-mimpi, jatuh bangun mengejar mimpinya. Jika ia gagal, maka ia coba lagi, gagal lagi coba lagi. Jika ia jatuh, maka ia bangun lagi, jatuh lagi bangun lagi. Jika ia salah, maka ia perbaiki, salah lagi perbaiki lagi. Ia pantang menyerah dalam mewujudkan mimpi-mimpinya.

Celengan PengetahuanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang