Teknik Menulis Cerita yang Menarik

27 1 0
                                    

Bagaimana cara menulis dan mengembangkan cerita agar menarik para pembaca?

TEKNIK MENULIS

Ketika menulis, adakalanya cerita menjadi elemen yang amat penting. Hadirnya cerita dapat menjadikan tulisan Anda makin menarik. Selain itu, cerita juga cenderung disukai pembaca, sebab cerita mudah untuk dipahami dan menghibur.

Apalagi bagi Anda yang menulis fiksi (seperti cerpen, novel, dsb), maka cerita adalah elemen yang sangat penting. Penting agar kita mampu menuliskan cerita dengan menarik.

Entah Anda penulis fiksi ataupun non fiksi, akan baik kalau Anda punya keterampilan menulis cerita. Dengan demikian, tulisan Anda bisa semakin kaya dan menarik.

Dalam artikel ini, kami akan membahas tujuh tips untuk menulis cerita yang menarik. Ini dia tujuh tips dan teknik menulis cerita yang menarik.

1. Lakukan Riset Untuk Cerita Anda
Untuk membangun cerita yang kuat, kita perlu melakukan riset. Riset akan menjadikan kita tahu detail-detail penting untuk membangun cerita. Misalkan Anda hendak menuliskan adegan ketika seorang tokoh menikmati hidup di London, Inggris. Agar cerita Anda terkesan nyata dan hidup, tentu Anda perlu tahu detail tentang London. Misalkan tahu kebiasaan orang-orang ketika berjalan-jalan di London, tahu kebiasaan masyarakat sekitar, tahu kata-kata yang khas Londoners, tahu tempat-tempat utama di London, tahu bagaimana mereka berpakaian. Nah, detail-detail tadi akan membangun cerita Anda jadi menarik dan hidup.

Tentu, untuk bisa tahu hal-hal tadi Anda perlu melakukan riset. Riset bisa dilakukan melalui berbagai media, bisa dengan membaca buku-buku tentang lokasi tersebut, buku tentang budaya masyarakat tersebut, melalui dokumen (seperti: panduan wisata London, mungkin?), mewawancarai orang asli sana, melihat di YouTube, dan banyak lagi.

Tentu riset akan makin lengkap ketika Anda pernah mengalami langsung kejadian tersebut. Misalkan ketika seorang jurnalis hendak menuliskan cerita perjalanan di suatu daerah, akan baik kalau ia mengalami langsung kejadian tersebut. Ia melihat langsung, merekam, dan punya pengalaman langsung.

Riset yang mendalam akan memperkuat kualitas tulisan/cerita Anda. Perhatikan novel-novel yang bagus/menarik, ceritanya begitu hidup dan kuat. Untuk memperkuat cerita, tentu kita perlu melakukan riset. Jadi, pastikan Anda melakukan riset.

2. Berceritalah Bukan Memberitahu
Dalam menulis cerita, teknik pentingnya adalah berceritalah/tunjukkanlah bukan memberitahu.

Apa bedanya?

Perhatikan kalimat berikut.

Kalimat 1: Andrea adalah wanita yang cantik dan menarik.

Kalimat 2: Matanya indah, kulit sawo matangnya menjadi pelengkap keindahan tampilannya. Ketika ia berjalan, orang-orang terpesona dan tak berkedip memandangnya. Ketika ia tersenyum, dunia seakan menjadi lebih cerah. Rambut sebahunya tergerai dan menjadikan pesonanya kian tersebar.

Pada kalimat 1, kita hanya memberikan informasi. Sedangkan pada kalimat 2 kita memberikan detail dan gambaran tentang seorag tokoh. Dalam penulisan fiksi, ataupun penulisan cerita, menghadirkan deskripsi ini penting. Hadirnya deskripsi dapat memperkuat konteks tulisan Anda. Selain itu, adanya deskripsi juga menjadikan pembaca bisa berimajinasi.

Ketika bercerita, jangan lupakan deskripsi. Deskripsi gerak tubuh, deskripsi ekspresi muka, deskripsi nada suara, dan lain sebagainya. Ketika Anda ingin menggambarkan adegan tokoh yang sedang marah, gambarkan dan ceritakan adegan tersebut. Tak cukup hanya menuliskan bahwa tokoh kita sedang marah.

3. Perkuat dengan Konteks dan Deskripsi
Dalam bercerita, jangan lupakan konteks dan deskripsi. Tentang deskripsi sudah kita bahas di poin sebelumnya.

Celengan PengetahuanUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum