Chapter 2.25

8.3K 1K 147
                                    

Boleh kasih vote dulu nggak??













"Iya, Drake ada apa?" Tanya Frank lembut. Matanya yang mengantuk juga jadi salah satu faktor suara lirihnya.

"........"

"Hah? Drake, kamu kenapa? Bicara yang jelas !!" Tanggap Frank pada kalimat pecah sang kekasih di bagian seberang.

"........."

"Apa??"

"Kenapa, Frank?" Suara khawatir Pluem yang berdiri di ambang pintu langsung merenggut atensi yang lebih muda.

"Bang, anterin ke rumah Drake sekarang, please." Mohon Frank dengan mata berkaca.

"Ada apa?"

"Buruan, bang. Cepet."

"Hei, iya iya. Tenang dulu. Coba cerita ada apa, Frank? Nanti pasti abang anterin."

Nafas Frank memburu hingga berkali tersengal. Wajah merahnya mulai berembun basah. "Bang, Drake... Drake..." Kalimatnya menggantung diganti tangis.

Tanpa pikir panjang Pluem menuntun sang adik ke arah mobilnya terparkir.

"Mau pada kemana, bang malem-malem?" Tanya New yang menuruni tangga dan menemukan kedua anaknya hendak keluar dengan keadaan Frank yang teramat kacau.

"Abang mau nganterin Frank ke rumah Drake, bun." Jelas Pluem.

"Ke rumah Drake? Malem-malem gini? Mau ngapain?" Heran bundanya.

"Nanti kita jelasin, bun. Sekarang kita buru-buru. Maaf ya, bun." Belum sempat New menanggapi Pluem dan Frank sudah terburu keluar tanpa bisa dicegah.

"Kenapa?" Suara Tay dari arah belakang membuat New menoleh.

Pandangan bertanya dari sang suami hanya dijawab gelengan serta kedikkan bahu semata.









....









Bunyi suara panggilan masuk di smartphone Nanon membangunkan lelap suaminya. Ohm mengerjapkan mata lalu meraih smartphone di atas nakas dengan tangan kiri, berusaha tak mengganggu Nanon yang kini tertidur beralas lengan kanannya nyaman.

Kontak dengan nama 'Abang Pluem' membuat Ohm berani mengangkat panggilan tersebut.

'Halo, dek.'

"Ini Ohm, bang. Nanonnya tidur." Jawab Ohm dengan suara pelan namun jelas.

'Baca chat abang, Ohm. Tadi abang ngechat belum kalian baca. Habis itu langsung ke rumah Drake ya, abang udah di sini sama Frank.'

"Loh, ada apa bang?" Kernyit Ohm.

'Baca chat aja, abang nggak bisa jelasin. Kasih tau Nanon pelan-pelan.'

"Ok, bang." Meski dalam hati Ohm masih kebingungan.

Setelah panggilan diputuskan dari pihak Pluem, Ohm  membaca pesan masuk di smartphone yang sama. Dibaca berkali sampai ia sendiri percaya akan informasinya. Ohm membolakan mata, kaget. Si tampan menoleh pada sang istri. Diusapnya pelan pipi berisi Nanon sambil menggumam di telinga.

"Non, bangun. Kita ke rumah bang Drake yuk." Belum ada reaksi.

Ohm mencoba lagi. "Non, bangun yuk." Kali ini menepuk pelan pipinya.

Berhasil. Nanon mengerjapkan mata berkali lalu menatap Ohm dengan penuh tanya. "Kenapa?"

"Kita ke rumah bang Drake yuk."

"Malem-malem gini? Ngapain?" Heran Nanon.

Ohm menunjukkan layar smartphone yang masih menampakkan isi chat dari Pluem. Nanon ikut terkaget.

KEEP IT OR RID IT (OhmNanon)Where stories live. Discover now