Chapter 57

9.4K 1.5K 446
                                    

Kok masih nyider? Vote dulu kek :'(












"Mon, buruan jalan dong !!" Nanon menepuk cukup keras pundak kanan Chimon dari belakang.

Semenjak beberapa detik lalu mendaratkan badan di boncengan motor Chimon, sang sahabat masih saja bengong dengan tampang bodohnya.

"Eh, iya. Anu Non, kok lu lari ke gue?" Akhirnya bisa juga si centil mengutarakan isi kepalanya.

Nanon berdecak tak sabar. "Gue ceritain nanti. Sekarang please kita jalan dulu aja."

"Tapi kan..."

"Gue kasih alamat kost-annya abang."

"Mantapppp.."

Motor scoopy dengan warna merah menyala itu langsung digas cepat penuh semangat oleh sang pemilik. Senyum lebar tercetak di bibirnya, dibalas Nanon yang merotasikan matanya sebal.

Maaf, bang adek jual alamat abang ke cabe-cabean -batin Nanon miris

"Jadi lu kenapa?" Chimon mulai bertanya setelah motor mereka melaju membelah jalanan sore.

"Nggak apa-apa. Pengen nebeng lu aja." Jawab Nanon acuh.

"Hillih, bulshit lu. Dipikir gue nggak liat tadi lu ngikut si Dew ke parkiran? Gue kira mau balik sama dia."

"Awalnya emang gitu. Tapi Ohm tiba-tiba dateng ngajak balik juga."

Chimon mendelik kaget. "Loh, si Ohm bukannya bolos ya perasaan?"

Yang ditanya mengangguk sekali. "Ke sekolahan lagi kali."

Lewat kaca spion dapat Chimon lihat wajah Nanon yang menatap sendu tanpa fokus yang pasti. Ia pikir Nanon pasti punya masalah dengan Ohm sampai menolak pulang bersama suaminya itu.

Namun bagaimanapun ia sadar ini bukan koridornya lagi. Chimon baru akan bergerak jika Nanon sudah siap membuka.

"Non, ini gue ngasih saran aja sih. Lu kan sekarang statusnya udah bininya si Ohm, ya gimanapun lu harus nurut sama laki lu. Kalau laki lu keras lu jangan ikutan keras nanti nggak selesai-selesai." Saran Chimon panjang lebar.

"Mon, nggak nyangka gue."

"Nggak nyangka gue sebijak ini? Baru tau aja lu." Chimon berkata dengan nada congkak.

"Nggak nyangka lu bisa ngasih saran masalah rumah tangga di saat lu sendiri punya pacar aja nggak pernah."

"Sialan !!"

Sedang nyaman-nyamannya motor scoopy Chimon melaju di angka 40 km/jam, tiba-tiba Chimon harus menekan rem-nya karena sebuah motor memotong jalan mereka dan berhenti tepat di depan motor Chimon.

"Shh, apaan sih Mon?" Desis Nanon yang kaget dan dahinya harus terkatuk punggung sang sahabat.

"Tuh.." Tak menjawab, Chimon hanya menunjuk si pengendara motor yang kini turun menghampiri mereka.

Nanon membuang muka. Itu Ohm, berjalan dengan tatapan tak biasa yang langsung diarahkan tepat pada istri sah-nya.

Berbeda dengan Nanon yang masih mencoba tak acuh, Chimon justru mulai menciutkan nyali. Tatapan garang Ohm Pawat benar-benar ampuh membungkam kecerewetannya.

"Non, pulang sama aku." Ohm meraih lengan kanan Nanon, namun langsung ditepis si empunya.

"Nggak. Aku sama Chimon."

"Please, Non. Kita perlu ngomong." Suaranya mulai melembut.

"Tentang apa lagi? Tentang alasan kamu keluar malem itu?" Nada yang digunakan Nanon semakin meninggi.

KEEP IT OR RID IT (OhmNanon)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang