Chapter 18

14.7K 1.8K 260
                                    

*disarankan baca Spin Off bagiannya SingKit dulu ya, biar ceritanya relate (di conversation profil gue)



Suasana cafe yang tak terlalu banyak pengunjung dengan dekorasi soft blue yang hangat membawa ketenangan sendiri bagi setiap orang di dalamnya. Tak terkecuali tiga orang yang duduk tenang di meja pinggir dekat jendela kaca luas, dengan salah satunya adalah si pemilik cafe tersebut.

"Jadi, mommy Kay udah balik dari Finland sejak sebulan lalu?" Tanya Ohm setelah mendengar pernyataan dari Kayavine, atau yang dipanggilnya mommy Kay.

"Iya, udah sebulan lebih malah. Dan seminggu lalu mommy sama daddy ke rumah kalian tapi adanya cuma mama papa kamu sama Fiat. Papamu bilang kamu lagi nginep di rumah temen kamu."

Ohm mencelos. Bahkan orang tuanya malu untuk mengakui kenyataan sebenarnya pada sang sahabat baik, orang yang sudah dianggap adik sendiri oleh mamanya. Sebegitu memalukankah kelakuan Ohm?

"Hm." Ohm hanya mengangguk-anggukkan kepalanya sebagai respon formalitas.

Lalu tujuan mata Kay beralih pada seorang pemuda manis di samping Ohm yang sedang asyik menikmati semangkuk es krim tanpa peduli obrolan dua orang di hadapannya. Atau sebenarnya hanya mencoba untuk tak peduli? Entahlah.

"Dan si manis ini...." Ucapan Kay menggantung di udara. Berharap salah satu dari kedua pemuda itu melanjutkannya.

"Istri aku."

Kay benar-benar kaget. Bahkan dalam otaknya langsung menghitung berapa usia pemuda di hadapannya ini, barang kali dia sedikit lupa. Tapi dengan pandai ekspresi kagetnya tak begitu diperlihatkan. Kay hanya diam dengan dahi yang mengerut dalam.

Ada kebanggaan tersendiri terselip dari nurani Kay pada si keponakan kesayangan yang berani jujur padanya. Bahkan orang tuanya saja belum mampu.

"Non.." panggil Ohm.

Nanon mendongak, mengalihkan atensi dari mangkuk es krim yang tersisa seperempat isinya.

"Ini mommy Kay, temen mama Krist dari kecil tapi udah kaya adik mama sendiri." Tunjuk Ohm pada Kay.

Nanon mengangguk. Mencoba tersenyum dan sebisa mungkin menempatkan diri. "Saya Nanon." Dan mengulurkan tangan.

"Ugh.. kamu manis banget. Jangan terlalu kaku, ya. Kaya Ohm aja, anggep aku juga mertuamu." Goda Kay sembari menjabat tangan Nanon yang terulur.

"I..iyy..iya."

"Dan satu lagi, Non. Makan es krimnya jangan kebanyakan, ya. Makanan dingin sama banyak kandungan gulanya gitu nanti bisa bikin baby-nya kegedean di perut."

Kalimat Kay kali ini membuat Ohm dan Nanon tercekat bersamaan. Gerakan mereka sontak berhenti menggambarkan rasa kaget yang menampar diri.

Bagaimana mommy Kay tau? -pikir mereka

Namun kemudian seolah jawaban mereka dapati ketika melihat penampilan Nanon yang mengenakan celana jogger dengan kaos ukuran normalnya tadi. Jaketnya sudah di lepas ketika turun dari motor.

Sepertinya Kay tahu dari postur Nanon. Karena kaos bagian perutnya yang sudah nampak menggelembung terlihat dengan jelas.

Ohm menggaruk kepalanya yang tak gatal, dan Nanon merengkuh perutnya dengan kedua tangan. Mau ditutupi-pun sudah percuma, toh Kayavine juga sudah menyadarinya.

Memperhatikan reaksi dua sejoli di depannya membuat Kay mengulum senyum. Entah kenapa dia malah jadi gemas sendiri melihatnya.

"I..iy..iya, mom." Jawab Nanon tergagap.

Ohm memperhatikan itu. Tingkah malu-malu dan sapuan merah di pipi atas Nanon. Membuat tingkat manisnya meningkat dua kali lipat.

"Udah berapa bulan?" Tanya Kay lagi.

KEEP IT OR RID IT (OhmNanon)Where stories live. Discover now