Adik Bayi

5.3K 556 66
                                    

Boleh vote dulu nggak? ;)









Rutinitas perkantoran di akhir bulan selalu membawa rangkap lelah pekerjaan bagi Ohm Pawat. Pewaris tahta perusahaan retail milik Singto bahkan sudah mulai lembur dua hari ke belakang. Maka tak heran jika sudah bertemu kasur lelapnya akan mudah digapai.

Seperti pagi ini, Ohm yang tertidur damai sendirian, karena Nanon sudah keluar kamar sejak fajar demi mempersiapkan keperluan sekolah anaknya serta mengurus rumah. Bahkan sinaran mentari yang menyusup lewar celah ventilasi tak Ohm pedulikan lagi.

Tapi sayang, nyenyaknya mulai terusik kala permukaan kulit yang terasa amat lembut menyapu wajahnya.

"Eung, bentar Non aku masih ngantuk." Lalu selimut kembali dieratkan sampai leher.

Bukannya berhenti, gangguan tidurnya makin berulah lagi. Kali ini sapuan basah dan kecipak menyapa Ohm. Disusul tawa renyah bernada ceria.

Tangan Ohm terangkat, mengusap rasa basah di pipi.

Eh, kok kaya liur? -pikirnya

Kemudian tawa renyah khas bocah kembali terdengar dibarengi wangi minyak telon beraroma chamomile segar.

"...nyyyaaa.. ahahaha.. eung..."

Ohm terpaksa membuka mata. Bersiap melempar protes karena nyenyaknya diganggu sebelum menemukan entitas mungil dengan topi rajut berwarna pink dan pacifier menyumpal mulut.

"Ayo bangun, Papa. Udah pagi nih.." ah, itu suara Nanon yang duduk di tepi ranjang, di sisinya menjaga si bayi agar tak jatuh.

Deg.

"Non????"

"Hm?"

"Kok ada bayi?"

"Anak kita."

"Hahh??? Masa??? Emang kita bikinnya kapan??"

"Dih, lupa. Bukannya situ yang pengen anak cewek?"

Ohm mengangguk macam orang bodoh. Membiarkan si bayi perempuan memainkan rambut dan wajahnya dengan kepalan tangan yang besarnya tak seberapa.

"Iya sih. Tapi........."

Nanon yang menyaksikan suaminya blank di hadapannya hanya terkikik. Rencananya menjahili Ohm ternyata berhasil.

"Hahahaa, ini Ailee kali Ohm. Masa ponakan sendiri lupa?" Gelak tawa Nanon bagai melodi indah pembuka hari bagi sang suami.

Dengan segera Ohm bangkit, duduk dan membawa Ailee dalam pangkuan. "Yaaah, kirain dapet anak cewek beneran." Pura-pura wajahnya disendukan.

"Emang dapet kok." Enteng betul mulut istrinya.

"Hah? Kamu hamil??"

Gelengan jadi jawaban.

"Terus?"

"Tuh, dia." Ujar Nanon sembari menunjuk Ailee dengan gerakan kepala. "Bang Drake dapet kabar neneknya di Amerika sakit, makanya mereka pada jengukin ke sana. Jadilah Ailee dititip ke sini dulu selama beberapa hari."

"Loh, kenapa nggak diajak aja?"

"Masih delapan bulan, kasihan di perjalanannya. Lagi pula cuaca di sana dingin, nanti malah kenapa-napa."

"Iya juga sih.." Ohm mengangguk sembari sesekali mencium puncak kepala Ailee yang tertutup topi.

"Ya udah, bangun yuk. Bantu jagain Ailee sama bangunin anak-anak, aku mau bikin sarapan dulu." Ajak, atau lebih ke perintah Nanon.

"Sebentar, aku cuci muka sama gosok gigi dulu." Ujar Ohm sembari menyerahkan Ailee pada gendongan Nanon.








....









KEEP IT OR RID IT (OhmNanon)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang