Chapter 38

12K 2.1K 623
                                    

*Lagi nggak mau nyuruh ngevote, capek.. ;(












New mendekati Frank yang sedang berbaring di ranjang kamarnya sembari memainkan smartphone. Tubuhnya dibawa duduk di tepi ranjang, membuat Frank yang sadar akan kehadiran sang bunda langsung meletakkan smartphone-nya dan memilih menidurkan kepalanya di paha New.

Si anak tengah menggerakkan kepalanya sedikit, mencari kenyamanan di sela elusan lembut jemari sang ibunda di rambut tebalnya.

"Tadi ayah nemuin kamu?"

Kepala si anak mengangguk. Mencoba biasa saja meski otaknya masih tak terima dengan saran yang menjurus perintah dari ayahnya.

"Ayah bilang apa, kak?"

Kali ini dijawab gelengan. Dan New tahu, ada sesuatu yang tak beres pada diri Frank setelah berbicara empat mata dengan sang suami.

"Jujur sama bunda, kak. Ayah bilang yang macem-macem ya sama kamu?"

Hembusan nafas Frank terdengar kasar. Kepalanya dibawa menengadah, menghadap wajah rupawan New yang kini tepat ada di atasnya.

"Ayah cuma ngasih saran buat hubungan aku sama Drake, bun." Suaranya tenang, tapi tidak dengan rautnya.

"Saran apa?"

Pandangan Frank makin gelisah. "Ayah bilang.... katanya aku sama Drake lebih baik.... pu.. tus.." suaranya lirih di kata terakhir.

New menghela nafasnya. Seolah sudah bisa menebak isi otak sang suami secara keseluruhan.

"Kamu jawab apa?"

Anaknya menggeleng. "Nggak tau. Aku...."

"Ssttt..." New yang melihat genangan di biner putranya langsung memotong kalimat Frank dan membawanya dalam dekapan erat penuh kasih sayang.

"Aku nggak bisa putus sama Drake, bun. Bunda tau sendiri kami udah dua taun lebih." Wajahnya merah, air matanya meleleh perlahan.

"Sstt, iya iya bunda paham. Ayah cuma nggak mau kamu ikutan jatuh juga, kak."

Frank langsung terkesiap dan duduk tegap. "Jadi ini soal adek?"

New mengangguk mengiyakan. "Ayah ngelakuin ini karena ayah sayang kalian."

"Tapi ayah nggak bisa gitu dong, bun. Ayah nggak bisa nyama-nyamain hubungan aku ini sama adek." Ujar Frank tak terima.

"Lagi pula bukannya kalian udah kenal Drake? Aku sebisa mungkin ngajak Drake ke rumah, ngenalin dia sama kalian, biar apa? Biar ayah sama bunda kenal dia dan bisa percaya sama dia."

"Iya,  sayang bunda ngerti. Tapi tolong kamu juga ngertiin ayah ya, kak. Ayah pernah gagal sekali waktu adek jatuh. Dan ayah nggak mau gagal lagi kalo sampai kamu juga jatuh sama kaya adek kamu."

"Nggak, bun Frank janji. Frank sama Drake tau batasan kami. Frank juga bakal mikir seribu kali setelah liat keadaan adek sekarang. Frank nggak mau bun."

"Jadi? Maunya gimana?"

Anaknya menunduk malu. "Nggak mau putus."

New kembali menghela nafas. Melihat sifat manja Frank yang seperti ini begitu membuatnya rindu pada si bungsu. Nanonnya yang bisa manja pada seisi rumah, Nanonnya yang selalu jadi kesayangan keluarga, kini harus berjuang mendewasakan dirinya.

"Bilang sama ayah, kak. Kalo kamu jelasin semuanya ayah pasti ngerti kok. Ajak Drake sekalian kalo perlu." Nasehat New.

"Tapi kakak takut, bun."

"Jadi lebih milih ngelepas Drake?"

"Nggak gitu.."

New tertawa renyah mendengar bantahan cepat dari Frank.

KEEP IT OR RID IT (OhmNanon)Where stories live. Discover now