Epilog (1)

11.6K 1.6K 371
                                    

Votenya mana?? 🙄

















Waktu berjalan relatif lambat merangkak bagi seorang Ohm Pawat yang tengah berjuang dalam penantian. Hidup terseok menjaga hati tanpa eksistensi pemiliknya ada di sisi.

Terhitung enam tahun lebih Nanon meninggalkan tanah kelahirannya tanpa sedikitpun kabar yang mampu menenangkan hati sang suami. Segala pikiran buruk, perasaan gelisah, dan rasa risau menjurus kacau tak pernah lepas menghantui isi kepala Ohm.

Salahkan saja ayah mertuanya. Tay Tawan dengan tanpa perasaannya menutup semua akses komunikasi Ohm dengan sang istri. Nomor Nanon tak bisa dihubungi, semua social media-nya off tanpa sebab, bahkan e-mailnya tak pernah dibaca.

Bukannya tak berusaha, berkali-kali Ohm mendatangi rumah besar Vihokratana demi sebuah penjelasan tentang kabar istrinya. Tapi hasilnya tetap kosong. Tak satupun dari anggota keluarga yang membuka mulutnya. Hanya pernah sekali Frank berkata jika Nanon baik-baik saja dan berpesan jika Ohm harus tetap percaya serta menjaga hatinya untuk Nanon.

Enam tahun lebih, dan tak sekalipun Nanon kembali. Entah itu alasan libur semester, kelulusan atau bahkan sekedar pulang menengok keluarganya. Tidak sama sekali.

Lelah juga tak dipungkiri sering kali menghinggapi. Menjalani masa SMA dengan kehadiran seorang bayi, bahkan harus jadi mahasiswa yang pikirannya selalu tak lepas dari putra semata wayangnya yang ditinggal di rumah. Pikiran sempit Ohm terkadang memunculkan rasa muaknya.

Untungnya dulu setelah Nanon pergi, orang tua Ohm menjadi sedikit luluh dan mengajak anak serta cucunya tersebut untuk tinggal bersama mereka. Paling tidak saat Ohm pergi masih ada Krist di rumah yang akan menjaga si kecil Marc. Bahkan Singtolah yang kadang membela penuh cucunya jika Ohm mulai lepas kendali dan melampiaskan marahnya atas kelakuan khas anak-anak dari Marc.

Hubungan dengan keluarga Tay Tawan juga terhitung baik dari sisi Marc. Seringkali Frank datang menjemput si kecil untuk diajak main ke rumahnya atau sekedar diajak jalan-jalan dengan dia dan Drake. Pasangan yang kini sudah bertunangan dan sukses dengan bisnis toko alat musiknya itu memang jadi uncle kesayangan Marc sekarang.






....







Pagi masih begitu awal, dengan langit cerah mengiring mentari. Suara aktivitas sudah terdengar dari dapur apartment Ohm yang telah ditinggalinya setahun belakangan setelah si tampan lulus dari universitasnya.

Pria gagah yang kini menjabat sebagai direktur di perusahaan sang ayah ini sedang menyiapkan omelet sebagai sarapan paginya bersama si kecil Marc.

Ngomong-ngomong soal jabatannya sekarang, Singto memang sedang dalam proses mempersiapkan Ohm sebagai penggantinya di posisi CEO. Harusnya memang Fiat, setelah kekecewaan yang Ohm torehkan pada sang ayah. Namun Fiat seolah punya kehidupan sendiri di Inggris sana. Pria yang lebih pendek dari Ohm itu lebih memilih mengembangkan studio dance rintisannya di sana. Soal kekasih, sayangnya Fiat masih menyimpannya sendiri rapat.

Lewat speaker kecil di ruang tengah sayup terdengar lagu kesukaan Ohm yang terputar menemani. Lagu dengan judul Ghost of You yang dinyanyikan oleh boyband kenamaan Five seconds of Summer itu memang punya lirik yang begitu relate dengan keadaan hati Ohm sekarang.

Lirik demi lirik, bait demi bait. Terarah satu nama yang tak pernah lepas barang sejenak dari ingatan. Hanya Nanon, Nanon, dan Nanon. Nanon benar-benar berhasil menginvasi seluruh diri Ohm, penuh.

KEEP IT OR RID IT (OhmNanon)Onde histórias criam vida. Descubra agora