Ayah Mertua

7.8K 612 143
                                    

Ide cerita by dimpleatp







Akhir pekan di penghujung bulan kembali tiba. Membawa serta kebiasaan tak tertulis keluarga besar Vihokratana untuk berkumpul di rumah utama.

Mengawali pagi hanya berdua dengan sang istri merawat bonsai barunya, hari libur Tay mulai berwarna meriah ketika satu persatu keluarga putranya datang berkumpul bersama. Mulai dari Frank yang datang pertama bahkan sebelum jam delapan pagi karena membawa pesanan bubur kesukaan sang bunda untuk sarapan. Disusul Pluem yang agak kerepotan karena Aiden selalu rewel kalau masuk mobil.

Sedangkan keluarga si bungsu baru datang di jam setengah sebelas karena mobil si papa yang bocor di jalan. Beruntung Ohm selalu sedia peralatan dan ban cadangan, sehingga dengan skill montirnya yang lumayan ia tak perlu kerepotan.

Siang sebentar lagi menjelang. Oleh karenanya si nyonya rumah dengan sigap mempersiapkan makanan untuk anak, menantu dan cucu-cucunya seperti biasa. Kali ini yang membantunya di dapur adalah Chimon, si menantu manis kesayangan.

Sedang di halaman depan yang beberapa waktu lalu baru saja direnovasi memperbaiki taman, nampak Pluem yang dengan senang hati menemani dua keponakan tercintanya Mac dan Achi bermain bola sepak.

Menuju kamar tamu di lantai bawah dekat tangga, pintunya terbuka lebar. Menampakkan siluet Nanon yang menjaga si kembar Aiden dan Ailee yang tertidur pulas sambil berkaitan tangan. Mungkin mereka tengah melepas rindu satu sama lain setelah hampir dua minggu tak saling temu.

Kenapa Nanon? Lalu ke mana ibu mereka? Frank sedang diambil alih oleh keponakan kesayangannya ngomong-ngomong. Sejak Marc datang dengan adik dan orang tuanya, ia langsung menyeret uncle Frank-nya setelah menyapa basa-basi pada ekaistensi lain di sana.

Sepasang paman dan keponakan yang memang akrab sejak si keponakan masih bayi tersebut kini duduk nyaman menonton televisi sambil saling bermanja ria. Frank yang duduk di ujung sofa, dan Marc yang tiduran di sofa beralas paha uncle-nya.

"Jadi kamu pilih siapa jadinya?" Frank menanggapi cerita Marc yang sudah berlangsung sedari tadi. Lelaki manis yang sudah seperti ibu kedua bagi Marc tersebut kini tengah mengelus rambut keponakannya sayang.

Marc mendongak dari posisinya. Menatap wajah sang paman dari sisi bawah. "Aku nggak tau, uncle. Aku suka kak Win, tapi dia udah punya pacar. Mau terima Prim karena sungkan kita temenan udah lama dan nggak mau ngecewain dia, tapi aku belum cinta."

Frank tersenyum tanpa suara. Padahal dalam hati menahan kuat hasrat untuk tertawa keras atas mimik berlebihan sang keponakan yang tengah puber masalah cinta.

Dulu Nanon sama Ohm punya anak di usia segini kan? -pikir Frank

Tiba-tiba muncul ingatan tentang ia yang sempat menyalahkan bayi yang dulu bahkan belum lahir itu. Tapi lihat sekarang, bocah yang hobi memakai snap back terbalik itu malah jadi ponakan kesayangannya. Satu-satunya yang begitu menempel padanya layaknya anak sendiri.

"Belum? Berarti ada kemungkinan untuk cinta dong?" Ujar Frank.

"Ya nggak tau juga. Mungkin aja tapi kan?"

"Nah, itu kamu kaya ngasih peluang. Tapi kenapa harus milih si kak?"

Marc menatap tertarik pertanyaan terakhir Frank. "Maksud uncle kaya kata eyang Tay, gitu? Ambil semuanya?"

"Hah? Kamu pernah cerita sama eyang juga? Dikasih saran apa?" Frank tak bisa menyembunyikan kekagetan.

Si pemuda tanggung mengangguk pelan. "Kata eyang, selagi bisa kenapa nggak pacarin semua aja? Lumayan nambah pengalaman, gitu."

KEEP IT OR RID IT (OhmNanon)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang