Anak Kecil

6.1K 720 171
                                    

Ide cerita by komenan nanonan0n sama abenomix








Temaram senja menyusup lewat celah jendela. Membawa hangat jingga ke tengah kebersamaan keluarga.

Minggu, hari terakhir di akhir pekan. Hari yang dihabiskan keluarga Ohm dengan seharian penuh berkegiatan di rumah. Mengurus taman, membetulkan kran dapur yang rusak, sampai membersihkan gudang mereka lakukan bersama-sama. Meski bagian terberatnya tetap jadi milik sang kepala keluarga.

Sore tiba, tinggal lelah yang jadi teman. Waktu yang tepat untuk sekedar memanjakan badan.

Lihat saja sepasang suami istri tokoh utama kita yang sudah nyaman duduk berdua di sofa depan televisi. Ohm yang duduk di sofa, dan Nanon yang bersandar manja padanya. Film musikal berjudul A Star is Born yang dimainkan apik oleh Lady Gaga dan Bradley Cooper jadi fokus utama.

Sedangkan si sulung, merebahkan badan di karpet tebal tepat di depan kedua orang tuanya. Telinga tertutup headphone, mata terfokus pada game di layar smartphone. Sedang pushrank, katanya.

"Besok dari studio aku nggak langsung pulang ya." Ucap Nanon di tengah nyanyian di layar kaca.

Ohm mendongak, mengambil jarak dari ceruk leher Nanon yang sedari tadi diciuminya. "Kenapa? Ada jam tutorial tambahan?"

"Nggak. Mau nengok kak Frank, sekalian nemenin. Besok bang Drake ada tambahan ngelatih anak-anak yang buat lomba minggu depan." Nanon menjelaskan.

"Mac dibawa?"

"Iya. Biar gampang. Nanti aku naik taksi aja kamu nggak usah bolak-balik nganterin."

"Ya udah nanti aku jemput sekalian pulang kerja aja, ya?"

"Hm. Sekalian jemput Marc." Tambah Nanon.

"Nggak usah, pa !! Kakak udah gede pulang sendiri aja !!" Saut Marc yang tiba-tiba berdiri melepas headphone-nya.

Ohm dan Nanon kira si sulung tak mendengarkan obrolan mereka karena fokus ke permainannya. Ternyata salah. Marc bahkan tahu sampai mana cerita film yang tayang di televisi mereka sekarang.

"Bawa sepeda lagi??" Tanya Nanon agak kurang suka, mengingat terakhir si sulung membawa sepeda ke sekolah dia pulang dengan badan babak belur dan mengaku habis kecelakaan, padahal habis tawuran.

"Kalau boleh si bawa motor." Jawab Marc enteng.

"Nggak, nggak. Nggak ada pake pake motor. Kamu belum punya SIM, kak !!" Tegas Nanon.

Pandangan Marc berubah kecewa. "Yahh, emang dulu papa pertama bawa motor kelas berapa?"

"Tujuh." Jawab Ohm apa adanya.

"Tuh kan, malah dari kelas tujuh. Aku dah kelas sembilan loh sekarang, bun."

"Nggak."

"Udah lah, Non. Toh dia udah mau masuk SMA kok."

"Bukan gitu, Ohm. Aku nggak mau dia kenapa-kenapa. Aku khawatir aja."

"Iya, iya, sayang. Tapi kan..."

"Ohm.. please.."

Ohm menelan ludahnya kasar. Tatapan memohon milik Nanon mengingatkannya pada adegan panas mereka semalam.

"Ck. Iya, iya. Kamu nggak usah dulu pake motor, kak. Nanti aja kalau udah SMA papa beliin mobil."

Marc berseru girang. "Aventador?"

"Ya, terserah kamu."

"Heh, kok??"

"Ssstt.. udah, sayang. Yang penting nggak pake motor, kan?"

KEEP IT OR RID IT (OhmNanon)Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ