Uncle Frank

5.3K 595 142
                                    

Siapa yang minta DrakeFrank? Ngaku kalian!! C:






Wangi sup daging dan rolade ayam racikan tangan sang nyonya rumah mengisi sedap meja makan keluarga Vihokratana siang itu. Segudang pujian dari anak, menantu dan cucu-cucunya yang tengah berkunjung tak ayal membuat New tersipu menggemaskan.

Dari kursinya di samping sang suami, Frank lagi-lagi mengelus perut merasakan bayi dalam perutnya yang bergerak aktif. Sedangkan matanya tak lepas menelisik raut tak tertebak dari si adik, Nanon, dan ipar kesayangan mereka, Chimon yang sudah diam semenjak kembali dari halaman belakang.

"Tambah darahnya nggak lupa dibawa kan tadi?"

Pertanyaan Drake membuat Frank menoleh dan tersenyum dengan anggukan. "Udah di tas sama susunya sekalian."

"Pinter." Tangan Drake menangkup milik istrinya yang masih bertengger di atas perut. Membuat perasaan hangat kembali menyusup, mengukir senyum semenawan senja milik anak tengah Vihokratana.

Berbeda Drake, berbeda pula Ohm. Sedari tadi si papa dua anak tersebut memperhatikan istrinya yang hanya mengaduk-aduk makanan dengan sesekali suapan. Tampaknya Nanon sedang ogah-ogahan.

"Mau disuapin aja? Nggak malu sama Mac?"

Nanon menoleh dengan wajah cemberut, tak ingat umur. "Ish. Apaan sih?"

"Makannya yang bener dong, sayang. Kasihan bunda New udah masak buat kita masa kamu makannya dikit doang." Nasehat Ohm membuat raut Nanon berubah sedih.

Sang suami tahu, ada sesuatu yang mengganjal di dasar hati Nanon.

"Mau cerita habis ini?" Tawar Ohm.

"Boleh?"

"Buat kamu apa sih yang nggak boleh?"

"Ck. Adegan romance-nya nanti aja kali pa, bun. Malu tuh diliatin eyang Tay." Komentar Marc yang dari tadi mendengar setiap kata lirih papa dan bundanya.








....








Sore hari masih diisi kegiatan keluarga di rumah besar Vihokratana. Keluarga Ohm dan Drake masih full team tinggal, meski keluarga Pluem harus pulang lebih dulu setelah makan siang usai tadi.

Pluem berpamitan dengan alasan istrinya yang tak enak badan. Tay dan New coba memaklumi, karena melihat Chimon yang nampak lesu dan tak bersemangat hari itu.

Marathon film kesukaan Achi dan Mac jadi aktivitas mereka sore itu. Dua bocah tadi bersama Marc duduk di karpet menghadap televisi. Di sofa panjang tepat di belakang mereka, kedua eyangnya ditemani si anak tengah, Frank ikut menyaksikan film berjudul Hotel Transylvania yang diputar dari film pertama sampai ketiga.

Sedangkan Drake, duduk di karpet tepat di bawah Frank. Menyandarkan badan di sofa yang diduduki istrinya sambil menikmati elusan di kepala dari pria manis yang dipacarinya sejak sekolah menengah pertama.

Sesekali kepala sang suami akan menoleh, hanya untuk mencium sayang perut bulat istrinya. Peduli setan tatapan aneh dari si ayah mertua, ataupun tatapan gemas dari bunda mertuanya.

"Papa sama bunda kalian kemana Marc?" New bertanya setelah tak mendapati Ohm dan Nanon kembali ke tengah-tengah mereka.

"Masih di meja makan. Papa pengen ngopi katanya." Jawab Marc tanpa mengalihkan pandang dari layar kaca.






....







Menyesap wangi kuat kopi hitam tanpa gula buatan belahan jiwanya, Ohm lantas sedikit menyesapnya karena masih panas. Setelah gelas diletakkan, jemarinya bergerak mengelus milik Nanon di atas meja.

KEEP IT OR RID IT (OhmNanon)Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon