Papa Bunda (lagi)

6.8K 639 72
                                    

Vote dulu pokoknya ;-)








Tiga jam penuh digunakan tidur kiranya cukup bagi Ohm dan Nanon sebagai sarana mengurai lelah setelah kurang lebih sembilan jam duduk diam dalam pesawat menuju Australia. Pun sejenak panggilan telfonnya pada New sekedar bertanya keadaan dua malaikatnya yang ditinggal bersama sang eyang.

Ohm yang sudah rapi dengan stelan jas maroon-nya mendekati Nanon yang sedang mematut diri di depan cermin. Lengannya menyusup, melingkar nyaman di pinggang si manis dan menyesap perpotongan lehernya dari belakang. Peduli setan Nanon yang kini sedang memoles lip balm di bibir ranumnya.

"Ohm, lepas dulu." Rengek Nanon risih.

Tapi Ohm tak berhenti. Wangi vanilla lembut milik Nanon semakin membuat akalnya menguap perlahan-lahan. "Kamu cantik."

Nanon berdecak. Meski merah samar tetap tercetak natural sebagai reaksi gombalan sang suami. "Apa sih? Lepas ih, ini jadi kusut nanti jas-nya."

Ohm mengangguk. Melepas rangkulan di pinggang Nanon. Namun kemudian berganti memegang lengan atas Nanon dan mengunci pergerakan si manis dari belakang.

"Lihat ke depan, sayang."

"Apa?" Bingung Nanon. Karena yang dilihatnya hanya bayangan mereka berdua di kaca cermin.

"Tuhan lagi mau pamer kali ya waktu nyiptain kamu. Hasilnya bisa seindah ini."

Yang lebih muda memutar matanya malas. Suaminya mulai mengobral kata manis dan harusnya ia sudah kebal.

Nanon berbalik menatap Ohm tepat di mata.

Cup

Satu kecupan cepat di bibir tebal Ohm dengan kedipan mata genit milik istrinya membuat dada Ohm berdebar hebat.

"Buruan, kita hampir telat. Aku nggak mau disemprot Michael lagi."




....






Michael Clifford, nama mempelai pria yang resepsi pernikahannya kini dihadiri Ohm dan Nanon adalah teman si manis semasa kuliahnya di Univesity of Adelaide. Pria berambut pirang itu cukup dekat dengan Nanon hingga ketika ia memutuskan untuk melamar sang kekasih, Crystal Leigh di pulau Dewata Bali Michael mengundang Nanon sebagai salah satu tamunya. Sayang, keadaan Mac yang sedang sakit dan tak bisa ditinggal membuat Nanon terpaksa absen dari acara penting sahabatnya tersebut.

Resepsi pernikahan Michael diadakan di ballroom hotel tempat Nanon dan Ohm menginap. Maka tak heran jika beberapa menit sebelum acara keduanya baru bersiap-siap. Lagi pula ini hanya acara resepsi bagi rekan-rekan kedua mempelai dengan format acara semi formal saja. Karena acara utama yaitu pemberkatan dan temu keluarga sudah terlaksana pagi sampai sore hari tadi.

"Jangan jauh-jauh, aku nggak ada yang kenal sama temen kamu." Bisik Ohm ketika keduanya di tengah acara.

Nanon menghembuskan nafasnya lelah. Suaminya ini seorang CEO perusahaan besar, tapi kenapa terkadang sikapnya tak ubah seorang bocah yang baru masuk sekolah?

"Nyalamin mempelainya dulu deh, ayok. Nanti aku kenalin temen-temen aku." Ajak Nanon mengapit paksa lengan kekar sang suami.

Dengan menunggu antrean, keduanya menyalami Michael dan Crystal yang kini tampak serasi dengan balutan dress dan tuxedo berwarna senada, broken white.

"Astaga, Nanon !! Nggak nyangka lu beneran dateng." Michael menanggapi heboh sambil memeluk Nanon.

Nanon menjauhkan pelukan mereka, meski tak lepas. Jemarinya menepuk punggung Michael berkali. "Congrats ya Mike, akhirnya ada yang nyusul gue."

KEEP IT OR RID IT (OhmNanon)Where stories live. Discover now