Chapter 23

13.7K 2K 445
                                    

Bentar sebelum mulai gue mau jahat dulu ke kalian. 🤭
Jangan baca kalo belum vote yak.. follow akun sekalian juga boleh. Wkwkw










"Mas.."

"Hm?"

New menyamankan diri dalam dekapan suaminya. Membiarkan punggungnya bersentuhan langsung dengan dada bidang Tay yang sama-sama tanpa alas.

"Aku mau minta sesuatu. Boleh?"

Tay mengelus belakang kepala istrinya dalam remang temaram lampu tidur yang ada di sisi kanan ranjang.

"Apa? Coba bilang. Ralph Lauren? LV? H&M? Apa Gucci?"

Dalam resahnya New menggeleng, kemudian merubah posisi menghadap suaminya. Wajah tegas Tay disusuri perlahan oleh jari-jari halus ibu tiga anak itu.

"Nggak yang kaya gitu maksud aku."

"Terus?"

"Aku mau minta anak bungsuku balik. Boleh kan?"

Nampak yang lebih tua mengalihkan pandangannya ke jendela kamar yang tertutup rapat. "Belum saatnya, Hin."

"Tapi ini udah keterlaluan, mas. Kamu juga udah tau sendiri kan gimana keadaan mereka sekarang?"

Tay hanya mengangguk lalu kembali memeluk istrinya, tak mau ikut larut menanggapi dengan emosi naik. "Sebentar lagi, Hin. Biarin mereka sama-sama belajar dulu. Aku juga nggak akan lepas tanggung jawab gitu aja kok."

"Susah ngomong sama kamu. Batu."

Muka cemberut New malah dibalas senyum manis dari suaminya. "Emang. Kamu ngerti aku banget, kan? Lagian kamu juga pasti udah denger kabar dari Krist."

"Iya, sih."

"Udahlah. Mending sekarang kita istirahat. Nggak mau besok telat bangun terus diledekin sama anak-anak, kan?"

"Ck. Iya, iya. Bawel."







....








Nanon bergerak pelan turun dari ranjang, berharap tak menimbulkan suara yang bisa mengganggu tidur lelap Ohm. Tadi mereka tidur agak telat setelah Frank dan Drake mengunjungi mereka sampai malam.

"Non.."

Tapi sepertinya telat. Ohm sudah membuka matanya sebelum Nanon berdiri dari tempat tidur.

"Mau ngapain?" Tanya Ohm.

Nanon menoleh dengan raut tak enak hati. "Aku bangunin kamu, ya? Maaf. Kamu balik istirahat aja."

"Kamu mau ngapain emang?"

"Ke dapur, laper."

Ohm langsung terduduk mendengar pernyataan Nanon. "Aku temenin."

"Nggak. Kamu istirahat aja, besok masuk pagi kan?"

"Paling jam sepuluh, kok. Ayok ah aku temenin. Pengen makan apa emang?"

Nanon menggeleng. "Aku nggak pengen apa-apa."

Yang diajak bicara menaikkan alisnya bingung. "Tapi kok..."

"Yang pengen baby." Potong Nanon cepat, dengan sabar menanti reaksi suaminya.

Nanon memperhatikan mimik suaminya yang tiba-tiba diam. Entah, tapi pandangan Ohm berubah kosong begitu saja.

"Aku sendiri aja." Ujar Nanon meninggalkan Ohm yang langsung tersadar dan menyusulnya ke dapur.

Ohm diam menyaksikan Nanon yang bergerak aktif membuat mie rebus di hadapannya. Nanon juga sepertinya tak ada niatan mengajaknya bicara lebih dulu.

KEEP IT OR RID IT (OhmNanon)Where stories live. Discover now