Douluo Dalu II (Soul Land II) : The Unrivaled Tang Sect

Chapter 73-76

Bab 73 : Jiwa Bela Diri Ketiga? Penujuman?

"Yuhao!" Huo Yuhao sudah menghilang tanpa jejak pada saat Wang Dong bereaksi. Ketika dia memikirkan kembali ke mayat yang meledak dari sebelumnya, Wang Dong merasa pikirannya kosong.

Adegan itu benar-benar berubah terlalu cepat, sehingga tidak ada yang bisa bereaksi tepat waktu.

Penatua Xuan tiba-tiba mengembangkan lengan bajunya yang besar, dan menyapu semua orang yang datang. "Wang Dong, cepat, bantu yang lain. Aku akan menyelamatkan Huo Yuhao." Saat dia berbicara, Penatua Xuan melepaskan jiwa bela dirinya di depan para siswa untuk pertama kalinya.

Penatua Xuan yang sudah tua tiba-tiba melengkung ke atas, dan pakaiannya yang kotor dan kotor segera terbelah. Otot-otot di punggungnya membengkak dengan kecepatan yang mengejutkan, dan dalam sekejap mata, dia membengkak hingga setidaknya dua kali ukuran sebelumnya. Hal yang paling aneh adalah satu tanduk panjang berbentuk sekrup juga tumbuh dari kedua sisi kepalanya. Pada saat itu dia melepaskan jiwa bela dirinya, sepertinya semua udara di gua ingin membeku.

Sembilan cincin jiwa bersinar dan naik dengan kecemerlangan yang mempesona - dua kuning, dua ungu, empat hitam dan satu merah. Rambut berantakan Elder Xuan telah berubah menjadi coklat muda sepenuhnya. Dia tiba-tiba menoleh dan melihat ke arah bandit yang tersisa. Aura menakutkan yang tak tertandingi yang seperti badai yang mengamuk tiba-tiba melonjak ke arah mereka. Dalam sekejap mata, sebuah ledakan terjadi sekali lagi, tetapi kali ini, bukannya mayat, yang hidup malah meledak.

Dia menginjak dengan kaki kanannya, dan sebuah celah besar tiba-tiba terbuka di tanah. Penatua Xuan membungkukkan tubuhnya yang agung ke bawah dan menggali ke dalam tanah dengan kecepatan yang mengejutkan dengan tangan besar yang seperti kipas daun palem. Dia menghilang ke tanah tanpa jejak hanya dalam sekejap.

Asap amis yang kental membuat Huo Yuhao merasa mual. Dia sangat tidak beruntung. Alasan mengapa utusan Dewa Kematian menangkapnya adalah pertama, untuk mendapatkan sandera, dan kedua, alasan yang lebih penting, adalah karena posisi yang sebelumnya ditempati Huo Yuhao adalah di pintu masuk terowongan. Ini benar-benar kemalangan di pihaknya.

Aura dingin yang mengancam melonjak dengan cepat ke tubuh Huo Yuhaos dari entitas di depannya. Perasaan sedingin es itu benar-benar berbeda dari atribut esnya. Ini dingin, dipenuhi dengan niat jahat, dan disertai dengan bau busuk yang menyengat. Perasaan dingin dan gelap itu seperti ular berbisa yang tak terhitung jumlahnya yang masuk ke tubuh Huo Yuhao.

Utusan Dewa Kematian berlari menyusuri terowongan dengan kecepatan yang mengejutkan. Dia terus menerus menampar dinding saat dia berlari kencang ke depan, meledakkan bahan peledak yang terkubur di dalamnya.

Dia telah mampu memimpin geng Tangan Kematian dari Pegunungan Ming Dou yang melengkung dan berliku, tidak hanya karena kemampuannya sebagai master jiwa jahat, tetapi yang lebih penting karena sifatnya yang berhati-hati. Ini bukan pertama kalinya dia menghadapi situasi seperti itu, tapi selama dia tidak mati, tidak akan butuh waktu lama sebelum grup bandit baru akan bangkit sekali lagi.

Huo Yuhao tidak menolak. Dia sekarang berada dalam situasi yang jauh lebih berbahaya daripada sebelumnya, tetapi bertentangan dengan ekspektasi, dia menjadi tenang. Karakteristik ini unik untuk master jiwa tipe roh. Kekuatan mentalnya jauh melebihi manusia normal, jadi dia bisa tetap berpikiran jernih lebih dari yang bisa dilakukan oleh master jiwa normal.

Huo Yuhao tahu bahwa dua cincin jiwa putih yang diungkap sebelumnya pasti menipu lawan-lawannya. Selain itu, ketika Utusan Dewa Kematian menyerang, dia tidak menunjukkan tanda-tanda untuk melawan sama sekali. Tapi dia benar-benar tidak bisa melakukannya, karena ketahuan. Musuh pasti benar-benar memandang rendah dia, tapi itu tidak masalah, karena ini adalah satu-satunya kesempatan dia untuk melarikan diri untuk hidupnya.