EP 03 - 6 : ZOMBI SAM JANG

603 37 0
                                    

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.

Salah satu dari gerombolan kupu-kupu merah—yang dibuat Oh Gong dari ceceran darah Sam Jang—masih berterbangan hingga sekarang. Dia terbang jauh hingga ke pedesaan dan hinggap dan menyerap di dada mayat yang mati mengerikan. Mayat itu tergeletak bersimbah darah di antara alang-alang di balik handuk, tangannya memutar dan kakinya membengkok ke arah kebalikan. Jelas, gadis remaja ini dibunuh.

Tak jauh darinya, dua orang pria: satu botak dan satunya tidak, sedang menggali tanah untuk mengubur mayat gadis remaja itu. Mereka sibuk menggali dan mengeluh, hingga tak tahu mayat gadis itu bangkit kembali.

Pupil matanya semerah darah, dan kepalanya bergerak bangkit untuk mengeluarkan tangannya yang melipat seram ke belakang

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.

Pupil matanya semerah darah, dan kepalanya bergerak bangkit untuk mengeluarkan tangannya yang melipat seram ke belakang. Tangan itu menggeliat dengan derak, begitu pula dengan kaki bengkoknya. Dia bangkit—bersama handuk—dari kubangan darah dan menyeret-nyeret kaki miringnya ke balik sebuah mobil gunung yang terparkir tak jauh dari sana.

Pria Botak kehausan. "Ah, minumnya habis. Aku ke mobil dulu ya?" katanya, lalu bergegas ke mobil dan mengambil sebotol minuman lain dari dalamnya. Suara derak mengejutkannya ketika dia hendak membuka tutup botol. Dia mengeluh, "Aku paling tidak suka mengubur mayat. Auh."

Sementara itu, Pria Berambut melemaskan punggung setelah lubang selesai digali. Dia hendak bersantai dengan merokok sebelum mengangkut mayat ke dalam lubang, tapi ... "HYUNGNIM!!!" dia berteriak.

"Kenapa? Kenapa?" Pria Botak berlari menghampirinya.

"MAYATNYA HILANG!"

"HOH?!" Pria Botak pun terkejut bukan main saat melihat hanya ada kubangan darah di tempat mayat tadi mereka geletakan. "Ke mana dia?!" serunya.

"Apa jangan-jangan sebenarnya anak itu belum mati?" pikir Pria Berambut, meski tidak mungkin.

"TIDAK MUNGKIN. Jasadnya kan sudah keras sekali." Pria Botak berlogika.

"Terus apa?"

"Kita ... pergi saja dari sini." kata Pria Botak.

"Hah?"

"Ayo!!" dan dia bergegas duduk di kursi kemudi. Pria Berambut menyusul, duduk di kursi kernet. Mereka terengah hebat, padahal tidak jauh berlari.

Pria Berambut bertanya, "Hyungnim, haruskah kita beri tahu klien kalau mayatnya tiba-tiba menghilang?"

A KOREAN ODYSSEY [HWAYUGI]Onde histórias criam vida. Descubra agora