Merupakan novel yang disusun berdasarkan drama korea berjudul sama. Bercerita tentang Son Oh Gong--Dewa Agung--yang menjalankan misi di dunia manusia demi bisa kembali ke surga. Dalam menjalankan misinya, dia bertemu dengan Sam Jang (manusia dengan...
Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.
Salah satu dari gerombolan kupu-kupu merah—yang dibuat Oh Gong dari ceceran darah Sam Jang—masih berterbangan hingga sekarang. Dia terbang jauh hingga ke pedesaan dan hinggap dan menyerap di dada mayat yang mati mengerikan. Mayat itu tergeletak bersimbah darah di antara alang-alang di balik handuk, tangannya memutar dan kakinya membengkok ke arah kebalikan. Jelas, gadis remaja ini dibunuh.
Tak jauh darinya, dua orang pria: satu botak dan satunya tidak, sedang menggali tanah untuk mengubur mayat gadis remaja itu. Mereka sibuk menggali dan mengeluh, hingga tak tahu mayat gadis itu bangkit kembali.
Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.
Pupil matanya semerah darah, dan kepalanya bergerak bangkit untuk mengeluarkan tangannya yang melipat seram ke belakang. Tangan itu menggeliat dengan derak, begitu pula dengan kaki bengkoknya. Dia bangkit—bersama handuk—dari kubangan darah dan menyeret-nyeret kaki miringnya ke balik sebuah mobil gunung yang terparkir tak jauh dari sana.
Pria Botak kehausan. "Ah, minumnya habis. Aku ke mobil dulu ya?" katanya, lalu bergegas ke mobil dan mengambil sebotol minuman lain dari dalamnya. Suara derak mengejutkannya ketika dia hendak membuka tutup botol. Dia mengeluh, "Aku paling tidak suka mengubur mayat. Auh."
Sementara itu, Pria Berambut melemaskan punggung setelah lubang selesai digali. Dia hendak bersantai dengan merokok sebelum mengangkut mayat ke dalam lubang, tapi ... "HYUNGNIM!!!" dia berteriak.