EP 16 - 2 : SUARA TANGIS BAYI

378 22 0
                                    

Oh Gong telah kembali dari mengantar Sun Mi pulang

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.

Oh Gong telah kembali dari mengantar Sun Mi pulang. Sa Oh Jeong—yang sebenarnya sejak tadi sudah berada di kebun Sureumdong, menghampirinya dan bertanya, “Apakah Sam Jang sudah pergi?”

“Hoh. Sedang apa kau di sini?” Oh Gong agak heran.

“Sambil membawakan sarapan, saya mencabuti rumput sebentar,” katanya, agak berbohong.

“Kalau membawakan sarapan, langsung masuk saja. Kenapa malah mencabuti rumput? Rumput di sini tidak lebat kok.” Oh Gong benar-benar heran.

Sa Oh Jeong agak kikuk. “Entah kenapa ... saya merasa tidak boleh langsung masuk.” Dia takut mengganggu kebersamaan Oh Gong dan Sun Mi.

Oh Gong terkekeh, menganggap adiknya ini benar-benar manis. “Tidak terjadi apa pun yang membuatmu enggan untuk masuk,” katanya, dengan penyesalan yang menggelikan. “Oh iya, Sureumdong berantakan, kau beres-beres ya?”

“Ya, saya akan merapikannya.” Sa Oh Jeong tak keberatan. Lalu dia teringat sesuatu, “Oh iya, Hyungnim, tadi ada bangau putih mampir ke sini.”

“Bangau putih?” Oh Gong heran.

“Ya.”

“Mampir ke sini? Kalau begitu, pasti bukan hewan biasa, kan?”

“Sepertinya begitu,” pikir Sa Oh Jeong.

Oh Gong berpikir, dan teringat pada mimpi anehnya. “Mungkinkah yang memperlihatkan itu padaku tadi adalah ... bangau putih?”

“Hyungnim melihat apa?” Sa Oh Jeong penasaran.

“Itu. Katanya sih kelahiran Sam Jang.” Oh Gong berpikir lagi, “Tapi aneh. Bukankah Jin Sun Mi menjadi Sam Jang karena membebaskanku dari kurungan? Terus kelahiran Sam Jang itu maksudnya apa?”

“Tentu saja maksudnya dia adalah Sam Jang sejak dilahirkan.” Sa Oh Jeong berpikir praktis.

“Makanya, itu tuh aneh,” Oh Gong ngotot. Dia terus berpikir, “Bangau putih. Sebenarnya apa sih yang mau dia perlihatkan padaku?”

U-UENG. UENG.

“Eh? Ada suara tangisan bayi!” seru Sa Oh Jeong.

“Ya. Tadi itu aku mendengar suara tangisan bayi.” Oh Gong membicarakan mimpinya.

Sa Oh Jeong celingukan, karena suara tangisan bayi itu terus terdengar olehnya. “Tangisan itu benar-benar ada,” Oh Jeong yakin.

“Eh?” Kemudian Oh Gong pun mendengarnya.

Suara itu berasal dari jembatan melengkung di tengah kebun. Oh Gong dan Sa Oh Jeong bergegas ke sana untuk melihat, dan ... benar, ada bayi di sana.

Sa Oh Jeong menggendongnya dengan lembut, “Sepertinya bayi ini diantar oleh bangau putih itu.” Lalu Sa Oh Jeong mengayun-ayun bayi itu supaya berhenti menangis.

A KOREAN ODYSSEY [HWAYUGI]Onde histórias criam vida. Descubra agora