A KOREAN ODYSSEY [HWAYUGI]

EP 04 - 1 : SYARAT DAN AKIBAT KONTRAK

Kontrak penting telah disetujui. Ma Wang menikmatinya bersama segelas wine. Dipandang berapa lamapun, rasanya puas sekali. Dia menyudahi perayaan kecilnya: gelas wine dan kontrak penting itu ditaruhnya di atas meja.

"Bravo. Hahahaha. Aku sudah memastikan seberapa besar kekuatan geumganggo itu. Dewa Agung TIDAK MUNGKIN bisa melawan Sam Jang." gumamnya, pada Sekretaris Ma.

"Tetapi jika Dewa Agung tahu tentang kontrak ini, dia tidak akan tinggal diam." Sekretaris Ma berpendapat.

"Tentu tak akan tinggal diam." Ma Wang setuju, dan pada saat itu pula dia bisa merasakan hal yang janggal. Lampu-lampu berkedip gemerlapan. Ma Wang yakin, "Dewa Agung pasti sedang berada di dekat sini."

Senyum Sekretaris Ma tak dapat diterjemahkan. Dia meraih dokumen kontrak di atas meja dan berkata, "Saya akan amankan kontrak ini." lalu beranjak dari sofa.

Ma Wang membiarkannya. Dia tahu, tak lama lagi dirinya akan ketahuan. Dia mendengar suara Sekretaris Ma, "Ma Wang, ini bukan kontrak yang asli ya?"

"Tentu saja bukan." jawab Ma Wang, tenang. "Tidak mungkin aku membiarkan kontrak yang asli diambil begitu saja oleh Dewa Agung."

Kontrak itu dilempar santai ke atas meja dan si pelempar duduk lebar di sofa. "Lalu di mana kontrak yang aslinya?" bibir Sekretaris Ma berdecak.

"Kira-kira di mana ya? DEWA AGUNG." Ma Wang tak tertipu. Dia tahu, Sekretaris Ma yang sekarang ada di depannya ini bukanlah Sekretaris Ma, tapi Son Oh Gong yang mengubah wujudnya menyerupai Sekretaris Ma.

Dan Sekretaris Ma yang asli tiba di depannya dengan sangat berantakan. Dia membawa informasi, "Ma Wang-nim, Dewa Agung telah tiba di sini."

Dengan satu tunjukan jari, Ma Wang memberi tahunya tentang keberadaan Son Oh Gong. Melihat dirinya digandakan, Sekretaris Ma KAGET bukan main.

"Auh, sial. Padahal cukup mudah berpura-pura menjadi anjing, tapi cepat sekali ketahuan. Tidak seru ah." dan dengan bergidik sebentar, Sekretaris Ma palsu berubah ke wujud Son Oh Gong.

Sekretaris Ma asli menelan ludah karenanya.

"Sejak kapan kau sadar?" Oh Gong ingin tahu.

Ma Wang meraih gelas wine-nya. "Saat aku minta disajikan wine untuk perayaan. Biasanya Sekretaris Ma akan menyediakan dua gelas dan kami bersulang, tapi hukumanmu salah satunya adalah dilarang minum, bukan?" Ma Wang memamerkan wine-nya yang enak.