EP 06 - 7 : SIKAP SETIA PARA SILUMAN

439 26 0
                                    

Sesuai janji, Oh Jeong membuatkan Yakbab untuk makan malam kali ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sesuai janji, Oh Jeong membuatkan Yakbab untuk makan malam kali ini. Tapi hanya yakbab. Benar-benar hanya yakbab. Setelah menyajikan itu di meja makan, dia permisi. “Hyungnim, selamat menikmati.” ucapnya, dengan lemas.

Bukan hanya Oh Gong, tapi Pal Gye dan Bu Ja yang duduk mengitari meja makanpun terheran-heran karenanya. Oh Gong bertanya-tanya, “Hey, Oh Jeong-ku kenapa tuh?”

“Gak tau.” Pal Gye angkat bahu. Dia berperan membagikan minuman pada Oh Gong dan Bu Ja.

Bu Ja cemberut, “Ma Wang tidak pulang lagi ya hari ini?”

Oh Gong segera meneguknya. “Berarti pengobatannya belum selesai.” gumam Oh Gong. Perhatiannya pun terlihkan seketika. “Heh, kamu kok di sini terus sih? Pulang sana!” Oh Gong menunjuk Pal Gye.

Pal Gye punya alasan: “Begini, aku itu mau bantu Bu Ja. Katanya, dia mau ikut audisi dan minta bantuanku untuk melatihnya.”

“Audisi?” Oh Gong tak habis pikir. “Wah, zombi nonton TV saja sudah luar biasa. Ini mau masuk TV?!”

Bu Ja tersipu bahagia. “Kalau saya masuk TV, mungkin akan ada keluarga atau teman-teman yang mengenali saya lalu mereka menghubungi saya.” pikir Bu Ja.

“Benar. Dan penjahat yang membunuhmupun bisa saja mengenalimu dan datang mencarimu.” Pal Gye menyebutkan kemungkinan lainnya.

“Tapi ... saya ingin sekali bertemu dengan keluarga saya.” sudah ada bayangan bahagia di kepala Bu Ja tentang pertemuan keluarga.

BRAK! Oh Gong menggebrak meja. “Dengarkan aku.” katanya, serius. “Untuk apa kau bertemu dengan keluargamu? Kau itu sudah jadi mayat. Temukan saja penjahat yang membunuhmu, balaskan dendammu, lalu kubur dirimu dalam tanah dengan tenang. Itu sudah cukup untukmu.” dan Oh Gong menyudahi ceramah kejamnya dengan kepergian bersama seluruh yakbab yang disajikan Oh Jeong dalam satu piring.

“Aih ...” Pal Gye kesal pada kakak seperguruannya itu, dan ketika dia menoleh pada Bu Ja ...

Wajah Bu Ja telah memerah oleh sedih. Bu Ja bergumam, “Ya, saya memang ... sudah mati.”

Pal Gye baik padanya. “Tenang saja. Kalau kau benar-benar bertemu keluargamu, kau tidak perlu dikubur. Aku akan carikan batu energi yang BANYAK sekali untukmu. Aku inikan top star, percayalah. Dan sepertinya ... sebentar lagi aku akan menjadi sangat kuat. Kemudian, aku akan TENDANG itu si monyet nakal sampai melambung JAUH ke angkasa.”

Berkatnya, Bu Ja bisa tersenyum. “Pal Gye-nim, terima kasih.”

Pal Gye mengelus rambut adik kecilnya, “Jangan nangis ya?”

Bu Ja mengangguk-angguk patuh.
“Mau kuhidupkan AC?” tawar Pal Gye.

Bu Ja mengiyakan.

“Sa Oh Jeong, remote AC di mana sih? Sa Oh Jeong!”

A KOREAN ODYSSEY [HWAYUGI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang