EP 03 - 7 : PEMBAWA SIAL

553 35 0
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Selamat siang, Paman, Bibi." Sun Mi menyapa dengan sopan.

Bibinya berdiri bersedekap, sedangkan pamannya berdiri galak. Katanya, "Lain kali kau transfer saja uangnya ke rekeningku. Tak usah datang ke sini segala." Ini bukan salah satu dari bentuk perhatian, tapi kekejaman. Mereka tak suka dengan keberadaan Sun Mi.

Sun Mi menjelaskan, "Ini adalah uang untuk peringatan kematian nenek, saya harus mengantarkannya secara langsung."

"Apapun itu, kau tetap tidak boleh menginjakan kaki di rumahku." kata Paman Sun Mi.

"Saya tahu, Paman." Sun Mi menyela dengan sopan, lalu dia menyodorkan tas tangannya yang sengaja dibukakan, "Ambilah. Saya tidak menyentuhnya sama sekali dan uang ini bersih. Paman tak perlu khawatir." kata Sun Mi kemudian.

Dengan SANGAT hati-hati, Paman Sun Mi menerobos tas tangan Sun Mi dan mengambil dengan jijik segepok uang tunai dalam bungkusan yang rapi itu. Dia memperingatkan, "Lain kali, transfer saja."

"Sebentar, Paman." Sun Mi menghentikan decitan pintu besi. "Saya membawa brondong jagung kesukaan Halmeoni. Tolong sertakan dalam persembahan." pintanya, sambil menyodorkan sebungkus besar brondong jagung tanpa sentuh pada pamannya.

"Tak perlu repot-repot." ucapnya—kasar, lalu membanting pintu.

Sun Mi berbalik pergi dengan kecewa dan sedih ketika mendengar pamannya meminta istrinya menaburkan garam ke seluruh tubuhnya dan berkata, "Anak itu pembawa sial. Gara-gara dia, orang tuanya, beberapa tetangganya, dan ibuku yang membesarkannya pun meregang nyawa. Kita harus hati-hati."

Sun Mi menuruni tangga dengan lemas, dia menatap ke arah rumah dan berucap, "Halmeoni, Sun Mi datang. Tapi maaf, tidak bisa mengikuti upacara peringatan kematian. Makanlah yang banyak sebelum kembali ke surga, ya?" dan Sun Mi menunduk hormat ke arah rumah, lalu melanjutkan langkah lemasnya untuk pulang.

"Eonni!" seseorang memanggilnya. Itu adalah adik sepupu Sun Mi, anak pamannya yang barusan.

Sun Mi membalas senyumannya.

Mi Joo—yang sedang hamil besar, menuruni tangga dengan hati-hati. Dia dan Sun Mi berjalan berdampingan menuju sebuah kafe yang tak jauh dari rumah. Mereka mengobrol canggung.

 Mereka mengobrol canggung

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
A KOREAN ODYSSEY [HWAYUGI]Where stories live. Discover now