EP 15 - 4 : HARI YANG SIBUK

348 23 0
                                    

“Hyungnim akan benar-benar menggelar pernikahan itu?” Sa Oh Jeong prihatin

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

“Hyungnim akan benar-benar menggelar pernikahan itu?” Sa Oh Jeong prihatin. Meski dia telah mempersiapkan segalanya, tapi jika pengantin wanitanya bukan yang diinginkan Son Oh Gong ... rasanya lebih baik pernikahan itu dibatalkan saja.

Oh Gong bertekad, “Sampai Jenderal Es ditemukan, aku harus memenuhi semua keinginannya.”

“Kalau begitu, yang telah disiapkan tak perlu dibuang ya?”

“Apa?”

Sa Oh Jeong telah menyiapkan ranjang cantik di dalam Sureumdong. Dengan dominasi warna putih dan beberapa buket bunga menghiasnya, ranjang berkelambu itu nampak hangat dan nyaman.

“Wah, persiapannya matang sekali. Aku jadi sedih.” Oh Gong mendesah.

“Maafkan saya, Hyungnim.”

“Tidak, bagus kok. Kalau Sam Jang melihat ini, dia akan suka.” Oh Gong tahu. “Oh Jeong-ah, kau harus berangkat kerja. Aku juga akan pergi ke Hanbit Real Estate.”

“Untuk apa?” Sa Oh Jeong tak yakin, tubuh Sun Mi ada di sana. Jika pun ada, tidak ada alasan bagi Son Oh Gong untuk menemuinya.

Oh Gong punya rencana, “Tentu saja untuk mengganggunya. Dia kan sedang senang. Aku akan buat dia menjadi kesal setengah mati.”

Ah Sa Nyeo sedang memainkan peran sebagai wanita kaya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ah Sa Nyeo sedang memainkan peran sebagai wanita kaya. Dia menggerai rambut lurusnya yang panjang, menggantung anting berbatu merah di kedua telinganya, mengenakan gaun merah, menjuntaikan mantel merah di pundak, dan bergaya di depan cermin. Dia mendapat pujian dari Penjaga Toko Pria, tentang betapa cantiknya dia memakai pakaian tersebut.

Harga diri Ah Sa Nyeo semakin meninggi. Dia menunjuk beberapa barisan pakaian untuk dibungkus juga. Tentu saja Penjaga Toko menjadi senang karenanya. Mereka terus menghujaninya dengan segala pujian.
Penjaga Toko Pria berkata, “Selera Anda bagus sekali. Oh, dan untuk pakaian yang Anda pakai tadi ... akan kami bungkus ya?”

“Buang saja.” Ah Sa Nyeo tak butuh pakaian serba putih yang sama sekali bukan gayanya itu.

Penjaga Toko Wanita ber-oh-oh kagum. 

A KOREAN ODYSSEY [HWAYUGI]Where stories live. Discover now