EP 15 - 1 : KAU DI MANA?

328 21 0
                                    

Kau

К сожалению, это изображение не соответствует нашим правилам. Чтобы продолжить публикацию, пожалуйста, удалите изображение или загрузите другое.

Kau ... tidurlah untuk selamanya. Terlelaplah di sini. Aku ... akan terbangun dengan tubuhmu. Lalu Ah Sa Nyeo membuka matanya, dan melihat dirinya tiba di tujuannya.
Atap, ranjang, dan kamar. Ah Sa Nyeo menikmati pemandangannya. Aku telah masuk ke tubuh Sam Jang, batinnya, puas. Dia bahkan memiliki cincin di jari manisnya. Ini adalah pemberian Son Oh Gong.

Dengan tubuh Sun Mi itu, dia melangkah turun dari ranjang dan keluar dari kamar. Di ujung lorong, dia dikejutkan oleh keberadaan Son Oh Gong. “Kau sudah bangun?” tanyanya.

“Ada apa ke sini?” Ah Sa Nyeo pandai sekali meniru Sun Mi.

“Memangnya aku hanya boleh datang kalau kau panggil? Aku merindukanmu.” Oh Gong menyeruak. “Kau lelah sekali ya? Kenapa tidurmu nyenyak sekali begitu?”

Ah Sa Nyeo tersipu. “Aku bermimpi indah,” katanya, lalu memeluk Son Oh Gong.

Oh Gong mendengarkan. “Mimpi apa?” tanyanya.

“Mimpi mencari sesuatu yang sangat kuinginkan,” bisiknya, penuh gairah.

“Sesuatu itu ketemu?” tanya Son Oh Gong, lalu menjawab pelukannya.

“Ketemu. Aku senang sekali.” Ah Sa Nyeo tak bohong. Dia puas, bisa memeluk Son Oh Gong seperti ini. Dia menikmatinya.

Oh Gong mengusap rambutnya, dan berkata, “Tampaknya kau gembira sekali.”

“Hm.” Ah Sa Nyeo mengiyakan.

Oh Gong melepaskannya dari pelukan, menggenggam lengannya dengan sangat kuat, lalu meremas tangannya yang bercincin. Dia berseringai, “Kalau begitu, teruslah bermimpi indah.” Oh Gong akan memastikan itu hanya mimpi belaka dan tak akan pernah menjadi nyata.

” Oh Gong akan memastikan itu hanya mimpi belaka dan tak akan pernah menjadi nyata

К сожалению, это изображение не соответствует нашим правилам. Чтобы продолжить публикацию, пожалуйста, удалите изображение или загрузите другое.

“Sesuai perkiraan Dewa Agung, Ah Sa Nyeo telah masuk ke tubuh Sam Jang.” Pal Gye memberi tahukan itu pada Ma Wang, Sekretaris Ma, dan Sa Oh Jeong di ruang tengah rumah Ma Wang. Dia bertanya-tanya, “Apakah ... Sam Jang sudah mati?”

Ma Wang mengelus dadanya, mencari keberadaan setetes darah Sam Jang dalam tubuhnya. “Tidak,” kata Ma Wang. “Aku masih bisa merasakan keberadaan setetes darah Sam Jang dalam tubuhku. Dia pasti masih hidup di suatu tempat.” Ma Wang yakin.

Sekretaris Ma berpikir, “Kalau begitu, dia hanya harus memanggil Son Oh Gong. Kenapa tidak memanggilnya?”

“Itulah. Sepertinya ada yang aneh di sini.” Ma Wang sependapat.

Sa Oh Jeong berasumsi, “Karena Ah Sa Nyeo berada di tubuh Sam Jang, bukankah akan sulit bagi Hyungnim untuk menyerangnya?”

“Sampai menemukan suatu cara, Dewa Agung akan bermain-main dengannya supaya dia tidak melarikan diri bersama tubuh Sam Jang.” Pal Gye telah diberi tahu Son Oh Gong.

“Bisakah Son Oh Gong membodohi Ah Sa Nyeo?” Ma Wang tak yakin.

“Waktu dia ada di tubuh Bu Ja pun, dia memiliki ingatan Bu Ja seutuhnya. Sulit sekali untuk tidak terpedaya olehnya.” Pal Gye berbagi pengalaman, dan sangat mencemaskan Son Oh Gong.

Sekretaris Ma menambahkan, “Ah Sa Nyeo sangat ingin menjadikan Dewa Agung sebagai pengantin prianya.”

Ma Wang menyimpulkan, “Artinya malam ini dia akan mencoba segala cara untuk menaklukan Son Oh Gong. Seberapa kuat dirinya untuk tidak terpedaya adalah poin penting yang harus dipertahankan Son Oh Gong. Son Oh Gong, kau TIDAK BOLEH terpedaya olehnya.” Ma Wang sangat berharap.

Ah Sa Nyeo dan Son Oh Gong duduk berdampingan di tepi ranjang, lalu Ah Sa Nyeo menyerang Son Oh Gong dengan membaringkannya di ranjang

К сожалению, это изображение не соответствует нашим правилам. Чтобы продолжить публикацию, пожалуйста, удалите изображение или загрузите другое.

Ah Sa Nyeo dan Son Oh Gong duduk berdampingan di tepi ranjang, lalu Ah Sa Nyeo menyerang Son Oh Gong dengan membaringkannya di ranjang. Wajah mereka berdekatan, dan PRAK ... Son Oh Gong membalik posisi dirinya dan Ah Sa Nyeo di ranjang itu.
Satu dan dua kancing kemeja Oh Gong dilepaskannya dengan penuh gairah. Sentuhan tangan Oh Gong menghentikannya, tatapan tajam Oh Gong semakin membangkitkan gairahnya. Tangannya bertengger di sekitar telinga Oh Gong. Oh Gong membawa tangan itu mendarat di pipi Jin Sun Mi bersama tangannya sendiri.

Dia bertanya, “Bagimu ... aku adalah yang tercantik, bukan?”

“Kau memikirkan itu rupanya,” lalu Son Oh Gong membawa dirinya turun dan menyudahi segalanya dengan duduk kembali di tepi ranjang.

Ah Sa Nyeo duduk pula. “Kenapa?” tanyanya.

“Kau selalu memikirkan: apakah aku akan tetap menyebutmu cantik meski tanpa ada geumganggo di tanganku. Kau tidak bisa berhenti memikirkannya, kan?” Oh Gong menarik lurus pergolakan antara dirinya dengan Jin Sun Mi yang asli, sebagai alasan.

“Tak masalah,” kata Ah Sa Nyeo.

“Aku tahu, kau hanya pura-pura.” Oh Gong menyela dengan begitu emosional. “Meski begitu, aku tetap memelukmu. Aku sungguh sangat jahat .... Aku akan berhenti, karena aku mencintaimu.” Untuk pertama kalinya, mengatakan kalimat itu sungguh sangat menjijikan baginya.

“Yah ... lagi pula kita masih punya banyak waktu.” Ah Sa Nyeo menyandarkan pipi di punggung Son Oh Gong yang sedang bergolak.
Oh Gong menahan diri di dalam kepalan.

Ah Sa Nyeo berkata lagi, “Dan kita ... tidak lama lagi akan menikah. Benar, kan?”

“Benar,” Oh Gong menahan segala kegilaannya. “Aku hanya akan menikah dengan satu wanita di dunia ini.”

Tangan Ah Sa Nyeo merayap, melingkari pinggang Son Oh Gong.

Oh Gong tidak tahan lagi. Dia bangkit, menghempaskan lingkaran tangan yang menjijikan itu tanpa ketahuan. “Ayo keluar,” katanya, mengalihkan perhatian.

Oh Gong tak menunggunya turun dari ranjang. Dia mengeluarkan dirinya dari kamar itu tanpa meninggalkan mantelnya. Sungguh, barusan itu adalah saat-saat yang SANGAT menakutkan.

Oh Gong teringat janji Sun Mi: jika dirinya berada dalam kesulitan, ketakutan, dan bahaya ... dia hanya harus menyebut nama Sun Mi, maka gadis itu akan berada di sampingnya untuk melindunginya. Oh Gong mendesah, “Sekarang aku sedang SANGAT ketakutan, kesulitan, dan dalam bahaya. Jin Sun Mi, kau di mana?”

 Jin Sun Mi, kau di mana?”

К сожалению, это изображение не соответствует нашим правилам. Чтобы продолжить публикацию, пожалуйста, удалите изображение или загрузите другое.
A KOREAN ODYSSEY [HWAYUGI]Место, где живут истории. Откройте их для себя