EP 12 - 6 : SEHELAI BUNGA MAWAR

341 21 0
                                    

“Eh? Pohon ini

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

“Eh? Pohon ini ....” Sun Mi menemukan gambar pohon tua yang dikenalnya di sebuah artikel internet.
Han Joo mengintip, “Daephyonim, mau beli tanah itu ya? Good choice!” Han Joo menjempoli.

Sun Mi bertanya, “Harga tanah ini terus naik ya?”

“Tentu saja. Itu milik Korean’s Foundation. Nah, itu ada foto Kang Dae Sung-nya. Keluarganya mengelola yayasan itu. Dia dari keluarga terpandang, pintar, tampan. Istriku lebih suka orang ini daripada para idol. Kalau orang ini jadi presiden, wah, sudahlah ... HEBATLAH! HEBAT!”

Sun Mi mengangguk-angguk paham. “Dia orang hebat, rupanya.”

“Aih, sebentar. Kok jjajjangmyeon-nya lama betul ya? Jalanan licinkah?” Han Joo mengintip ke luar jendela—untuk melihat keadaan jalan dan sudah atau belum datangnya pesanan jjajjangmyeon-nya.

Seorang wanita berwajah pucat duduk-duduk di tepi jalan, memandang ke arah kantornya. Han Joo bertanya-tanya, “Kenapa dia lihat-lihat ke sini? Mau beli rumahkah? Auh, lapar bener deh.” Han Joo kembali ke tempat duduknya.

Wanita berwajah pucat ini menyimpulkan, “Rupanya dia di sana

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Wanita berwajah pucat ini menyimpulkan, “Rupanya dia di sana. Bagaimana kalau aku menyapanya?” gumamnya, tajam dan licik.

Lalu beberapa helai bunga mawar ditiupnya dari telapak tangan, terbang berputar-putar menuju Pria Pengantar Bunga yang tiba-tiba saja berhenti sejajar dengannya. Seolah terhipnotis oleh putaran helai-helai bunga itu, Pria Pengantar Bunga membelalak dan akhirnya terhenyak dimasuki helaian bunga. Helaian bunga bersarang di matanya.

 Helaian bunga bersarang di matanya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kemudian ... sebuket bunga mawar tiba di tangan Sun Mi.

“Ini dari siapa?” tanya Sun Mi, tapi Pria Pengantar Bunga hanya mengangguk dalam diam dan pergi tanpa mengatakan apa-apa.

Han Joo menebak, “Pasti dari Jonathan. Wah, dia memang romantis!”

Sun Mi agak tak percaya tebakan Han Joo.

“Daephyonim, saya carikan vas bunga ya? Simpan saja bunga itu di meja.” lalu Han Joo merogoh ke berbagai sudut ruangan, mencari vas bunga dengan semangat.

Sun Mi menikmati wangi bunga mawar dari buket itu, dan di luar sana ... Ah Sa Nyeo menikmati wangi bunga teratai Sun Mi dari setangkai bunga mawar di tangannya. Hm ... lezat. Dan dia mengirimkan satu helai tambahan ke ruang kerja Sun Mi.

Sun Mi sedang menata bunga ke dalam dua vas bunga yang berbeda: tinggi dan pendek. Ketika itu, sehelai bunga yang dikirimkan menyusul oleh Ah Sa Nyeo bergabung ke bunga-bunga itu dan menjatuhkan diri ketika tangan Sun Mi berada di bawahnya. Dia menggores punggung tangan Sun Mi hingga meneteskan darah ke helai bunga lainnya.

Sementara Sun Mi mencari plester untuk menutupi aroma darahnya yang berbahaya, helai bunga yang dijatuhi Sun Mi tadi memerah darah dan berpindah ke setangkai bunga yang dipegangi Ah Sa Nyeo di tepi jalan. Helai bunga itu dipetiknya, dijilatinya dengan lembut, dan ... “Lezat,” gumamnya. Ah Sa Nyeo ketagihan.

Dia mampu meniupkan angin ke dalam ruang kerja, menjatuhkan dan menerbangkan helai-helai bunga lainnya untuk menggores Sun Mi ... tapi sebelum itu terjadi SLAP! Son Oh Gong menamparnya dengan tongkat emas.

Ini bukan bunga biasa, Sun Mi dalam bahaya, pikir Oh Gong.

Ketika Sun Mi kembali dengan punggung tangannya yang telah diplester, semua bunga di atas meja menghilang tanpa sisa. Sun Mi tahu pelakunya. Dia mengomel pada adik pelaku itu, “Heh, kakakmu membawa semuanya ya?”

Yuk Gong sinis.

Sun Mi mendesis.

Oh Gong berjalan-jalan di luar Hanbit Real Estate, mencari keberadaan si Pengirim Bunga

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Oh Gong berjalan-jalan di luar Hanbit Real Estate, mencari keberadaan si Pengirim Bunga. Setangkai bunga tergolek di salah satu dudukan di tepi jalan. Oh Gong memungutnya. Oh Gong berpikir, “Dia pasti menyukai bunga. Apakah ini Ah Sa Nyeo?”

 Apakah ini Ah Sa Nyeo?”

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
A KOREAN ODYSSEY [HWAYUGI]Where stories live. Discover now