EP 17 - 1 : LEBIH BERHATI-HATI

347 18 1
                                    

 Lilitan kecil di jari manisnya dia pandangi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Lilitan kecil di jari manisnya dia pandangi. Rasanya ... benda itu tak cukup kuat untuk terus melilit. Sun Mi meneguk lagi sojunya. Dia sendirian di warung tenda, melepaskan sesak di hatinya.

Lalu sesosok hantu pria melongok dari balik badan seorang laki-laki—yang meneguk sojunya untuk terakhir kali dan bersiap untuk membayar. Hantu Pria tak tersenyum pada Sun Mi, hanya melihat.

Sun Mi berkata padanya, “Sekarang aku bisa menangani makhluk sepertimu seorang diri.” Dan CRUK! Sun Mi melempar soju dalam gelas sojunya ke arah Hantu Pria—yang kemudian lenyap, dan tanpa sengaja membasahi Laki-laki yang telah selesai dengan pembayaran tadi.

“Mohon maaf,” kata Sun Mi.

Laki-laki itu tak mempermasalahkan. Dia keluar dari warung tenda.

Sun Mi mendesah, “Sepertinya ini tidak cukup untuk menyelamatkan dunia.”

“Dewa Agung mengambil alih pedang yang diturunkan Langit,” Biksu Besar memberi tahu Ma Wang di sofa mewah Kantor Agensi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

“Dewa Agung mengambil alih pedang yang diturunkan Langit,” Biksu Besar memberi tahu Ma Wang di sofa mewah Kantor Agensi. Dia perlu berdiskusi untuk mengatur langkah selanjutnya.

“Pedang itu ... untuk membunuh Sam Jang sebagai pengorbanan, bukan? Sepertinya daripada memanfaatkan pedang itu, dia lebih memilih untuk mengorbankan diri sendiri.” Ma Wang tahu.

Biksu Besar benar-benar bingung. “Kendali geumganggo itu ternyata lebih hebat dari dugaanku. Padahal menurut Pemilik Toko Serba Ada ... kendalinya tidak akan sekuat ini.”

Ma Wang menyipit, “Geumganggo itu adalah benda yang direkomendasikan dari Pemilik Toko Serba Ada padaku. Rupanya ... aku telah dimanfaatkan sejak saat itu.”

Biksu Besar kaget. Tanpa sengaja, dia berucap yang tidak seharusnya.

“Dia menjadi Sam Jang bukan karena membebaskan Son Oh Gong dari Gunung Marmer, tapi itu adalah takdirnya sejak dilahirkan. Tentang itu pun, aku dibohongi ya?” Ma Wang terus mengintimidasi Biksu Besar.

“Hohohohoho. Berkat itu, kau mendapat banyak poin untuk menjadi dewa.” Biksu Besar tak menunjukan rasa bersalahnya.

Ma Wang mendesis. “Aku sudah tidak tertarik lagi untuk menjadi dewa. Selama ini, aku hanya membuang-buang tenaga. Untuk selanjutnya, aku hanya akan fokus memikirkan pemulihan diri. Silakan pergi.”

A KOREAN ODYSSEY [HWAYUGI]Where stories live. Discover now