EP 10 - 7 : SAM JANG JAWABANNYA

423 26 0
                                    

“Itu bisa memperlambat proses pembusukan mayat,” kata Pemuda Cuek setelah dia memberikan sebotol obat pada Pal Gye yang datang dan meminta dengan sangat mendesak

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

“Itu bisa memperlambat proses pembusukan mayat,” kata Pemuda Cuek setelah dia memberikan sebotol obat pada Pal Gye yang datang dan meminta dengan sangat mendesak.

Pal Gye tak puas, “Benarkah tidak ada obat yang bisa menghentikan pembusukan? Cari yang betul!”

“Tidak ada,” Pemuda Cuek yakin. “Kalau mayat hidup sudah mulai membusuk, tidak ada cara untuk menghentikannya. Tapi kalau dia memakan manusia hidup-hidup, mungkin bisa bertahan.”

Dan WUSH ... Pal Gye menghilang seketika.

Pemuda Cuek membelalak, “Cepet bener tuh Babi.”

“Nah, telanlah

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

“Nah, telanlah.” Pal Gye menyuapkan satu butir obat pada Bu Ja.

Lalat mulai datang mengerubunginya, meski kini Bu Ja sedang berada di tempat yang cukup tertutup—di dalam mobil van. Keadaannya sangat mengerikan: wajah putih pucat, bagian bawah matah menghitam pekat, dan sebagian dahinya sudah membiru busuk. Bu Ja sudah tak memiliki tenaga lagi.

“Kalau terus dibiarkan, saya akan berubah menjadi arwah jahat. Saya ... tolong dibakar saja, Jeo Pal Gye-nim.” ucapnya, lemas.

Pal Gye berkata, “Aku menemukan suatu cara. Kau tenang saja.”

“Tapi saya sudah bau sekali ....”

“Tak apa,” Pal Gye tersenyum. “Ini rahasia ya? Sebenarnya ... sejak dipukul habis-habisan oleh Monyet Nakal itu, penciumanku jadi berkurang.”

Bu Ja terkekeh lemas, “Begitu ya?”

Kemudian hidung Pal Gye terasa gatal. Dia baru saja berbohong. Agar tidak ketahuan, Pal Gye segera mendehem dan menjejalkan dua butir obat lagi pada Bu Ja.

Bu Ja selalu patuh padanya.

Bu Ja terlelap lelah, Pal Gye sungguh tak tega melihatnya. Sambil mengelus kepala adiknya, dia berbisik: dia akan pergi sebentar untuk membawa pulang sesuatu yang akan membuat Bu Ja bertahan hidup. Pal Gye meninggalkan mobil van ini.

Lalu di jalanan, mobil merah tanpa atap Pal Gye melaju dengan kecepatan tak terkira—secepat membaranya kemarahan dalam dirinya, karena keadaan Bu Ja, terhadap Sam Jang. Jika satu-satunya cara untuk membuat adiknya itu tetap bertahan adalah dengan memakan manusia hidup-hidup, maka hanya satu jawabannya: Sam Jang. Pal Gye dalam perjalanan menuju Hanbit Real Estate.

A KOREAN ODYSSEY [HWAYUGI]Where stories live. Discover now