EP 15 - 7 : MIMPI DAN NYATA

340 24 0
                                    

Oh Gong telah dinanti dengan tidak sabar oleh Ma Wang dan Jenderal Es di meja panjang kantor agensi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Oh Gong telah dinanti dengan tidak sabar oleh Ma Wang dan Jenderal Es di meja panjang kantor agensi. Ma Wang bertanya, “Bagaimana? Dia sudah tidur?”

“Sudah,” kata Oh Gong, terburu-buru.

“Kok bisa? Bagaimana caranya? Pasti susah deh.” Ma Wang menebak.

“Jangan tanya.” Oh Gong enggan membahasnya. Dia harus bergerak cepat. “Wadah dupanya masih menyala, kan?” tanyanya.

“Ya,” Jenderal Es menjawab.

Lalu asap biru di sekitar wadah dupa berubah menjadi merah. Artinya, jiwa Sam Jang dan Ah Sa Nyeo sama-sama berada di alam mimpi dan menjadi dirinya sendiri.

“Mimpi Ah Sa Nyeo dan Sam Jang pasti telah terhubung kembali. Aku harus ke sana.” Oh Gong bertekad.

“Apa ada cara untuk masuk ke dalam mimpi? Kau tidak bisa sembarangan masuk ke dalam mimpi orang lain.” Ma Wang bertanya-tanya.

“Ada. Aku punya koneksinya.” Oh Gong mengantongi cincin Sun Mi. Melepaskan cincin itu dari jarinya, bukan tanpa alasan.

Oh Gong menjatuhkannya ke dalam wadah dupa. “Benda itu akan memberi tahuku keberadaannya. Jin Sun Mi, kau ada di mana sekarang? Kau bisa mendengarku?” Oh Gong memohon dengan sangat, agar Sun Mi menjawab panggilannya.

Suara itu merasuk, menembus ke dalam wadah dupa, melilit cincin yang bergolak dengan darah, dan tiba di alam mimpi. Sun Mi mendengar, “Jin Sun Mi, kau di mana? Jin Sun Mi!”

Begitu mata Sun Mi terbuka, maka gerbang menuju alam mimpi pun terbuka dengan lebar. Oh Gong melangkah ke dalamnya, mengikuti ketersesatan dirinya untuk tiba di hadapan Jin Sun Mi dan membawanya keluar dari alam mimpi ini dengan selamat.

 Oh Gong melangkah ke dalamnya, mengikuti ketersesatan dirinya untuk tiba di hadapan Jin Sun Mi dan membawanya keluar dari alam mimpi ini dengan selamat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tinggal Jenderal Es di meja panjang kantor agensi. Dia berpikir, “Kalau kupadamkan wadah dupa ini, maka mimpi mereka tidak lagi akan terhubung.”

Maka tangan dinginnya mengangkat, menghembus api di dalam wadah dupa yang terus bergolak bersama kedua darah. Kedinginan itu bergejolak memadamkan api, menggetarkan mimpi-mimpi, dan mengganggu penghuninya.

A KOREAN ODYSSEY [HWAYUGI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang