EP 08 - 8 : ORANG PENTING

366 24 0
                                    

Berita tentang kedekatan PK dan Alice menyebar cepat di internet

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Berita tentang kedekatan PK dan Alice menyebar cepat di internet. Lahirnya pasangan bintang top: PK dan Alice. Kemesraan PK dan Alice di dalam mobil merah. PK-Alice penuh cinta, Lolos? Gagal?. Berbagai artikel ditulis. Lucifer Entertainment jadi benar-benar sibuk karenanya.

Demi itu, Ma Wang datang ke stasiun TV untuk melakukan konferensi pers—ditemani oleh Sekretaris Ma.

Sekretaris Ma berkomentar, “Skandal pertama di tahun baru ini: Babi dan Gurita. Manusia tidak tahu apa-apa dan akan sangat kaget kalau mengetahuinya.”

“Karena tak tahu itulah, mereka ramai membicarakannya.” Ma Wang bijaksana. Sambil terus berjalan menuju studio, Ma Wang berceramah: “Tak punya telinga, tak punya mata, seperti Dokchwi, terus mengoceh tanpa tahu apa-apa. Skandal para selebriti yang sangat bergejolak sekalipun pada akhirnya akan tetap berlalu, tapi kalau arwah jahat semacam Dokchwi turut campur di dalamnya ... maka akan ada masalah-masalah serius di dunia manusia ini.”

“Kalau arwah jahat semacam itu menempel pada tokoh penting, maka bukan tidak mungkin dunia manusia ini akan hancur.” pikir Sekretaris Ma.

“Betul sekali itu.” Ma Wang memuji. “Aku sudah sering melihat: negara yang hancur akibat ada arwah jahat yang menempel pada pemimpinnya.”

Dan ketika itu, seorang tokoh penting sedang melakukan hal penting di dekat mereka. Kang Dae Sung, pria yang membunyikan lonceng tahun baru. Apakah dia ditempeli oleh arwah jahat? Sepertinya, ya.

Baru saja, dia memutuskan untuk melibatkan dirinya dalam bidang pemberitaan. Dia merasa harus terlibat, jika itu adalah hal yang berkaitan dengan sejarah. Sejarah apakah yang dia miliki? Semua akan terjawab sebentar lagi.

Memiliki kepedulian yang tinggi terhadap Jeo Pal Gye, Bu Ja ingin ikut serta melihat konferensi pers yang dilakukan Ma Wang

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Memiliki kepedulian yang tinggi terhadap Jeo Pal Gye, Bu Ja ingin ikut serta melihat konferensi pers yang dilakukan Ma Wang. Meminta izin pada Sekretaris Ma lewat telepon, kini Bu Ja sudah berada di depan stasiun TV.

Sedan hitam menyapanya, 02Do 6414. Bu Ja ingat, itu adalah sedang hitam yang disalami oleh Pria Botak yang hendak menguburnya waktu itu. Ya, Bu Ja YAKIN sekali.

Keyakinan membawanya melangkah mendekati sedan itu, dan celingukan mengamatinya.

“Kau sedang apa?” kata suara tegas, dari arah belakang.

“Kau sedang apa?” kata suara tegas, dari arah belakang

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kang Dae Sung. Wajahnya mengembang ketika Bu Ja menoleh, menunjukan wajahnya.

“Anda pemilik mobil ini?” tanya Bu Ja.

“Ya,” jawabnya, tegang.

“Apa ... Anda mengenal saya?” tanya Bu Ja lagi.

Dahinya menjawab: ya. Masih jelas di ingatannya: pada suatu malam, di jalan yang sepi dan panjang, tiba-tiba seorang gadis menyeberang dan tertabrak KERAS olehnya hingga menggulung ke atas mobil dan berguling-guling di aspal.

Ketika dilihat, kakinya membengkok, tangannya melipat, dan matanya melotot mati

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ketika dilihat, kakinya membengkok, tangannya melipat, dan matanya melotot mati. Karena ngeri, Kang Dae Sung langsung menutupinya dengan sembarang kain, yang adalah handuk yang bertuliskan Kingdom dengan warna emas. Dia adalah anggota klub fitness Hotel Kingdom.

“Apa ... Anda mengenal saya?” tanya Bu Ja, sekali lagi.

Wajah gadis di depannya ini ... adalah wajah gadis yang matanya melotot mati waktu itu. Kang Dae Sung ingat, tapi dia tidak akan mengakuinya. “Kau sendiri, apakah mengenalku?” tanyanya.

“Tentu saja.” kata Bu Ja.

Kekagetan tersembunyi di balik mata Kang Dae Sung.

“Saya melihat Anda muncul di TV,” dan kalimat ini meredakan kekagetan Kang Dae Sung. “Anda adalah orang penting.” Bu Ja melanjutkan.

Senyum palsu membuat lesung pipit yang datar di pipi Kang Dae Sung. “Terima kasih sekali, tapi sayang ... aku tidak mengenalmu.” katanya, bohong.

“Oh, sepertinya saya salah mengingat plat mobilnya.” Bu Ja tahu: otaknya membusuk, jadi dia tak begitu percaya diri pada ingatannya.

“Maafkan saya ...” ucapnya, lalu memasuki stasiun TV.

Lintasan Bu Ja membuat Kang Dae Sung merinding seketika. Dia berkeras pada ingatannya, “Apakah ada yang salah?”

 Dia berkeras pada ingatannya, “Apakah ada yang salah?”

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
A KOREAN ODYSSEY [HWAYUGI]Where stories live. Discover now