EP 20 - 7 : LEBIH BAIK TAHU

517 19 0
                                    

“Mendengar pesan terakhir darinya itu, pasti segalanya menjadi terasa rumit

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

“Mendengar pesan terakhir darinya itu, pasti segalanya menjadi terasa rumit. Tak mengetahuinya ... mungkin akan lebih baik bagi Anda.” Jenderal Es telah mendengar suatu cerita dari Pal Gye, tentang akhir hidup Bu Ja dan pesan terakhir darinya yang berisi tentang perasaannya terhadap Jeo Pal Gye.

“Tidak,” kata Pal Gye, “Menurutku tidak begitu. Kalau begitulah perasaan Bu Ja padaku, meski sedih ... aku tetap bahagia. Karena kalau tidak begitu, rasanya anak itu sungguh menyedihkan.” Pal Gye menyesalkan kehidupan Bu Ja yang rumit: dibunuh lalu menjadi zombi, dirasuki dan dimanfaatkan oleh pembunuhnya, dan meski pergi sebelum menjadi arwah jahat ... tetap saja kehidupannya itu amat menyedihkan.

Jenderal Es pun mendesah karenanya.

“Hari ini akan segera berakhir,” kata Jenderal Es, tahu. “Sam Jang akan segera kembali ke akhirat, bukan?”

“Yah ...” Pal Gye pun menyayangkan itu. “Mungkin ... Sam Jang akan pergi tanpa sempat mengetahui perasaan Dewa Agung yang sesungguhnya.”

“Dia pernah mendengarnya walau hanya satu kali,” Jenderal Es tahu itu. Dia bercerita, “Di hari yang sangat dingin, saat salju turun dalam waktu yang sempit, saya yakin dia sempat mendengar kesungguhan Dewa Agung.”

Saat itu ... di taman gembok, Sun Mi memang sempat mendengarnya. Dalam waktu yang sangat sempit itu, saat kekuatan geumganggo membeku untuk sesaat, Sun Mi memang mendengarnya. Menurut Oh Gong dirinya adalah ... cantik. Meski begitu, Sun Mi tetap tidak yakin—karena satu dan banyak hal.

Karenanya sebelum hari ini berakhir, Sun Mi kembali berdiri di taman gembok ini. Dia menemukan gembok yang digantungnya di sana, menatapnya, berharap ... yang didengarnya saat itu adalah benar.
Suara langkah kaki terdengar olehnya. Sun Mi memutar badannya seketika, dan ... ada Son Oh Gong berdiri tegap di seberangnya, persis dengan saat itu.

“Kau ke sini lagi. Kebetulan sekali. Aku sangat ingin bertemu denganmu lagi sebelum pergi. Syukurlah.” Sun Mi tak akan meminta apa pun darinya.

Oh Gong menatapnya, sedih. “Jin Sun Mi,” panggilnya.

 “Jin Sun Mi,” panggilnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sun Mi terperangah. “Kau ingat ... namaku?”

“Ya,” kata Oh Gong, “Aku juga ingat semua ucapan terakhirmu.”
Sun Mi senang sekaligus sedih, mendengarnya.

A KOREAN ODYSSEY [HWAYUGI]Where stories live. Discover now