EP 13 - 6 : CARA YANG BERBAHAYA

357 25 0
                                    

Lonceng pintu Toko Es Krim berbunyi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Lonceng pintu Toko Es Krim berbunyi.

“Bu Ja rupanya,” Jenderal Es menyambut. “Kudengar kau terluka parah. Apa sekarang kau sudah baikan?” tanyanya, penuh perhatian.

Dia hanya senyum.

Jenderal Es merasa asing dengan senyumnya. “Kau ... sepertinya berubah ya?”

Senyumnya semakin tajam.

“Kau bukan Bu Ja?” Jenderal Es terkejut.

“Lama tak jumpa, Jenderal Es,” sapanya.

“Anda ... siapa?”

“Kau tidak mengenaliku?” Ah Sa Nyeo membelalak. “Mengecewakan. Yah ... sudah lebih dari seribu tahun kita tidak bertemu, tidak apa-apa. Dan sepertinya ... kalian masih berada di satu tubuh ya?”

Jenderal Es membelalak seketika. “A-Ah Sa Nyeo-nim?” tebaknya.

“Aku sudah bertemu dengan adikmu, dan mendapatkan lipstik darinya.” Ah Sa Nyeo memberi tahu.

Jenderal Es nampak gugup. “Jadi, Anda sudah bertemu dengan adik saya? Dia ... tidak tahu apa-apa tentang Anda.”

Ah Sa Nyeo sungguh kecewa. “Aku sudah mengizinkan dia yang menyebalkan itu untuk tetap hidup di dalam tubuh kakaknya. Apa kau tidak merasa rugi berbagi tubuh dengan adikmu? Sekarang pun ... aku bisa mengeluarkannya dari tubuhmu itu.”

Jenderal Es sama sekali tidak menginginkan itu. “Untuk apa ... Anda menemui saya?”

“Sekarang ... kau HARUS membantuku,” ucapnya, seram.
“Pertama-tama, kau harus mencarikan wadah dupa dan membawakannya padaku. Kau akan membantuku, kan?” Dia memaksa dengan keanggunannya.

“Ma Wang tergoda oleh Ah Sa Nyeo? Bagaimana bisa?” Oh Gong mendengar kabar dari Sekretaris Ma di sofa rumahnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

“Ma Wang tergoda oleh Ah Sa Nyeo? Bagaimana bisa?” Oh Gong mendengar kabar dari Sekretaris Ma di sofa rumahnya.

Sekretaris Ma memberi tahu, “Ma Wang-nim melihat reinkarnasi ke-sembilan Putri Kipas Besi.”

Oh Gong menyimpulkan, “Jadi ... dia terburu-buru karenanya.”

“Ah Sa Nyeo berencana melakukan sesuatu yang berbahaya. Dewa Agung, tolong hentikan Ma Wang-nim.”
Sekretaris Ma memohon dengan sangat.

A KOREAN ODYSSEY [HWAYUGI]Where stories live. Discover now