EP 14 - 1 : SETIA SELAMANYA

388 24 0
                                    

Benarkah aku telah mengambil alih penderitaan 10

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.

Benarkah aku telah mengambil alih penderitaan 10.000 tahun itu? Apakah aku sudah mati? Ah, Monyet Nakal itu memanggilku. Bagaimana bisa, setelah aku mati, aku tetap mendengar suaranya? Ah, sialan.

“Ma Wang. Ma Wang, bangun!”

Ma Wang seolah tersedot oleh panggilan itu. Dia membuka mata.
Oh Gong mengomel, “Kau tidak bangun juga. Kupikir, kau sudah mati!”

“Ah, aku ini Ma Wang. Aku tidak akan mati.” Ma Wang berucap lemas, sambil masih terkapar di lantai dingin rumah berdinding dan beratap kaca.

“Cih. Ayo bangun. Bangun. Auh!” Oh Gong membantu Ma Wang untuk duduk. “Bagus!” Dia menepuk punggung Ma Wang dengan penuh kebanggaan.

Ma Wang masih setengah sadar. “Apa ... aku berhasil mengambil alih 99 takdir perih itu?”

“Bukan 99, tapi 88,” Oh Gong memberi tahu.

“Eh? Kalau begitu, masih ada sisanya.” Ma Wang tak tahu harus mengarahkan pandangannya ke mana.

Oh Gong memberi tahu lagi, “Setelah 88 energi bintang menjatuhimu, kau pingsan. Kalau diteruskan, mungkin kau akan benar-benar mati.”

“Aih, ayo lanjutkan. Tak boleh tersisa.” Ma Wang memaksa tubuhnya untuk berdiri, karena itu dia sempoyongan.

Oh Gong membantunya agar tidak terjatuh lagi. “Sudah selesai. Tidak tersisa kok.” Oh Gong menenangkan. Lalu dia bercerita dengan heboh, “Aku nih ... bam-bam-bam-bam-bam ... menerima sepuluh jatuhan.”

“Dan satunya lagi diambil alih oleh Biksu Besar,” Sun Mi menambahkan.

“Auh, tapi Dewa itu langsung pingsan setelahnya. Dasar!” Oh Gong tak habis pikir. “Sekarang semuanya sudah selesai. Tenanglah.” Oh Gong menenangkan Ma Wang lagi.

“Aih, syukurlah kalau begitu.” Ma Wang gemetaran, katanya, “Tapi kok di sini dingin dan gelap sih? Ada apa?”

“Eh? Di sini terang kok.” Oh Gong jujur.

“Eh? Terang, katamu?” Ma Wang tak percaya. Matanya tak melihat apapun.

Oh Gong berpikiran buruk. “Ma Wang? Kau tak bisa lihat?” Oh Gong melambai-lambaikan tangannya tepat di depan mata Ma Wang, tapi mata itu tak merespons sedikit pun.

Ma Wang kembali terduduk di lantai.
Oh Gong dan Sun Mi bergegas memeganginya.

“Badannya dingin sekali!” Sun Mi cemas.

“Kau benar-benar tidak bisa melihat?” Oh Gong menanyainya.

Mengarahkan pandangannya ke mana pun, mengerutkan dahinya pun, “Yah ... semuanya gelap.” Dia tak bisa melihat apapun.

Ini adalah suatu pukulan.

Ini adalah suatu pukulan

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.
A KOREAN ODYSSEY [HWAYUGI]Onde histórias criam vida. Descubra agora