EP 16 - 6 : DIBAWAKAN LAGI

312 16 0
                                    

Macaroon kiriman Ma Wang tak dimakan sendirian

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Macaroon kiriman Ma Wang tak dimakan sendirian. Biksu Besar membaginya dengan Pemuda Cuek yang sibuk main game di ponsel. Sebenarnya Biksu Besar tak sesibuk itu sampai harus meninggalkan pembicaraannya dengan Ma Wang. Dia bertanya, “Nenekmu belum kembali? Seharusnya dia sudah di sini.”

“Aih, Halmeoni hanya mengirimiku omelan lewat chat. Sebenarnya Halmeoni itu pergi ke mana sih? Mencari pedang ke mana?”

“Kau tahu tentang itu juga?” Biksu Besar tak sangka, hal sepenting itu didengar oleh Pemuda Cuek yang kerjanya hanya main game dan main belakang.

“Otakku ini lumayan,” katanya, pamer.

“Jangan gunakan otakmu itu untuk main belakang, dagang saja yang betul!”

“Aih, tak usah mengomel begitu. Toko ini selalu sepi kok.” Tak banyak yang bisa dilakukan Pemuda Cuek sebagai pedagang yang baik di Toko Serba Ada ini.

“Kau itu mirip siapa sih?” Biksu Besar tak bisa menebaknya. Dia menghabiskan gigitan terakhir macaroon di tangannya.

Sun Mi duduk di balik meja customer service, menunggu Pegawai Bank menyelesaikan permintaannya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sun Mi duduk di balik meja customer service, menunggu Pegawai Bank menyelesaikan permintaannya. Ketika itu, tiba-tiba saja di benaknya muncul gambaran seorang nenek yang meronta-ronta, menangis dengan penuh penyesalan. Nenek yang ada dalam gambaran benaknya itu baru saja duduk di kursi tunggu.

Sun Mi bicara pada Pegawai Bank, “Maaf, mungkin ini kedengarannya aneh, tapi ... sepertinya Nenek itu adalah korban dari voice phishing.”

“Eh?” Pegawai Bank langsung menoleh ke arah seorang nenek yang ditunjuk oleh Sun Mi.

Nenek itu akan mentransfer sejumlah besar uang ke nomor rekening yang belum pernah dia kenal sebelumnya. Berkat informasi dari Sun Mi, Nenek itu tidak jadi kehilangan sejumlah besar uang. Dia hampir tertipu oleh telepon palsu yang meniru suara cucunya yang minta dikirimi uang, voice phishing.

Sun Mi melihat segalanya dari balik pintu kaca. “Ternyata kemampuan ini masih ada padaku.” Dia bangga dan senang.

” Dia bangga dan senang

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
A KOREAN ODYSSEY [HWAYUGI]Where stories live. Discover now