EP 12 - 5 : MASALAH MA WANG

353 20 0
                                    

“Tadi malam, sesuatu yang merepotkan telah bangkit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Tadi malam, sesuatu yang merepotkan telah bangkit.” Biksu Besar memberi tahu Ma Wang dan Oh Gong di meja panjang kantor agensi.

Ma Wang bersedekap, “Jadi, apakah yang tersegel di bawah pohon selama 1000 tahun itu adalah ... Ah Sa Nyeo?”

“Ah Sa Nyeo? Apaan tuh?” Oh Gong tak tahu.

Biksu Besar menjawab, “Wanita Suci yang melayani Raja. Dia mati dan disegel di sana.”

Ma Wang memperhitungkan, “Kalau usianya sudah lebih dari 1000 tahun pasti poin yang didapat akan sangat besar, dong ya?”

“Hooh tuh! Ma Wang, poinnya masih kurang berapa? Kau hitung, kan?”

“Ya pasti kuhitung-lah!”

“Yang bener ngitungnya! Aku sudah capek bantuin kau selama ini!” debat Oh Gong.

Biksu Besar menyudahi perdebatan konyol Ma Wang dan Oh Gong dengan beberapa kali pukulan meja. Ada yang harus mereka tahu, “Ah Sa Nyeo tidak bisa dianggap remeh. Berbeda dengan arwah jahat biasa: jika bersembunyi di tubuh manusia, tidak akan bisa dengan mudah ketahuan dan punya kemampuan memanfaatkan manusia dengan mengendalikan perasaan dan pikirannya.”

Kalau begitu, Oh Gong dan Ma Wang sama-sama menjauh dari meja—tak ingin berurusan dengan Ah Sa Nyeo.
Biksu Besar menjelaskan lagi, “Dia juga punya kemampuan untuk membangkitkan naga dan menjadikannya sebagai raja. Kalau SEDIKIT saja membuat kesalahan dalam menanganinya, dunia ini bisa menjadi SANGAT kacau balau.” (Pada zaman dahulu, di Korea, naga adalah simbol para raja, dan menurut mitosnya, naga yang menjadi raja itu benar-benar ada.)

Oh Gong bersedekap santai, “Wah, Ma Wang bikin masalah yang luar biasa besar ya rupanya?” sindirnya.

“Heh, kenapa itu salahku? Sam Jang yang membangkitkannya.” Ma Wang langsung melotot.

“Kenapa malah nyalahin Sam Jang? Seperti kau membebaskanku, KAU JUGA yang membebaskan Arwah Jahat itu. Poin Ma Wang harus dikurangi tuh!” Oh Gong ber-usul pada Biksu Besar.

Ma Wang semakin melotot, “Heh, kenapa poinku harus dipotong? Susah payah aku mengumpulkannya!!”

“INI BUKAN SAATNYA UNTUK SALING MENYALAHKAN!” Biksu Besar menengahi lagi. “Pokoknya, karena Ma Wang yang memulainya, Ma Wang pulalah yang harus menemukan Ah Sa Nyeo.”

“UWUHUKHUKHUK!” Ma Wang pura-pura batuk, heboh. “Kharena—ephek shamphing hobath waktu ituh—kekhuatan shaya jwadhi berkhurwang. Uhukhukhuk. Shelayn itu, shaya behlum lwamha kheluar dari ruhmah sahkhit. Uhukhukhukhuk.”

Biksu Besar berpindah dengan segera, “Kalau begitu, Dewa Agung, kau saja ya?”

“UAAARGH! ARGH! Kenapa ini? Argh!” Oh Gong pura-pura sakit pula, meremas jantungnya.

“Shaya hamphir mathi!!” Ma Wang berteriak.

Oh Gong nyerocos. “Jantung hatiku jadi amat sangat lembut. Sejak hari itu, aku jadi sering kena serangan jantung. Argh! Auh! Argh! Jantungku!!!"

Biksu Besar memutar bola mata, hafal betul drama bodoh yang sedang dimainkan oleh dua muridnya ini.

Oh Gong merogoh saku mantelnya dan mengeluarkan botol kecil, “Aku harus minum obat untuk meredakannya—”

“Heh, ini pelega pernapasan.” Ma Wang tahu, merebut obat Oh Gong TEPAT sebelum ditelan.

“Eh? Kau tidak batuk tuh! Ma Wang, kau sudah sembuh!”

Ma Wang melotot kesal.

“KALIAN!!!” Biksu Besar tak tahan pada drama bodoh itu. “Kalau mau menghindar dari tugas, SUDAH. Aku akan berdiskusi dengan Para Penghuni Langit tentang Ah Sa Nyeo ini.” Biksu Besar sudah memutuskan.
Ma Wang menunjuk-nunjuk Oh Gong.
Oh Gong menaikan dagu.

Hingga tiba di rumah pun, Oh Gong dan Ma Wang melanjutkan pertengkarannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hingga tiba di rumah pun, Oh Gong dan Ma Wang melanjutkan pertengkarannya. Oh Gong protes, “Kenapa pula kau membangkitkan yang semacam itu? Jelas-jelas, aku tanya padamu. Katamu bukan masalah. Kok bisa sih Sapi segitu cerobohnya, hah?! Auh ... uh-uh-uh!” Oh Gong memukul dan menendang patung sapi Ma Wang.

“Heh, berhenti. Berhenti. BERHENTI!” Ma Wang berteriak.

Oh Gong siap mendengarkan.

“Heh, ingat! Berkat siapa kau bisa bebas dari Gunung Marmer? Dasar Monyet tak tahu terima kasih. Cuih-cuih-cuih-cuih ....” Ma Wang menghujani patung monyet Oh Gong dengan air ludahnya.

“Pokoknya, jangan bawa-bawa Sam Jang untuk masalah berbahaya ini. Masalahmu, BERESKAN SENDIRI!” Oh Gong memperingatkan.

“Hey, masalah pertamaku itu kau ... dan aku akan memanfaatkan masalah pertamaku itu untuk membereskan masalah keduaku. Ish!”

“Menghindari masalah itu adalah yang terbaik. Aku tidak mau ikutan!” Oh Gong berkeras.

“Makhluk itu dibangkitkan oleh darah Sam Jang. Ah Sa Nyeo tentu akan mencari Sam Jang dan akhirnya ... masalah itu AKAN JADI URUSANMU, MONKEY BANANA. Cuih-cuih-cuih-cuih ....” Ma Wang menghujani patung monyet Oh Gong lagi.

“Berhenti meludah! Gila, hah?!”
Ma Wang kabur setelah hujan terakhir dari mulutnya.

Oh Gong memukul patung sapi Ma Wang.

Oh Gong memukul patung sapi Ma Wang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
A KOREAN ODYSSEY [HWAYUGI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang