A KOREAN ODYSSEY [HWAYUGI]

EP 12 - 4 : PENGHUNI POHON TUA

Masa bersantai-seminggu di rumah sakit-telah usai. Dengan perasaan gembira, Ma Wang kembali ke rumah. Dia bahkan menyapa patung sapinya dan bersenandung hingga ke ruang tengah yang sepi. Setelah berjingkrak, Ma Wang berasumsi, "Hohohoh. Kalian pasti mau ... 'surprise!' begitu, kan? Dan sekarang sedang sembunyi. Keluar sajalah, cepat!"

Tak ada yang terjadi, Ma Wang pun sadar. "Beneran tidak ada? Aih, padahal aku hampir mati dan kembali dari rumah sakit. Gak ada siapa-siapa nih?"

Berpikir positif, Ma Wang merangkak menuju dapur. Tak ada makanan apapun di meja makan, mungkin ada kejutan di dalam lemari es. Dengan hati riang, Ma Wang membuka pintu lemari es. Dan ... tak ada apapun, kecuali semangkuk kue kering sisa di dalamnya.

Ma Wang mendesah kecewa dan marah. "Sa Oh Jeong itu. Jelas-jelas dia tahu aku suka bubur, tapi TAK PERNAH membuatkannya untukku."

Melupakan rasa kecewa dan marahnya, Ma Wang ke kamar mandi untuk membersihkan diri, tapi ... bathup dipenuhi oleh bunga. "Aih, apa-apaan pula ini? Si Bu Ja itu ya! Tak tahu caranya bersih-bersih. Kalau bikin mampet saluran air gimana ini?"

Kali ini, Ma Wang mendesah lemah. "Ah, kalau Bu Ja tidak ada, Pal Gye tidak akan datang, Og Ryong juga tidak akan datang." Rumah ini benar-benar sepi, pikirnya.

Dengan rajin dan terpaksa, Ma Wang membereskan masalah bathup. Tapi ternyata ... sampah lain pun berserakan di berbagai bagian rumah yang tersembunyi: lemari es, sudut dapur, dan lainnya. Dirinya-yang baru saja keluar dari rumah sakit itu-harus menjejalkan kaki ke kantong sampah di ruang makan dan tangannya terbaui oleh itu.

Oh Gong datang bersama sebuah kantong kertas berisi belanjaan. "Ma Wang, kau sudah pulang?"

Ma Wang terbangun-dari berjejalan dengan sampah-dengan menyedihkan, "Ih, kenapa baru pulang sekarang sih?!" lalu melanjutkan pengekangan sampah di dalam kantong sampah.

"Lagi bersih-bersih ya?" tanya Oh Gong.

"Iya. Seminggu tidak pulang, dan rumah berantakan. Tidak pulangnya aku kan bukan karena jalan-jalan, tapi terbaring di rumah sakit. Harusnya rumah tetap bersih dong!" Ma Wang mengomel seperti ibu rumah tangga.