EP 08 - 6 : SATU DAN SATU LAINNYA

357 26 0
                                    

Ember, handuk kecil, dan sikat

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ember, handuk kecil, dan sikat. Bersapu tangan karet merah muda, Ma Wang telah siap untuk membersihkan patung sapi kesayangannya yang telah ternoda—berubah menjadi sapi perah.
Oh Gong tiba di rumah, lemas. “Kau sudah pulang?” sapanya, pada Ma Wang.

“Hooh. Gara-gara kelakuanmu, aku harus pulang lebih awal demi membersihkan patung sapiku ini. Kenapa?” Ma Wang masih percaya: Oh Gong-lah dibalik ternodanya patung sapinya.

“Awas saja kalau patungku tidak bisa bersih lagi, mati kau!” seru Ma Wang, emosi. Dan dia mulai menyikat bagian dark circle.

Beberapa kantong belanja ditaruh Oh Gong di lantai.

“Apaan tuh?” tanya Ma Wang, jutek.

“Pembersih.” jawab Oh Gong, malas. “Ada banyak jenisnya dan aku tidak tahu mana yang paling ampuh, jadi aku beli saja semuanya.”

Ma Wang agak tersentuh, tapi dia tetap menjaga citra dirinya. “Semua ini pembersih?” tanyanya, basa-basi.

“Ada pembersih, ada juga pemoles. Kata pegawai super market sih: kalau dilap sampai kering, pemoles itu bisa membuat benda apa saja jadi tahan air.” Oh Gong memberi tahu.

Meski merasa tak perlu membuat patungnya menjadi tahan air, Ma Wang mengangguk-angguk dan membongkar isi kantong belanja Oh Gong. Dia menemukan dua botol pembersih dalam satu kantong plastik transparan. “Eh? One plus one nih!” serunya, puas. (Beli satu, gratis satu)

Oh Gong tak peduli. Dia lelah.

Kepala Ma Wang mengikuti langkah lelah Oh Gong hingga ke balik lemari besar. Merasa penasaran dan tak puas tentang sesuatu, Ma Wang menunda pembersihannya sebentar. Sambil melepas sarung tangan karetnya, Ma Wang mengikuti Oh Gong ke ruang tengah dan menemukan Oh Gong tergeletak lelah di sofa. Ma Wang bertanya, “Kau sengaja pergi ke super market untuk membeli bahan-bahan pembersih itu?”

 Ma Wang bertanya, “Kau sengaja pergi ke super market untuk membeli bahan-bahan pembersih itu?”

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

“Cuma kebetulan beli, karena ngikutin Sam Jang.” Oh Gong malas bercerita.

“Sam Jang? Oh ... berburu Dokchwi? Gimana? Ketemu gak?” Ma Wang bukan penasaran tentang Dokchwi.

“Dokchwi-nya gak ketemu, tapi malah ketemu cowok.” jawab Oh Gong, sedih.

Ma Wang membelalak senang. Dia duduk di meja untuk mengetahui detailnya, “Jonathan?” tanyanya, heboh. “Oh! Mereka pasti janji ketemuan di sana sambil belanja. Kau lihat semuanya?”

“Hooh.”

“Aih, kenapa?” Ma Wang pura-pura prihatin. “Kenapa kau ngikutin mereka dan melihat hal-hal yang hanya akan membuat hatimu sakit?”

Tiba-tiba Oh Gong jadi emosi. Dia duduk seketika, dan melotot kejam. “Sam Jang itu keterlaluan!” serunya. “Dia memakiku di depan pria itu.” lanjutnya, sebal.

“Terus?” Ma Wang kepo.

“Ya aku balas! Aku takut-takuti dia. Aku bilang, aku akan menyantap pria itu.” Oh Gong monyong-monyong bahagia, puas.

Ma Wang ber-cek-cek, bijak.
Seketika, raut puas Oh Gong menghilang. “Harusnya aku gak boleh begitu ya?”

Ma Wang hanya mendesah.

Oh Gong membela diri, “Habisnya dia tetap marah meski aku bilang: aku sudah membuang bumbu-bumbu itu. Kenapa coba?”

Sarung tangan karet beralih dari tangan kanan ke kiri. Ma Wang memberi Oh Gong petunjuk: “Son Oh Gong, pernahkah kau memikirkan yang akan terjadi setelah geumganggo itu dilepas?”

“Kenapa harus dipikirin? Sudah jelas, kan? Segalanya akan membaik setelah itu.” Oh Gong tahu.

Angguk-angguk Ma Wang membawa dirinya bangkit dari meja. “Iya sih, kalau untukmu segalanya membaik. Hm ... tapi untuknya, sepertinya tidak. Hm ...” dan Ma Wang kembali ke patung sapinya.

Oh Gong termenung. “Apa ... dia pikir aku akan benar-benar menyantapnya setelah geumganggo ini dilepas?” Oh Gong tak percaya.

 dia pikir aku akan benar-benar menyantapnya setelah geumganggo ini dilepas?” Oh Gong tak percaya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sun Mi pun malas-malasan di bar Peri Ha. Dengan menggunakan kacang merah, dia menebak: Oh Gong sedikit pun tak menyukainya, hanya sedikit menyukainya, tidak menyukainya, dan ... setelah geumganggo itu dilepas: Oh Gong akan menyukainya atau tidak. Terus begitu, tak ada habisnya.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
A KOREAN ODYSSEY [HWAYUGI]Where stories live. Discover now