EP 18 - 1 : PERLU KEPASTIAN

347 23 0
                                    

“Ada apa di balik hinaan dan omong kosong itu?” Kang Dae Sung tak menganggap serius ucapan Oh Gong tentang akan menjadikan dirinya raja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Ada apa di balik hinaan dan omong kosong itu?” Kang Dae Sung tak menganggap serius ucapan Oh Gong tentang akan menjadikan dirinya raja. Sebaliknya, dia malah merasa sangat terhina. “Kau sedang mempermainkanku, hah? Candaanmu sungguh keterlaluan,” lanjutnya.

“Aku memang sedang bermain, tapi bukan bercanda. Ini bukan saatnya untuk bercanda.” Oh Gong serius. Dia menatap lurus Kang Dae Sung yang sedang mengawasi dirinya tepat di hadapannya.

Kang Dae Sung menyipit. “Kau benar-benar ... akan menjadikanku raja?”

“Uang dan kekuasaan akan kuberikan padamu.”

Kang Dae Sung mendengarkan.

“Kau kumpulkanlah orang-orang yang persis sama denganmu, yang tak peduli seberapa jahatnya dirimu, yang hanya ingin menempatkanmu di posisi tertinggi di dunia ini. Kau dan orang-orang itu ... akan memanggil sesuatu yang kunantikan muncul ke dunia.” Dan Oh Gong akan menyingkirkan sesuatu itu sebelum memasuki dunia manusia, naga hitam.

Kang Dae Sung menyimpulkan, “Oh, rupanya kau ingin aku menempati posisi puncak untuk membawakan sesuatu yang kau inginkan. Intinya, ini adalah kesepakatan?”

Oh Gong mendesis. “Kesepakatan?” ulangnya, jijik.

“Kalau begitu, mari kita bicarakan secara lebih rinci: apa yang kubutuhkan dan apa yang kau inginkan itu. Ya?” Lalu Kang Dae Sung melangkahkan kakinya menuju tempat duduk yang lebih nyaman, untuk melangsungkan pembicaraan yang lebih rinci itu.

Oh Gong merasa itu tidak perlu dilakukan. Katanya, “Aku sibuk, gak ada waktu. Aku harus nonton My Golden Life, dan karena belakangan ini sangat sibuk ... aku jadi ketinggalan nonton Yoon’s Kitchen. Aku harus nonton siaran ulangnya sekarang. Apa pun yang kau butuhkan, katakan saja padanya.” Oh Gong mengangguk ke arah Sa Oh Jeong yang sedang duduk santai bersama koleganya di sofa tak jauh dari meja bar tempat dirinya dan Kang Dae Sung berada.

Kang Dae Sung menoleh sebentar pada Sa Oh Jeong yang memberikan tanda ‘siap mendengarkan’.

“Kalau butuh, aku akan memanggilmu. Langsung datang ya?” Lalu Oh Gong beranjak dari duduknya.

“Aku tak setuju,” kata Kang Dae Sung, menghentikan langkah malas Oh Gong. “Kalau ingin membuat kesepakatan, bukankah kita seharusnya bisa saling menjaga sopan santun? Kalau begini caranya, aku tidak bisa mempercayaimu.”

Oh Gong sungguh ingin marah, tapi menahannya dengan segenap kekuatan. “Aku bukan ingin membuat kesepakatan, tapi membukakan jalan untukmu supaya bisa menjadi raja,” ucap Oh Gong, dengan rahang yang berderik.

“Memangnya kau itu siapa? Dewa, hah?” Kang Dae Sung sungguh tak tahan dengan sikap sok kuasa anak muda ini.

Sungguh, ucapan itu lucu sekali. Oh Gong terkekeh, lalu berkata, “Oy, menurutmu para dewa akan sudi membantu orang jahat macam kau, hah? Anggap saja aku ini iblis, maka aku akan bisa sangat dipercaya.” Karena bagi orang jahat macam Kang Dae Sung, iblis bisa lebih dipercaya daripada para dewa. Oh Gong sangat tahu itu.

A KOREAN ODYSSEY [HWAYUGI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang