Merupakan novel yang disusun berdasarkan drama korea berjudul sama. Bercerita tentang Son Oh Gong--Dewa Agung--yang menjalankan misi di dunia manusia demi bisa kembali ke surga. Dalam menjalankan misinya, dia bertemu dengan Sam Jang (manusia dengan...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Oh Gong sedang risau. Dia berdiri diam menghadap kaca bening di area makan rumah Ma Wang. Sa Oh Jeong menghampirinya, “Hyungnim, kesempatan untuk menggunakan shingiru mungkin hanya datang satu kali. Pikirkanlah baik-baik: minuman apa yang ingin dinikmati.”
“Aku tidak ragu. Aku ingin minum sake hangat.” kata Oh Gong, serius.
“Oh, baik. Kalau begitu, saya akan siapkan makanan pendampingnya. Bagaimana kalau olahan laut?” usul Sa Oh Jeong.
Oh Gong berubah pikiran, “Ah, tidak. Kesempatan ini hanya satu kali, jadi soju yang kuat akan lebih baik.”
“Kalau untuk mendampingi soju, sup ikan laut juga enak.” Sa Oh Jeong terus mencocokan makanan pendamping untuk minuman yang dipilih Oh Gong.
“Makgeoli.” Oh Gong berubah pikiran lagi. “Sejak dulu, aku suka sekali makgeoli. Oke. Makgeoli. Itu saja.” katanya, lalu menjentik jari sebagai penutup keputusan.
“Kalau makgeoli, pajeon paling enak.” kata Oh Jeong.
“Daripada pajeon, mendingan pizza.” Bu Ja nimbrung.
“Kalau pizza harus dengan bir.” pikir Oh Jeong.
“Tentu saja, bir!” Oh Gong terkecoh.
Bu Ja nyengir.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Oh Gong sadar dirinya terkecoh. “HEH, ZOMBI! Gara-gara kau, aku jadi pusing dan berubah pikiran lagi nih!” Bu Ja monyong-monyong, “Bukannya memang dari tadi selalu berubah pikiran? Kenapa menyalahkan saya?”
“Aku ini sedang berpikir keras untuk mengambil keputusan penting, jadi lebih baik kau masuk ke kulkas saja sana!” Oh Gong kesal.
Bu Ja cemberut. “Sa Oh Jeong-nim membuat banyak kimchi. Kulkasnya jadi penuh.”
“Kau membuat kimchi? Terus dia bagaimana?” protes Oh Gong, pada Sa Oh Jeong—mungkin untuk yang pertama kalinya.
Sa Oh Jeong menjelaskan, “Cuaca sedang sangat dingin, jadi saya rasa balkon pasti lebih dingin daripada kulkas. Hyungnim, keputusannya tidak perlu diambil dengan terburu-buru. Pikirkanlah baik-baik.”