EP 18 - 4 : PENDAPAT YANG LAIN

337 15 0
                                    

Ada yang perlu Ah Sa Nyeo bicarakan dengan Oh Gong

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ada yang perlu Ah Sa Nyeo bicarakan dengan Oh Gong. Untuk itu, Oh Gong memanggilnya ke ruang kerjanya di penthouse. Katanya, “Meski aku bisa membangunkan naga itu, kekuatanku tidak cukup untuk membawanya memasuki dunia manusia ini. Aku perlu bantuan Sam Jang.”

“Tidak perlu,” kata Oh Gong, “Sebelum memasuki dunia manusia, aku akan menyingkirkannya. Dia tidak diperlukan. Lakukan saja semua yang kau bisa.”

Ah Sa Nyeo heran. “Dia ... tidak akan diberi tahu tentang ini?”

“Memang begitu rencananya. Semuanya harus kau lakukan sendiri. Karena itu aku membiarkanmu tetap hidup. Aku melakukannya bukan karena suka, ingat itu. Jangan berpikir yang aneh-aneh.”

“Tidak kok,” Ah Sa Nyeo senang. “Tanpa melibatkan Sam Jang, dan melakukan sesuatu berduaan denganmu secara rahasia begini ... rasanya menyenangkan.”

Oh Gong mendesis konyol.

“Seperti di film-film. Aku suka. Akan kupastikan, dia tidak akan terlibat.” Ah Sa Nyeo berani berjanji, semangat sekali.

“Awas, kalau sampai ketahuan,” kata Oh Gong.

“Tidak akan,” Ah Sa Nyeo menjamin.
Merasa telah cukup akrab dengan Oh Gong, Ah Sa Nyeo membuka obrolan lain. “Kata Sa Oh Jeong, kau keluar dari rumah itu ya? Mulai sekarang ... kau akan tinggal di sini ya?”

“Kenapa? Mau keliling lihat-lihat rumah?” Oh Gong meladeninya.

“Mau!” Ah Sa Nyeo benar-benar bersemangat.

Oh Gong tak bisa menahan tawa karena tingkah Ah Sa Nyeo itu. Lalu dia bertanya, “Aku jadi penasaran. Selama 1200 tahun berbaring di dalam peti batu, apa saja sih yang kau pikirkan?”

“Kenapa?” Ah Sa Nyeo jadi agak tersinggung.

“Selama 1200 tahun, kau pasti hanya berpikir tentang balas dendam. Kok bisa sih, dalam waktu se-lama itu, kau hanya memikirkan satu hal itu?”

“Tidak.” Ah Sa Nyeo merasa tersinggung.

“Tidak? Lalu apa lagi yang kau pikirkan?” Oh Gong menantang.

“Bukan begitu.” Ah Sa Nyeo tidak bisa menjawabnya.

“Seribu dua ratus tahun itu ... berapa hari ya? Ah, terlalu sulit untuk dihitung. Kalau untuk menyusun satu strategi dibutuhkan seharian penuh ... maka untuk melancarkan pembalasan dendammu itu, wah ... pasti pusing tuh.”

“Bukan begitu.” Ah Sa Nyeo tidak pernah merasa dirinya menghabiskan waktu yang panjang itu untuk menyusun strategi apa pun agar bisa membalaskan dendam. Dia tidak merasa memiliki dendam apa pun terhadap siapa pun.

“Selama waktu yang panjang itu, aku hanya ... ingin ada yang menemaniku. Karena sendirian adalah menyedihkan.” Ah Sa Nyeo tak ingin menunjukan wujud dirinya yang menyedihkan itu.

A KOREAN ODYSSEY [HWAYUGI]Where stories live. Discover now