EP 19 - 5 : PEMANTIK AJAIB

278 13 0
                                    

Diam-diam Ma Wang pergi ke Toko Serba Ada, dan bertanya pada Pemuda Cuek, “Di sini

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Diam-diam Ma Wang pergi ke Toko Serba Ada, dan bertanya pada Pemuda Cuek, “Di sini ... ada kunci yang bisa membuka segala macam pintu dan ... suatu benda yang bisa mendeteksi keberadaan pedang, semacam magnet begitu, ada tidak?”

“Gak ada tuh,” kata Pemuda Cuek. “Kenapa nyari benda begituan? Eh? Biksu Besar Soo Bo Ri juga pernah datang ke sini untuk mencari benda semacam itu.” Pemuda Cuek ingat.

Ma Wang melotot heboh, “Heh, jangan bilang-bilang ke dia tentang kedatanganku ini ya?” Kedatangannya ini hanya sekedar untuk mencari tahu, tak ada niatan lain di baliknya. Ma Wang akan membuatnya seperti itu.

Pemuda Cuek membuat tanda ‘ok’ horizontal, yang artinya meminta komisi meski hanya ‘recehan’.

Ma Wang mendesah. “Okelah, iya. Ini bocah ya?! Kerjanya minta komisi terus!” Ma Wang merogoh sakunya untuk mengorek dompet, tapi ...

“Aih, tak usah deh. Kali ini gratis. Karena Ma Wang-nim adalah pelanggan tetap kami.” Pemuda Cuek melebarkan senyum malasnya.

“Katanya mau memanggilku ‘ajussi’,” Ma Wang masih ingat percakapan tentang itu.

“Aih, aku dimarahin habis-habisan sama Halmeoni gara-gara itu. Katanya aku gak boleh manggil ‘ajussi’ ke Ma Wang-nim.” Pemuda Cuek melotot-melotot heboh.

Ma Wang mengangguk-angguk, menyanjung Wanita Tua, “Rupanya nenekmu mengajarkan etika juga padamu.”

Pemuda Cuek mengalihkan obrolan. Katanya, “Oh iya, barusan Top Star Babi juga ke sini lho?”

“Pal Gye? Beli apa?” Ma Wang ingin tahu.

Lagi-lagi Pemuda Cuek membuat tanda ‘ok’ horizontal. “Kalau yang itu tidak bisa gratis,” katanya.

“Okelah, aku kasih. Beli apa dia?”

“Pemantik. Yang PALING hebat.” Pemuda Cuek melotot heboh. Dia bercerita, “Katanya sekarang ini dia sedang tidak punya kekuatan, sedangkan harus dia yang membakar mati tubuh adiknya. Jadi dia beli pemantik.”

“Auh, Babi itu! Apa kulepas saja ya segelnya?” Ma Wang jadi bimbang.

“Auh, Babi itu! Apa kulepas saja ya segelnya?” Ma Wang jadi bimbang

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
A KOREAN ODYSSEY [HWAYUGI]Where stories live. Discover now